Mohon tunggu...
Amelia Nur Fauziah
Amelia Nur Fauziah Mohon Tunggu... Human Resources - Public Relations

hello, its me!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ruam Popok pada Kulit Bayi, Ini Cara Mencegahnya!

18 September 2020   11:11 Diperbarui: 18 September 2020   11:21 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ibu dan Balita

Ruam popok pada kulit bayi sudah sering terjadi, namun banyak ibu-ibu yang masih bingung untuk menanganinya. Ruam popok merupakan peradangan pada kulit bayi khususnya bagian yang tertutup popok. Hal tersebut biasanya ditandai dengan bintik-bintik kemerahan pada bagian pantat atau area genital bayi. Kondisi ini biasanya terjadi akibat reaksi kulit yang sensitif setelah terus menerus bersentuhan dengan kotoran.

Apa Sih Penyebab Ruam Popok?

Banyak hal yang memicu bercak kemerahan pada bayi karena penggunaan popok, antara lain kulit sensitif, iritasi karena kotoran, popok terlalu ketat, bahan popok yang tidak aman, dan infeksi bakteri atau jamur. 

Meskipun ruam popok ini bukan penyakit serius dan tidak berbahaya, namun bayi akan merasa tidak nyaman Karena bayi belum bisa berbicara, maka cenderung akan menjadi rewel dan menangis. Hal tersebut karena kenyamanan yang terganggu sehingga aktivitas tidak maksimal. Jika dibiarkan, ruam popok akan memicu kemungkinan infeksi-infeksi lainnya. 

Sumber : Tempo.co
Sumber : Tempo.co

Cara Mencegahnya

  1. Berikan Gel 

Ibu bisa mengoleskan gel yang mengandung zinc untuk meredakan ruam pada kulit bayi, serta mencegah munculnya iritasi dan infeksi lainnya. Dalam penggunaan gel, hindari gel berbahan dasar steroid, kecuali sesuai dengan resep dokter. Steroid dapat memicu iritasi lainnya pada kulit pantat bayi. 

  1. Durasi Memakai Popok

Menjga pantat bayi tetap bersih dan kering menjadi cara penting untuk mengobati dan mencegah ruam karena popok. Berikan waktu pada kulit bayi tanpa popok selama beberapa jam, agar menjaga organ genital tetap nyaman dan kering. Saat mengganti popok, gunakan tisu atau kain lembut dan air. Selain itu, hindari menggosok kulit bayi terlalu keras dan penggunaan tisu beralkohol. 

Jangan biarkan Si Kecil selalu memakai popok. Kulit bayi juga memerlukan sirkulasi udara yang baik agar bisa "bernapas". Makin sering kulit bayi terbebas dari popok dan kena udara, risiko ruam popok juga makin berkurang. Dianjurkan untuk mengganti popok pada bayi setidaknya 2 sampai 3 jam sekali.

  1. Memilih Popok 

Hal ini adalah tugas penting bagi Ibu untuk selektif dalam memberikan produk popok untuk Si Kecil. Terutama untuk menggunakan popok sekali pakai, banyak yang perlu diperhatikan dalam memilih produk yang aman. Ukuran yang pas, bahan dan formula aman, serta bentuk popok yang tersedia.

  1. Menjaga kebersihan 

Gantilah popok sesering mungkin, jangan menunggu penuh. Cucilah tangan saat ingin mengganti popok bayi, maupun membersihkan pantat bayi. Hindari penggunaan popok dengan pewangi karena akan memicu infeksi pada kulit. 

Sumber : pampers.com
Sumber : pampers.com

Bagi ibu-ibu Indonesia, Pampers menjadi pilihan utama dalam memilih popok yang baik untuk Si Kecil, khususnya demi menghindari ruam pada pantat bayi. Pampers hadir dengan formula yang aman dan terjamin. Tersedia ukuran dan model yang dapat disesuaikan dengan besar tubuh bayi. 

Pampers popok dan celana sekarang terbuat dari bahan halus yang dapat dilalui oleh napas, dengan ukuran yang dapat pas dengan badan dan dapat bergerak sesuai dengan gerak bayi bermain, tidur dan lain-lain. Pampers mempunyai konstruksi yang mempunyai lapisan penyerap. Seperti banyak produk modern sekali pakai lainnya, Pampers mempunyai lapisan yang konstruksinya memungkinkan distribusi dan transfer cairan lewat melalui lapisan penyerap membelokkannya dari bayi dan membawanya ke lapisan dan pusat penyerap. Bayi menjadi selalu kering dan merasa nyaman.

Selain itu, harga Pampers juga terjangkau dan ekonomis loh! Kamu juga bisa dapatkan harga Pampers dengan banyak promo lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun