Mohon tunggu...
Amelia Waruwu
Amelia Waruwu Mohon Tunggu... Administrasi - Ora Et Labora

Atractive Girl

Selanjutnya

Tutup

Film

Buffalo Boys, Koboi Ganteng dari Indonesia

2 Agustus 2018   08:29 Diperbarui: 2 Agustus 2018   09:07 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
entertainment.kompas.com

Buat kalian pecinta Game Of Thrones tentu kenal dong dengan The Mountain. Nah Conan Stevens itulah yang datang ke acara Meet & Greet ini. Dan kalian pasti gak bakal bisa melepaskan pandangan dari dia. DIA TINGGI BANGET!

dokpri
dokpri
Gak cuma Conan Stevens aja nih. Hati ini sedikit banyak tertobati juga melihat sutradara film ini. Siapa lagi kalau bukan Mike Wiluan. 

Mike Wiluan mengatakan bahwa film ini lahir dari fantasi dan kecintaannya pada koboi. 

"Kalau koboi kan biasanya pake kuda tuh, nah karena ini koboinya dari Indonesia makanya pake kerbau" ujarnya, yang mengundang tawa seluruh media yang hadir saat itu.

Ini sebenarnya bukan film pertama yang dikerjakan oleh Mike. Dia juga telah banyak berkecimpung di beberapa serial HBO tapi sebagai produser. Nah makanya kali ini dia tertantang untuk menjadi sutradara dan bocoran dikit yah, Mike menjadi cameo loh dalam film Buffalo Boys.

Meet and  Greet berlangsung hangat. Kadang pertanyaan yang dilontarkan mengundang tawa dari Mike dan Conan. Setelah acara selesai, saat yang dinanti-nantikan pun tiba.

Film yang menceritakan tentang dua saudara yang dilahirkan di tanah Jawa namun dibesarkan di California, Amerika Serikat. Mereka ditempa menjadi petarung ulung untuk menuntaskan dendam ayahnya yang dibunuh oleh penjajah Belanda, Van Traach. 

Mereka dibesarkan oleh paman mereka, yakni adik dari ayahnya Arana (Tio Pakusadewo). Sepanjang film mata akan dimanjakan dengan adegan action. 

Karena adegan ini banyak memiliki adegan kekerasan dan darah di mana-mana, makanya tidak disarankan untuk membawa anak kecil untuk menontonnya yah bapak ibu sekalian.

Dengan latar belakang Jogja dan candi prambanan benar-benar menjelaskan latar cerita yakni sekitar tahun 1800an. Gak cuma berantem-berantem doang nih, ada juga asmaranya. 

Katanya kaya sayur tanpa garam gitu kalo ga ada cerita cinta di tengah konflik yang semakin menajam. Gue pribadi bener-bener memuji sinematografi dan pengambilan gambar film ini, ciamik sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun