Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Moment Bagi Rapot dan Siasat Mengisi Waktu Liburan Sekolah

21 Juni 2024   20:40 Diperbarui: 22 Juni 2024   09:40 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi desain buket bunga (foto : dokpri Amelia)

Kompasioner anak - anak nya apa sudah bagi rapot?. Bagaimana rapot nya?. Kebetulan jadwal bagi rapot anak - anak hari Kamis kemarin. Dan di isi dengan kegiatan Panen Karya. Anak - anak mengisi penampilan seperti menari pantomim dan menyanyi. Selain itu di isi dengan market day atau jualan aneka makanan. Setiap kelas berjualan yang sudah di tentukan.  Jadi acara bagi rapot lebih menyenangkan. 

Anak pertama dan kedua saya bersekolah di SD yang sama. Selain itu, setiap kelas mengembalikan uang kelebihan tabungan kelas. Unik nya, kelas 1, salah satu kelas anak saya. Cara mengembalikan uang kelebihan uang kas dengan cara di buat seperti buket bunga. 

Ilustrasi desain buket bunga (foto : dokpri Amelia)
Ilustrasi desain buket bunga (foto : dokpri Amelia)

Buket bunga biasa nya di berikan ketika wisuda , ulang tahun, lamaran dan gift event lainnya. Nah kebetulan di kelas anak saya yang kelas 1, pengembalian uang  kas kelas dengan cara buket bunga. 

Sebuah hasil karya estetik yang bisa di simpan sebagai kenang - kenangan.

Jumlah nya pun lumayan loh, 50.000. Bahkan dengan uang ini bisa di pakai untuk membayar modul atau Bupena. 

Ilustrasi kegiatan Market Day (dokpri Amelia)
Ilustrasi kegiatan Market Day (dokpri Amelia)

Ilustrasi kegiatan pentas tari anak - anak eskul kelas 1 (Dokpri Amelia)
Ilustrasi kegiatan pentas tari anak - anak eskul kelas 1 (Dokpri Amelia)

Selain market day. Ada kegiatan pentas tari anak - anak dari kelas 1 - 5. Suasana sekolah jadi semarak. Nah setelah bagi rapot 'kehidupan' setelahnya mau ngapain?.  Menguping pembicaraan ibu - ibu di kelas anak - anak. Mayoritas anak - anak gak lepas dari ponsel. Entah itu main games atau main sosmed. 

Bagi saya , anak - anak harus mengisi waktu nya tanpa kebanyakan main dan bermain ponsel. Memang menghadapi anak - anak di perlukan siasat yaaaa.... sehingga saya memberikan anak - anak mengisi waktu dengan menggambar, kreasi dan membaca buku cerita. Gak perlu lama - lama. Yang penting isi waktu bermanfaat. Daripada cuma main - main. Mungkin beberapa cara ini bisa mengisi waktu liburan sekolah anak - anak.

1. Menggambar Luar Ruangan (Outdoor drawing).

Kegiatan ini di lakukan tidak perlu jauh -jauh. Cukup dekat rumah saja. Manfaat kegiatan ini selain mendekatkan diri kepada alam. Anak - anak jadi lebih peka dengan alam. Lebih mengenal unsur - unsur alam. Seperti tumbuhan dan serangga. 

Menggambar juga merupakan salah satu jenis relaksasi. Selain sebagai relaksasi , menggambar juga melatih fokus dan konsentrasi anak. Terlebih kegiatan ini di lakukan di luar ruangan. Suasana menggambar pun akan lebih menyenangkan..

Ilustrasi kegiatan menggambar di luar ruangan (Foto : Abrakadoodle)
Ilustrasi kegiatan menggambar di luar ruangan (Foto : Abrakadoodle)

 

2. Membuat Kreasi Seni Dari Alam (Life Cycle)

Natural Life Cycles  (foto : Messy Little Monster)
Natural Life Cycles  (foto : Messy Little Monster)

Membuat kolase dari alam (foto : craftonsea.couk).
Membuat kolase dari alam (foto : craftonsea.couk).

Apakah anak anda tidak bisa menggambar?. Kreasi berikut ini bisa di coba. Karean tidak perlu keterampilan menggambar.  Bahan - bahan nya cukup unsur - unsur alam seperti daun, bunga dan ranting bisa di gunakan untuk membuat karya seni. Anak anda juga bisa melakukan nya. Tanpa perlu keterampilan menggambar.

3. Memberikan Anak Keterampilan Life Skill

10 kegiatan macam life skill (foto : Ibupedia)
10 kegiatan macam life skill (foto : Ibupedia)

Jangan pernah lupa, bahwa anak - anak sejati nya akan bertambah usia. Dari anak - anak, pra remaja, remaja dan dewasa. Jangan sampai anak - anak kita yang sukses di karir, tapi nyapu , ngepel, cuci piring dan masak enggak bisa. Roda kehidupan terus berputar. Mungkin ketika kecil , hidup terasa nyaman ,  semua fasilitas hidup lengkap. Tapi siapa yang menjamin hidup yang sama ketika anak sudah dewasa dan tua. 

Life skill yang di kuasai seperti pekerjaan rumah, menurut penulis sangat penting di ajarkan kepada anak. Karena , kelak akan mendidik anak menjadi mandiri dan dapat bertahan di situasi tertentu. Kenyataannya, ada kondisi di mana anak - anak harus bisa di tinggal dan bisa mengurus diri mereka sendiri.

Kemandirian pada anak yang penulis lihat, seperti kemandirian pada anak - anak Jepang. Bagi anak yang sudah agak besar, bisa membuat sarapan sendiri, mandi sendiri dan memakai seragam. Memang sejatinya anak akan menjalani hidup secara mandiri. 

Berbeda dengan keadaan negara kita. Ketika kita melihat seorang anak jalan kaki sendirian menuju sekolah. Bukan nya malah mengapresiasi kemandirian anak itu. Eh, malah berpikiran , "kasian amat tu anak jalan kaki sendirian?, ibu nya mana?, tega orang tua nya", hadeeeeeh.....gimana anak Indonesia mau maju kalau soal kemandirian aja masih di usik - usik?!. Mungkin jika di perkotaan mayoritas anak sekolah masih di antar jemput orang tua nya. Tapi entah, mungkin di daerah banyak yang demikian. 

Kelak life skill akan di butuhkan dan di perlukan di kemudian hari. Tidak perlu menunggu remaja dan dewasa. Dan situasi kondisi memaksa keadaan. Kelak anak - anak yang terbiasa dengan life skill akan lebih kuat dan bertahan menghadapi tantangan hidup ke depan nya.

Demikian artikel ini saya tulis. Semoga bermanfaat.. selamat liburan bagi anak - anak sekolah... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun