Di samping itu, Pak Syamsul menjelaskan bahwa truk memiliki peran penting dalam meramaikan suatu wilayah. Truk juga wajib berhenti setiap dua jam untuk menghindari mesin meledak, aturan yang wajib dipahami oleh siapa saja yang terlibat dalam logistik dan transportasi. Pak Syamsul menyimpulkan bahwa pembangunan jalan tol telah memberikan banyak manfaat dalam pengiriman sayur, meski ada dampak sosial-ekonomi yang harus diperhatikan di sepanjang jalur lintas Sumatera.
Infrastruktur jalan tol Palembang-Lampung adalah bukti nyata bagaimana pembangunan infrastruktur dapat berkontribusi pada pencapaian Indoensian SDGs Indonesia ke-9. Dengan peningkatan konektivitas, jalan tol ini tidak hanya mempermudah pengiriman barang melalui jalur darat dan mendukung efisiensi logistik, tetapi juga dapat mengurangi biaya operasional dan menjaga harga barang agar dapat stabil di pasar. Jalan tol ini telah menjadi model infrastruktur yang tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Melalui pengembangan jalan tol yang terintergrasi, indoensia berada pada jalur yang tepat untuk mencapai SDGs Indonesia ke-9, yang menekankan pentingnya infrastruktur berkualitas, industrialisasi inklusif dan inovasi. Infrastruktur ini tidak hanya membangun konektivitas antarkota, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal antarpulau. Pembangunan jalan tol Palembang-Lampung  adalah bagian dari komitmen Indonesia untuk mencipatakan sistem transportasi dan logistik yang lebih baik dan efisien demi masa depan yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H