Mohon tunggu...
Amelia Sherly
Amelia Sherly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Yuk bareng Sherly mari membuka mata, membuka fikiran dan menjelajahi dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sengketa Laut Natuna oleh China Bukti Lemahnya Indonesia

4 November 2022   21:40 Diperbarui: 4 November 2022   22:18 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
konflik laut china selataj - Bing images 

Sengketa laut Natuna Utara oleh China yang merupakan bagian dari wilayah ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif) Indonesia atau yang sering kita dengar dengan "Konflik Laut China Selatan" hingga saat ini belum menemukan titik penyelesaian.

Natuna Utara atau menurut China adalah Laut China Selatan merupakan wilayah perairan laut bagian tepi Samudera Pasifik yang luas membentang dari Selat Karimata hingga Selat Malaka dan Taiwan. Laut Natuna Utara memiliki potensi Sumber Daya Maritim dan penghasil minyak bumi di dasar laut yang sangat besar.

Konflik Laut Natuna Utara diawali oleh China yang meng-klaim secara sepihak bahwa Laut Natuna merupakan bagian dari wilayah Laut China Selatan berdasarkan konsep sembilan garis putus-putus dan berdasarkan sejarah nelayan China dimana merekalah yang pertama kali menemukan Laut Natuna Utara. 

Berdasarkan UNCLOS (United Nations Convetion On The Law Of The Sea) atau hukum laut internasional, sudah jelas bahwa Laut Natuna Utara adalah bagian dari wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Tetapi hingga saat ini China tidak pernah mengakui atas kepemilikan Laut Natuna oleh Indonesia.

Hal ini semakin memanas karena China kerap mengirimkan kapal-kapal besar masuk ke wilayah Natuna tanpa izin dan selama bertahun-tahun hal ini selalu terulang. Lalu pertanyaannya bagaimana sistem pertahanan Indonesia selama ini ? dan apa tindakan ASEAN serta PBB untuk menyelesaikan konflik ini ?

Indonesia telah mengirimkan pasukan khusus dalam Satgas Natuna yang bertugas menjaga pertahanan di wilayah laut Natuna Utara. Tapi sayangnya, Indonesia tidak pernah bertindak tegas atas kapal-kapal besar China yang seenaknya memasuki wilayah Natuna tanpa izin. 

Selama ini Indonesia hanya menindak ringan dengan mengusir kapal-kapal China hingga keluar dari wilayah perairan Indonesia. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan Indonesia, karena sebenarnya China secara tidak langsung mengajak perang Indonesia dengan sengaja mengirim kapal-kapal besar ke wilayah Indonesia untuk memancing amarah Indonesia hingga melakukan penindakan secara kasar kepada China, dan hal ini bisa menjadi acuan bahwa Indonesia siap mengajak perang terhadap China. Lalu kenapa Indonesia tidak berani menyatakan perang juga terhadap China demi mempertahankan wilayah perairan Natuna Utara ?

China merupakan salah satu negara terkuat di dunia terutama dalam sistem pertahanan, China juga termasuk negara terkaya di dunia. Indonesia negara dengan kekayaan Sumber Daya Maritim yang sangat besar pada kenyataannya belum mampu mengelola sektor maritim sebagai penunjang perekonomian negara. ALUTSISTA (Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia) yang dimiliki Indonesia bisa dikatakan masih sangat sedikit. 

Jika dibandingkan dengan ALUTSISTA yang dimiliki China sudah tentu Indonesia jauh tertinggal, dengan perbanding 1:10 dengan milik China. Hal ini juga menjadi pertimbangan Indonesia dalam menyatakan perang terhadap China. 

Dan juga jika terjadi perang di wilayah Natuna Utara atau Laut China Selatan. Ini akan berdampak langsung terhadap Indonesia. Slah satunya kerusakan dan kehancuran Sumber Daya Laut di Natuna dan terhentinya eksplorasi serta eksploitasi Sumber Daya Alam.

ASEAN dan PBB selama ini berusaha menyelesaikan konflik sengketa wilayah Natuna Utara dengan perundingan damai, tetapi tetap saja, baik China maupun Indonesia tetap tidak sepaham dan tidak saling mengakui atas kepemilikan laut Natuna oleh negara lain. 

Konflik ini tidak dibawa langsung dengan penyelesaian lewat pengadilan Internasional karena ditakutkan juga, Indonesia akan kalah atas banding tersebut karna kurangnya "power" politik Indonesia di Internasional.

Konflik ini tidak akan pernah selesai jika tidak ada yang mau memulai bertindak tegas atas Natuna Utara. Hal ini sudah seharusnya menjadi bahan pemikiran dan pertimbangan kita semua sebagai warga negara Indonesia dalam mempertahankan wilayah Indonesia agar tidak lagi terjadi eksploitasi wilayah Indonesia.

Sudah seharusnya Indonesia mulai mengembangkan dan mengelola secara maksimal Sumber Daya Maritim dengan menerapkan Sistem Ekonomi Biru atau memulihkan perekonomian Indonesia dengan pemanfatan Sumber Daya Laut. Sehingga Indonesia bisa memfasilitasi segala akomodasi para nelayan Indonesia dan bisa dikirimkan ke wilayah laut Natuna untuk bersama memanfaatkan Sumber Daya Laut dan mempertahankan wilayah laut Indonesia.

Indonesia juga perlu membenahi sistem politik dengan mulai menindak tegas para pelaku korupsi dan lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat agar para masyarakat Indonesia berperan aktif dalam menjaga pertahanan tanpa terhambat apapun terutama perihal ekonomi.

Indonesia juga perlu memperhatikan perkembangan dan peran para generasi muda sebagai penerus bangsa dengan selalu memfasilitasi dan mendukung kegiatan-kegiatan kepemudaan terutama dalam sektor maritim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun