Mohon tunggu...
AMELIA TIRTOASIH TANJAYA
AMELIA TIRTOASIH TANJAYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi main tenis meja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masa Depan Perpolitikan NKRI

25 Oktober 2023   19:07 Diperbarui: 25 Oktober 2023   19:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nah, sekarang kita lihat bagaimana realitas politik di Indonesia yang sedang terjadi. Banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang terjadi bahkan hampir disemua sektor terutama yang menyangkut persoalan politik. Bukankahini seharusnya sungguh sangat mengkhawatirkan masyarakat? Tentunya jika masyarakat tahu dan memahamihakikat dari politik pasti akan setuju dengan apa yang baru saja saya utarakan.Bagaimana negara yang dikatakan kaya akan kekayaan alamnya ini tetap saja mengalami kemiskinanberkepanjangan yang tak ada henti-hentinya dari zaman penjajahan hingga hari ini? Ini tentunya menjadi hal cukupmenarik jika hendak kita telusuri lebih dalam lagi mengapa Indonesia masih saja dilanda kemiskinan hingga hariini. Padahal kita sebagai bagian dari Indonesia juga mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang kaya alamnya,namun kenapa realitas tidak menunjukkan yang seharusnya? Apakah ini karena ulah masyarakat kita yaitumasyarakat Indonesia? Apakah ini ulah dari pemimpin-pemimpin kita? Ataukah ini adalah ulah dari negara lain?

Karena keterbatasan saya dalam pegetahuan sejarah dan juga saya belum meneliti secara langsung ke realitasnya,maka pembahasan mengenai bagaimana keadaan politik di Indonesia di masa depan akan dibahas menurut versisaya.Akhir-akhir ini sering kita lihat bagaimana pergolakan politik di tanah air terjadi dan menjadi trending topik dimasyarakat di dunia maya. Mulai muncul akun-akun di social media yang berkedok membahas tentangperpolitikan di Indonesia. Namun, jika ditelusuri lebih dalam lagi kita akan mengetahui bahwa akun-akun tersebuttidaklah sepenuhnya semua mendidik kita agar kritis dan selalu mengetahui perkembangan politik di tanah air.Masih banyak saya temukan akun-akun yang memang dari keterangan itu terlihat menarik perhatian awalnyakarena masih sedikit orang yang mengetahui. Mereka membahas dengan tegas dan kritis sekali bagaimanapemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam menjalankan tugasnya banyak melakukanpenyelewengan-penyelewengan. Kata-kata pedas yang mereka tulis pada tiap-tiap status, twit, dan selainnya cukup membuat merinding para pejabat elite politik yang memang tidak mampu menjalankan amanah rakyat ketikaberada di kursi pemerintahan. Sehingga, tak jarang banyak orang-orang yang tertarik melihat kritikan-kritikanmereka yang begitu tajam. Awalnya memang begitu, namun lama-kelamaaan akun ini semakin melihatkankedoknya kenapa dia sampai bisa muncul di social media. Setelah saya pikir-pikir, akun-akun yang mengaku akunbersih ini seakan-akan menjadi berlainan antara realitas yang terjadi dengan apa yang dibahas. Terus demikianhingga saya dapat menyimpulkan bahwa akun-akun ini ternyata tidak lain dan tidak bukan hanya permainan daripara pejabat yang hendak menjatuhkan lawan-lawan politiknya. Mereka menyebarkan isu-isu negatif kepadatokoh-tokoh politik yang mereka anggap adalah lawan politik yang mengancam keberadaan mereka di bangku pemerintahan atau mungkin mengancam keamanan mereka dalam melakukan tindakan-tindakan pelanggaranterhadap pelaksanaan pemerintahan. Mungkin bisa dikatakan ini termasuk politik hitam atau pun politik tidaksehat. 

Mendekati tahun pemilu, selalu ada kompetisi-kompetisi yang begitu kuat terjadi di Indonesia. Tidak hanyapersonal saja, namun hingga partai politik pun juga tak ingin tinggal diam memanfaatkan kesempatan emas untukmemperoleh kekuasaan di bangku pemerintahan Indonesia. Terjadilah lobi-lobi politik di masyarakat luas di Indonesia dengan berbagai kemasan dan berbagai cara. Jika kita termasuk orang-orang yang kritis, maka kita akantahu bahwa setiap tahunnya selalu muncul di berita-berita atau pun di media massa tentang banyaknya moneypolitic yang di lakukan para calon-calon legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Inilah yang sering kita dengar mulaidari awal reformasi. Entah dari mana budaya yang negatif ini mulai menjadi budaya di Indonesia dan sampaisekarang pun tetap selalu dipertahankan budaya yang rusak ini. Bukankah ini membuktikan bahwa kegiatan politikdi Indonesia selalu terjadi disana pelanggaran-pelanggaran yang tak ada henti-hentinya bersautan.

Hal yang tak kalah menarik yang terjadi adalah bagaimana pemerintahan berjalan pasca pemilihan umum. Padaawalnya memang pemimpin-pemimpin yang terpilih yang kita percaya terlihat mampu untuk membangun danmenyejahterakan rakyat dari masalah-masalah terutama masalah soal kemiskinan. Satu tahun berjalan, dua tahunberjalan, tiga tahun berjalan, empat tahun, hingga lima tahun pemerintahan berjalan, mana perubahan yangdijanjikan dari pemimpin yang tadinya dengan program-programnya yang begitu memukau dan menghipnotisrakyat hingga mau memilih? Inilah yang selalu terjadi jika mendekati masa-masa pergantian pemimpin kembali.Jikalau ada pemimpin yang mampu memikat hati masyarakat lagi, kenyataannya juga masih sama bahwa merekapemimpin-pemimpin yang terpilih masih belum bisa dikatakan sukses dalam mengemban amanah rakyat, yaitumengentaskan kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Melihat kondisi dari rakyat Indonesia saat ini yang begitumengenaskan mulai dari kelompok miskin hingga kelompok elite, mayoritas seakan awam dan bahkan acuhterhadap prosesi politik di negeri ini. Wajar saja, hingga hari ini belum ada pemimpin yang bisa dikatakan totalitasdalam menjalankan perannya sebagai seorang pemimpin. Jika hal ini terus berkelanjutan, maka bisa dipastikannegara Indonesia akan semakin terpuruk dari tahun ke tahun.

Ketika kita melihat kenyataan yang benar-benar butuh perhatian kita, maka sudah seharusnya kita hendak bersiapuntuk menghadapi kejamnya para pelaku politik di negeri ini. Sudah saatnya kita bagi pemuda generasi penerusbangsa menjadi agen-agen perubahan dalam masyarakat yang sudah terlalu jauh rusak ini. Mari kita belajar dengangiat dan semangat degan menyeimbangkan moral dan etika yang baik dalam diri kita agar nantinya ketikadihadapkan ke lapangan politik kita mampu untuk melewatinya dengan lancar dan sukses. 

Semangat perubahan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun