Mohon tunggu...
Amelia Sepia Fitri Wandi
Amelia Sepia Fitri Wandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ini adalah sebuah cerita dari perjalanan saya sebagai mahasiswa dimana mengutik tentang pencapaian saya yang disajikan dalam sebuah artikel mengenai penyelesaian tugas akhir(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien Studi Kasus di Puskesmas Cicangkang Girang

13 Mei 2024   17:40 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:54 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manajemen Rumah Sakit

Manajemen rumah sakit menurut para pakar kesehatan merupakan pengkoordinasian berbagai sumber daya yang tersedia melalui proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya manajemen rumah sakit atau manajemen rumah sakit adalah memberikan pelayanan profesional kepada pasien.

Sama seperti bisnis lainnya, rumah sakit memiliki tim manajemen lengkap untuk mendukung jadwal kerja mereka. Manajemen rumah sakit mengatur sistem kerja dalam suatu rumah sakit, mencakup berbagai aspek seperti manajemen kinerja, keuangan, pemasaran, etika dan hukum, serta administrasi.

Manajemen Rumah Sakit bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai kebutuhan dan perkembangan. Persaingan di era digital menjadikan penggunaan software manajemen rumah sakit menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja rumah sakit dan memberikan layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.

Untuk mencapai pelayanan yang berpusat pada pasien dan menjaga mutu pelayanan, pengelolaan rumah sakit harus dilaksanakan secara tepat dan efektif. Hal ini mencakup efisiensi manajemen dalam pelaksanaan operasional dan fungsi rumah sakit, seperti penetapan sistem administrasi, pelayanan pasien, pengendalian keuangan, dan peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya manusia dan material di rumah sakit.

Kualitas merupakan perkembangan kuat yang diidentifikasi pada faktor, manajemen, individu, siklus dan kondisi yang dapat memenuhi atau melampaui asumsi (Tjiptono, 2011). Kualitas disamakan dengan kepuasan konsumen, dan Quality memberikan dukungan kepada pelanggan untuk membangun hubungan yang umum dan berguna antara mereka dan organisasi. Jenis hubungan emosional ini memberi organisasi peluang untuk mengatasi masalah dan asumsi pelanggan. 

Dengan cara ini, organisasi dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memperkuat pengalaman pelanggan yang baik dan membatasi pengalaman atau menghilangkan pengalaman pelanggan yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu (Sinambela, 2008) dalam bukunya yang berjudul

“Reformasi ” menyatakan bahwa kualitas pelayanan publik adalah “semua yang dapat memuaskan ” Keinginan dan kebutuhan pelanggan (realisasi kebutuhan pelanggan).

“Layanan” merupakan interpretasi yang tepat dari kata “layanan” dalam bahasa Inggris (Tjiptono, 2011). Dalam keadaan ini perbuatan dan tindakan yang diberikan dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya pada hakekatnya tidak berwujud (tidak berwujud secara fisik) dan bukan merupakan akibat dari kepemilikan sesuatu.

Mengingat evaluasi kualitas pelayanan bersifat unik dibandingkan dengan evaluasi kualitas produk dan atribut intangible merupakan salah satu hal yang mendasar, ternyata sangat membingungkan untuk dibicarakan. Arti kualitas pelayanan seperti yang dikemukakan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (Tjiptono, 2011) adalah evaluasi akhir yang menguji antara harapan pembeli dengan dukungan nyata yang diterima pembeli.

Kualitas pelayanan akan sempurna dan menguasai kesempurnaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, kualitas pelayanan dapat dipengaruhi oleh dua komponen dasar: pelayanan yang diharapkan (expected service) dan pelayanan yang dirasakan. Pada dasarnya, positif atau negatifnya kualitas layanan bergantung pada dukungan yang diberikan oleh organisasi untuk memastikan bahwa harapan pembeli dapat dipahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun