Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

KRL Jakarta yang Dicinta dan Kadang Dihujat, Ternyata Diam-Diam Dikagumi Turis Asal Amerika Serikat

28 April 2024   16:33 Diperbarui: 29 April 2024   08:10 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang laki-laki yang sedang berjalan di stasiun kereta (Foto : Kompas)

Hendaknya kita jangan membandingkan KRL kita dengan di Jepang. Tentunya beda kemajuan teknologi. Berdasarkan video yang di unggah oleh Evan, sang turis Amerika Serikat, yang membandingkan kenyamanan dan fasilitas kereta rel listrik di Jakarta yang menurutnya nyaman, bersih dan kagum dengan budaya sopan santun Indonesia yang ia jumpai di dalam kereta. Ia salut dengan budaya Indonesia , salah satunya, ia melihat seorang pria yang sedang duduk , ketika ia melihat seorang wanita masuk ke dalam kereta. Pria tersebut berdiri dan mempersilahkan wanita tersebut duduk. Hal ini yang menurutnya unik dan tidak ia jumpai di negaranya. Jauh berbanding terbalik dengan keadaan di negara nya, yang mana Amerika Serikat notabene adalah negara adidaya. Negara adidaya yang tidak mewariskan budaya bersih dan sopan santun.

Ironisnya, Evan berkata di videonya. Ia kecewa dengan pemerintah di negaranya. Karena, pemerintah nya seperti tidak menginvestasikan apa - apa dalam hal transportasi umum seperti KRL. 

Contoh terburuk yang Evan katakan, subway New York dan Chicago adalah contoh terburuk sarana transportasi di Amerika Serikat. Dimana , kumuh nya keadaan seperti, gelandangan dimana - mana, kotoran manusia tercecer dimana - mana dan tikus. Ini adalah sebuah fakta yang di ungkapkan oleh seorang warga negara asing yang dirinya malah merasa nyaman berada di sarana transportasi umum di negara lain, yaitu di Jakarta. 

Alangkah eloknya , jika kita sebagai orang Indonesia bersyukur dan bangga dengan keadaan ini. Walaupun, mungkin tidak semua situasi nyaman dalam kereta rel listrik terdapat di daerah lain. Namun, berita seperti ini membuat kita melihat ke bawah , bukan memandang terus ke atas. Sebuah analogi untuk banyak bersyukur dan berterima kasih kepada apa yang sudah pemerintah lakukan untuk masyarakatnya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun