Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sudah Lebaran ke Sekian Tapi Masih Juga Jomblo? Jurus Asyik Menghadapi Pertanyaan Tidak Terduga Ketika Kumpul Keluarga di Saat Lebaran

9 April 2024   15:17 Diperbarui: 9 April 2024   15:45 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang wanita berhijab tersenyum (Foto : Thirdman via Pexels)

Ijinkan penulis berbagi pengalaman pribadi seputar judul artikel..

Ketika itu saya di usia sekitar 25 tahun, yang mana usia mengalami midlife crisis atau krisis di usia pertengahan. Apa sih krisis yang di alami?. Seputaran karir dan jodoh. Yang di tanyain orang - orang berulang - ulang ya itu aja. Dari usia 25 - 28 tahun, 3 tahun , lebaran berganti, masih aja jomblo, ampun deh!. 

Bersyukur nya , di usia 26 - 29 tahun, di antara usia ini saya sibuk bekerja. Yah, walaupun gak ngejar - ngejar karir banget. Setidak nya saya sibuk kerja dan cari jodoh dan di jodoh - jodohin. Bahkan di tengah kepanikan bertambah usia dan deadline menikah, perjuangan saya dan keluarga (terutama ibu saya), mengenalkan saya ke salah satu kerabat orang tua, tetangga, saudara nya saudara bahkan sampe ta'aruf pun saya jalanin. Selama 3 tahun perjuangan mencari jodoh, kalau bisa lebaran sudah ada calon. Tetap saja lebaran di jalanin dengan keadaan jomblo. Belum lebaran, udah mikir jawaban apa dari pertanyaan klimaks ,

"Kapan nikah?. Udah ada calon?" 

Di tahun pertama jomblo, pertanyaan seperti ini , masih biasa. Tahun ke 2 dan 3 , baru deh berasa sedih. Sempet mikir, saya ini ada jodoh nya apa enggak ya?. Atau, saya kok ga laku - laku?. Hiksss....karena dalam lingkaran pertemanan kantor, satu persatu menikah. Nah, giliran saya kapan menikah?. Usia 29, wanita belum menikah itu seperti nya sudah mulai panik. Kalau laki -laki mah santuy. Usia 30 an ke atas juga masih santai. Selama pencarian jodoh ini, saya pada akhirnya pasrah dan menyerahkan urusan ini kepada Allah Ta'ala. Saya pasrah saja lah ya Allah. Agar tidak terlarut dengan situasi, saya menyibukan diri di luar pekerjaan. Seperti berjualan dan aktif dalam menulis blog. Setidak nya ada hal positif yang bisa saya lakukan ketimbang duduk melamun mikirin jodoh datang. 

Di saat pasrah di iringi usaha juga. Ketika moment kumpul keluarga dan Lebaran. Pertanyaan kapan menikah saya jawab dengan kepasrahan. 

"Doakan saja om tante semoga saya bisa menikah tahun ini, atau, om tante ada kenalan yang bisa di kenalin ke saya?", begitu sih saya jawab dengan kepedean.

Maksud nya pertanyaan , kapan menikah, sekalian saja di tanggapi secara serius. Jadi orang yang bertanya tidak sekedar bertanya. Namun, jika ada solusi terbaik, bisa di bantu di carikan jodoh. Pada waktu itu, saya membuat afirmasi , berdasarkan saran dari seorang teman. Anggap saja saya akan menikah tahun ini dan yakin. Yakin lah pasti saya akan menikah, hanya saja belum sekarang. Inilah afirmasi positif yang saya tanamkan ketika itu. 

Kembali ke point artikel, jadi, jurus asyik dalam menghadapi pertanyaan kapan menikah , apa saja menurut versi saya.

1. Jawab dengan senyuman sembari meminta doa dan di doakan 

Menjawab dengan senyuman?, serius?. Walaupun jengkel , tetap harus senyum kan?. Karena, bisa jadi pertanyaan tersebut sifat nya hanya basa basi saja , atau malah gak tau mau bertanya tentang apa. Ending nya minta di doakan agar di mudahkan dalam bertemu jodoh. Siapa tau , ada doa - doa yang terijabah dari orang - orang terdekat di sekitar kita.

2. Bertanya kembali kepada orang yang bertanya, adakah teman , kerabat yang masih jomblo juga.

Dulu sih saya begini. Siapa tau kan , si orang yang bertanya punya kenalan yang masih jomblo, jadi bukan sekedar basa basi saja. Siapa tau bisa di kenalin ke saya. Hehe, trik ini kadang berhasil juga. Jadi bukan sekedar bertanya. Tapi inti nya, meminta bantuan kepada orang yang bertanya.

3. Meminta Nasihat Kepada Orang Yang Lebih Tua

Nah, saya ketika itu pernah curhat mengenai apa yang saya rasakan, pingin nya sih cepat menikah. Tapi belum ada calon, gimana dong?. Untuk sesi curhat ini di lakukan kepada kerabat keluarga. Dulu, uwa saya selalu nanyain soal ini ketika kami bersilahturahmi ketika lebaran. Karena uwa adalah orang tua, jadi saya meminta doa dan saran nya. Kemudian uwa memberikan nasihat agar saya tetap sabar dalam menunggu ketentuan Allah soal jodoh. 

Ternyata lebaran ketiga, alhamdulillah saya sudah ada calon dan menikah di tahun berikut nya. Ketika sebelum menikah, uwa pun masih teringat apa yang saya keluhkan soal belum ada jodoh. Wah, rasa nya jadi terenyuh. Terharu, uwa masih ingat cerita hati saya ketika saya jomblo. Sekarang sudah menikah dan punya anak, uwa pun masih ingat akan cerita hati saya, jadi kangen..

Masa lajang adalah masa -masa emas menggali potensi diri dan mengumpulkan pundi - pundi penghasilan. Sebaik - baik nya waktu untuk berkarya dan menabung. Beneran deh. Jika sudah menikah dan punya anak, lain lagi ceritanya. Jadi untuk para jomblo di luar sana, jadikan Lebaran sebagai moment 'tebar pesona' kepada kerabat dan keluarga, siapa tau saja, ada jalan lain dari Allah Ta'ala mempertemukan kita dengan jodoh kita melalui orang terdekat, mungkin?. 😊

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun