Mohon tunggu...
Amelia Wahyu Maulida
Amelia Wahyu Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Hello, welcome to my page

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromaterapi dalam Upaya Pengurangan Limbah Rumah Tangga di Desa Gintung oleh KKN UNNES GIAT 2

9 September 2022   21:05 Diperbarui: 9 September 2022   21:59 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Pemalang - - Minyak jelantah merupakan minyak limbah yang berasal dari berbagai macam minyak goreng yang sudah digunakan berulang-ulang atau lebih dari 4 kali penggunaan dan memiliki kualitas yang sudah menurun. Minyak jelantah sendiri sangat berbahaya jika dibuang ke lingkungan, karena jika terserap oleh tanah dapat menurunkan kualitas tanah dimana pori-pori tanah akan tertutup, sehingga tekstur tanah akan menggumpal dan menjadi keras. 

Oleh karena itu, untuk mengurangi pencemaran limbah minyak jelantah ke lingkungan KKN UNNES membantu penanganannya dengan diadakannya pengolahan minyak jelantah menjadi kerajinan tangan seperti lilin aromaterapi. Dimana kerajinan lilin aromaterapi ini dapat dijadikan sebagai salah satu peluang usaha baru bagi masyarakat di Desa Gintung.

dok pribadi
dok pribadi

Kegiatan ini dilaksanakan disalah satu rumah warga di Dusun 03 Desa Gintung Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang (Jum’at, 22 Agustus 2022) bersamaan dengan diadakannya kegiatan rutinan Fatayat yang dihadiri oleh sejumlah ibu-ibu di Desa Gintung. 

KKN UNNES mengadakan pelatihan mengenai pemanfaatan minyak jelantah sebagai lilin aromatik yang bertujuan untuk meningkatkan potensi masyarakat dalam mengurangi produksi minyak jelantah yang dapat mencemari lingkungan sekitar.  

dok pribadi
dok pribadi

Pembuatan lilin aromaterapi ini menggunakan alat dan bahan yang terbilang sederhana untuk disiapkan untuk alat yaitu kompor, panci, wadah lilin, sumbu lilin (benang katun), dan pengaduk. 

Sedangkan untuk bahan yaitu minyak jelantah, krayon sebagai pewarna lilin, essence sebagai pengharum aromatik, dan pengeras (stearin / parafin / lilin putih yang dihaluskan. 

Cara pembuatan lilin sendiri sangat mudah pertama panaskan minyak jelantah yang sudah disaring, kemudian jika minyak jelantah sudah mulai panas masukkan pengeras dan aduk hingga tercampur rata, setelah tercampur rata matikan kompor, lalu masukkan pewarna dan essence, aduk hingga tercampur dengan rata, selanjutnya siapkan wadah atau cetakan yang telah diberi sumbu, kemudian tuangkan ke dalam wadah, lalu diamkan selama beberapa waktu hingga mengeras, dan lilin siap digunakan.

dok pribadi
dok pribadi

Antusiasme ibu-ibu dalam pelatihan mengenai pemanfaatan minyak jelantah sebagai lilin aromaterapi terlihat saat kegiatan berlangsung, hal ini dapat dilihat dari ekspresi dan tanggapan ibu-ibu dalam mengikuti kegiatan tersebut. 

“Menurut saya kegiatan pemanfaatan minyak jelantah sebagai lilin aromaterapi sangat bagus, ibu-ibu yang hadir pun merasa senang dengan hal sederhana yang dipaparkan oleh anak-anak KKN, hanya saja keterbatasan tempat dan peralatan sehingga sedikit membatasi dalam pelaksanaan pelatihan tersebut, pelatihan ini juga bisa membuka lapangan usaha bagi ibu-ibu yang berminat tinggi.” Ujar Ibu Sinta selaku Sekretaris Desa Gintung.

dok pribadi
dok pribadi

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan solusi kepada masyarakat dalam mengolah minyak jelantah untuk mengurangi pencemaran limbah rumah tangga yang dibuang ke lingkungan sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun