Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Confession of White Collar Fashion (Snorkling dan Moment Bira)

1 April 2024   21:37 Diperbarui: 2 April 2024   04:41 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu subuh Dimas mengirimkan aku pesan WhatsApp..

Kuy, kita cabs jemput David di Bira. Gw jemput jam 7 pagi ya. Bawa baju renang , yang sopan ya, haha! Kita mau snorkling di Bira.. 

Gaya bahasa yang sama seperti David. Enak nya temenan sama cowok begini - gak banyak basa basi. Langsung jadiin, gak banyak rencana. Aku mendapat ijin dari ibu. Karena ibu sudah kenal lama dengan Dimas. Aku mengemas baju renang bermodel baju penyelam. Kacamata RayBan dan renang, sunblock, sunscreen, pelembab, parfum, serum dan lipgloss serta baju ganti berbahan tipis. Celana boyfriend jeans. Kaus Billabong hitam dan rambut ku ikat kuncir kuda. Superga is always.

Dimas menjemput ku dengan mobil city car-nya. Kemudian kami menuju Marina untuk naik kapal cepat menuju Bira. Sesampai di Marina, kami memesan tiket untuk naik kapal cepat menuju pulau Bira. Kurang lebih 2 - 3 jam perjalanan. Karena Pulau Bira adalah gugusan kepulauan Seribu yang paling ujung. Untuk pulang dari Pulau Bira, Dimas menyewa kapal cepat dengan kenalan nya. Jadi aku tidak perlu khawatir. 

Selama di kapal cepat, Dimas mengontak teman nya agar stand by di Pulau Bira. Tujuan kami selain menjemput David, ehm, my fake Dave Grohl. Kami berencana untuk snorkling di Pulau Bira Kecil. Jadi, yang mengantar kami ke Bira Kecil, adalah kenalan Dimas. Selama perjalanan melintas di atas air laut, aku merasa tenang dan relaxing dan seperti healing terbaik. Kapan lagi jalan-jalan ke pulau. Bersyukur aku bisa berenang. 

Aku menatap air laut yang berwarna biru muda dan gelap. Mengamati percikan air yang terbentur mengenai mesin kapal cepat. Aku masih takut kalau ketemu David, apa aku siap? Dan ternyata dia sekarang adalah kekasihku.. Bahkan 2 hari ini aku tidak menghubungi nya sama sekali melalui Wa dan telepon. 

Dimas masih sibuk menelepon kenalan nya yang menyewakan kapal cepat berkapasitas penumpang sedikit. Kami juga membawa perbekalan makanan dan minuman dingin. 

Foto : triptrus.com
Foto : triptrus.com

Sebetulnya aku sudah pernah ke Pulau Bira. Sekitar 5 tahun lalu. Ada kegiatan dari kampus. Yang aku sukai dari Bira adalah - garis pantai yang jauh. Ombak di pantai utara lebih tenang dan tidak bergemuruh seperti di pantai Selatan. Renang di pinggir pantai pun sudah terlihat ikan - ikan kecil yang berwarna menarik. Waktu itu aku snorkling di pulau Bira kecil. 

Akhirnya kami sampai di pulau Bira Besar. Sambil menunggu mas Yayan, kenalan Dimas yang menyewakan kapal. Aku tidak melihat kru syuting film. Hanya beberapa pengunjung yang berenang di sekitar gate depan Pulau Bira Besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun