Mohon tunggu...
Amelita KristinaHutapea
Amelita KristinaHutapea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis biasa

Status sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Pastoral Dian Mandala Gunungsitoli

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pentingnya Refleksi dan Meditasi dalam Menyelesaikan Masalah

9 April 2022   21:00 Diperbarui: 9 April 2022   21:05 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Karena aku bingung ingin melakukan apa, ku beranikan diri ku untuk curhat pada orang yang mendukung aku selama ini. Yang pertama aku curhat pada seorang pastor yang selama ini menjadi bapa rohani bagi ku. Ku ceritakan semua kronologi kejadian pada nya dan ia memberikan aku jawaban yang singkat.

"Meminta maaf dan berubah Naila. Tidak ada cara lain selain cara itu" ujar pastor.

Aku hanya mendengarkan pengarahan pastor dan berpikir apakah aku harus menjalankannya atau lari dari masalah ini. Karena masih bingung, ku beranikan diri ku curhat pada sahabat ku mulai dari kecil. Seperti hal nya dengan pastor, dia juga memberikan jawaban yang sama dengan jawaban pastor tersebut. Dua jawaban yang sama membuat aku semakin merasa bingung. Ku raih handphone yang ada di meja belajar, ku beranikan diri ku untuk menelepon seorang wanita yang sudah mengenalkan aku dari kecil yaitu mama. Dan aku merasa heran karena aku menemukan jawaban yang sama lagi. "Meminta maaf dan berubah" empat kata yang membuat aku sadar bahwa hal yang tepat yang harus ku lakukan adalah Maaf dan Berubah. Setelah aku mendapat jawabannya, ku letakkan kembali handphone, aku mengunci kamar dan kembali bermeditasi sampai aku tertidur dengan pulas.

Keesokan harinya, ku raih handphone yang berada di samping ku. Cepat-cepat ku buka WhatsApp, dengan lincah jari jemari ku mencari nama yang hendak ku kirimkan pesan yaitu dosen. Dan dengan lincah pula aku mengetik isi hati ku dan menjelaskan apa maksud dan tujuan ku mengirimkan dia pesan.

"Selamat pagi pak, saya sudah menjalankan apa yang bapak perintahkan kepada saya. Saya telah bermeditasi dan berefleksi bahkan saya telah curhat kepada tiga orang yang saya percayai di dunia ini. Saya telah menemukan jawabannya dari ketiga orang ini dan semua jawabannya sama yaitu MEMINTA MAAF DAN BERUBAH. Saya menyesal atas perbuatan saya dan saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada bapak atas perbuatan saya yang menyakiti hati bapak. Saya berjanji akan berubah dan tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi." Ketik ku dalam pesan WhatsApp.

"Kamu telah melakukan seperti apa yang ku perintahkan pada mu dan saya berharap kamu menjalankan janji mu pada itu pada saya." Jawab dosen tersebut.

"Baik pak, saya berjanji!" jawab ku lagi padanya.

"Naila saya sangat menyukai diri mu, saya harap kamu seperti wanita yang bapak kenal. Baik, ramah, periang, pandai bersosial dan lain sebagainya. Yang saya minta, kamu tidak berubah menjadi orang yang pendiam tetapi kamu harus merubah diri mu untuk tidak ceplas ceplos dalam berbicara" ujar bapak dosen.

"baik pak, saya akan berusaha untuk tidak berubah dan mencoba untuk memperbaiki kekurangan dalam diri saya" jawab ku lagi.

"Ok, saya tunggu ya. Terimakasih atas kerja keras mu mengikuti perintah saya. Dan saya memutuskan untuk memaafkan mu dan tetap masuk mengajar di kelas kalian. Kamu tidak perlu bersedih lagi ya" kata bapak dosen

"Terimakasih banyak pak" jawab ku dengan kegirangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun