Fashion hijab telah menjadi bagian penting dalam ekspresi identitas dan gaya hidup bagi banyak perempuan Muslim di seluruh dunia, termasuk di lingkungan akademis seperti UIN Walisongo Semarang. Di kalangan mahasiswa tren hijab tidak hanya mencerminkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga mengikuti perkembangan mode dan dipengaruhi oleh media sosial yang semakin dominan.
Pertama-tama, pengaruh media sosial seperti Instagram, YouTube serta TikTok telah memainkan peran krusial dalam penyebaran tren hijab di kalangan mahasiswa UIN Walisongo. Di platform ini lah influencer maupun selebriti membagikan berbagai gaya hijab mereka, bagaimana tutorial berhijab yang mereka pakai serta inspirasi fashion yang mereka pakai atau mereka sukai. Mahasiswa yang melihatnya dan merasa tertarik akan mengikuti influencer hijab yang popular dan menjadikan influencer tersebut sebagai sumber inspirasi utama dalam memilih gaya berbusana sehari-hari.
Di UIN Walisongo sendiri berbagai gaya hijab yang berbeda  telah digunakan oleh mahasiswa. Kegiatan dan acara di kampus seperti seminar, kuliah umum, dan kegiatan keagamaan sangat mempengaruhi tren hijab di UIN Walisongo. Pada acara-acara formal, mahasiswi sering kali memilih hijab dengan desain yang lebih klasik dan elegan, mencerminkan nilai-nilai resmi dan keagamaan yang dijunjung tinggi. Di sisi lain, pada acara informal atau kegiatan sehari-hari di kampus, gaya hijab yang lebih santai dan praktis sering kali lebih dominan.
Beberapa mahasiswa memilih menggunakan hijab pashmina kerena dinilai lebih elegant dan menarik terutama saat menghadiri acara tertentu yang mengharuskan mahasiswa untuk tampil lebih memukau. Biasanya mahasiswa UIN Walisongo akan memilih menggunakan pashmina silk pada saat acara tersebut. Selain itu, beberapa mahasiswa memilih menggunakan kerudung segi empat yang dinilai lebih efisien dan mudah diatur. Pemilihan kain dalam hijab segi empat pun berbeda-beda. Beberapa mahasiswa memilih menggunakan hijab yang lebih tipis seperti paris sedangkan yang lainnya memilih bahan yang lebih tebal seperti voal. Sedangkan pada acara seperti majelis shalawat, beberapa mahasiswa memilih menggunakan hijab motif yang dinilai lebih menarik. Selain kedua jenis hijab tersebut beberapa mahasiswa UIN Walisongo juga memilih menggunakan hijab bergo sport yang dinilai lebih simple dari gaya hijab lainnya.
Secara keseluruhan, tren hijab di kalangan mahasiswa UIN Walisongo Semarang mencerminkan kompleksitas identitas, nilai-nilai budaya, dan pengaruh global dalam mode Islam. Dengan adaptasi yang kreatif terhadap perubahan zaman dan kebutuhan pribadi, mahasiswi memperlihatkan bahwa hijab tidak hanya sebagai busana, tetapi juga sebagai wujud dari komitmen mereka terhadap agama tetapi juga sebagai ekspresi dari gaya berpakaian mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H