Mohon tunggu...
Amelia Syafarani
Amelia Syafarani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Do not be shy, let's be shine.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dawet Ireng Purworejo

20 Juni 2022   09:41 Diperbarui: 20 Juni 2022   09:52 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang dipikirkan jika mendengar kata dawet? Ya, minuman dingin yang rasanya manis dengan dawet berwarna hijau yang terkadang berwarna terang benderang. Namun, di kabupaten Purworejo ada satu hal yang unik dari pewarnaan dawet pada minuman dawet. 

Nah, siapa sangka warna dawet pada dawet di Purworejo bisa berwana hitam? Bahkan, makanan dawet hitam atau dawet ireng sebutan lokalnya sudah menjadi makanan khas yang turun temurun di kabupaten Purworejo.

Salah satu warung yag menjual dawet ireng adalah usaha milik Bu Nur yang terletak di samping kantor pos alun-alun Purworejo. Usaha Bu Nur merupakan rintisan suaminya sejak tahun 1997. 

Terhitung usaha dawet ireng milik keluarga Bu Nur telah berdiri selama dua puluh lima tahun di tahun 2022 ini. Hal tersebut menjadikan warung dawet ireng milik Bu Nur menjadi salah satu usaha dawet ireng tertua dan terkenal di kabupaten Purworejo. Sungguh suatu pencapaian yang luar biasa bagi beliau.

Warung dawet ireng milik Bu Nur awalnya hanya berjualan menggunakan gerobak di depan MPP. Usaha dawet ireng miliknya mulai pindah ke lokasi saat ini mulai tahun 2015 melalui perizinan yang cukup rumit, permasalahan biasa yang dihadapi oleh UMKM masyarakat. Akan tetapi, proses tersebut menjadikan usahanya menjadi lebih berkembang dengan tambahan fasilitas yang lebih baik.

           

Meskipun usaha miliknya sudah jauh meningkat sejak dua puluh lima tahun yang lalu, Bu Nur mengaku jika proses pembuatan dawet miliknya tidak jauh berbeda sejak dahulu. 

Bu Nur mengatakan jika proses pembuatan dawet masih menggunakan cara tradisional dengan bahan-bahan alami. Dawet yang dijualnya terdiri dari dua jenis, yaitu dawet ijo seperti pada umumnya dan dawet ireng yang menjadi ciri khas dari kabupaten Purworejo.

Dawet milik Bu Nur terbuat dari tepung beras-tapioka yang dibentuk lonjong namun pipih. Hal tersebut membuat tekstur dari cendol menjadi kenyal namun tetap mudah untuk dikunyah. 

Seperti gambaran dawet pada umumnya, air santan dan tirisan air gula merah menjadikan rasa dawet menjadi gurih dan manis. Akan tetapi, olahannya yang menggunakan cara tradisional membuat rasa santan terasa lebih kuat dan rasa manis kurang legit dibandingan dengan dawet pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun