Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pelembab Wajah Vs Sembako: Berbagi Budget antara Perawatan Diri dan Kebutuhan Primer

5 Maret 2024   19:50 Diperbarui: 5 Maret 2024   20:41 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi komentar politisi yang mengundang kontroversi| Foto: Agitasi.ID

Satu hari saya berdialog dengan diri sendiri memikirkan 2 hal yang sama - sama penting.  Mencoba mengingatkan kembali, saya jadi ingat dan terbayang wajah kerabat dekat yang cerah dan glowing, sambil berpikir ; 

"pengen deh punya wajah bersih bersinar". Jadi inget iklan sabun cuci piring.

Awalnya keinginan seorang wanita , ibu, yang mendasar. Ingin terlihat lebih bersih sehingga lebih menarik. Terlebih di depan suami. Yah memang kan ketika sudah menikah, wajah di rawat hanya untuk di nikmati oleh suami. 

Ketika keinginan ini sudah di hitung -hitung untuk beli serum wajah dan beras. Mau tampil cantik ngalah terus sama beras ?! Selama menikah dan mengurus anak , kebutuhan sehari -hari yang hampir 100% untuk anak dan kebutuhan utama seperti makan sehari - hari. Skincare ? Gak kepikiran untuk beli serum wajah. 

Nah, ketika di usia 30 saya bercermin dan melihat noda hitam di wajah dan wajah yang menghitam karena kotor. Sebetulnya insecure juga sih melihat kerabat yang wajah nya bening dan bersih bersinar. 

"Pake apa ya diaaa....???"

Moment yang tepat bagi saya untuk memulai ber-skincare-an, ketika anak - anak saya sudah mulai sekolah. Saya memiliki waktu lebih untuk perhatian ke diri sendiri. 

Membeli skincare adalah salah satunya. Sebetulnya saya merasa jaman sekarang skincare lebih terjangkau. Dulu, hanya skincare brand - brand non lokal yang lebih terkenal dan memiliki kualitas nomor 1. Skincare memang bukan barang kebutuhan utama orang Indonesia dan tidak membudaya. 

Berbeda dengan orang Korea. Skincare kebutuhan umum pria dan wanita di Korea. Jadi gak heran di Korea, iklan lipstik dan pelembab bibir di bintangi kaum pria, para male model ini salah satunya adalah bintang K Pop (Korean Pop). 

Iklan lipstik yang di bintangi salah satu bintang Kpop Laki - laki Korea | Foto: GridId
Iklan lipstik yang di bintangi salah satu bintang Kpop Laki - laki Korea | Foto: GridId

Ketika naik daunnya online shop dan masa pandemi, produk - produk skincare baru dan lokal banyak bermunculan. Terlebih lagi ketika TikTok merajai kepopuleran sosial media. Semakin banyak produk - produk skincare murah meriah meraja lela. Jadi menurut saya harga skincare murah meriah ketimbang beras. 

Ketika di masa bahagia ini, dimana skincare lokal banyak yang harganya terjangkau. Untuk serum bahkan saya dapat membeli di harga 35.000 dalam masa pakai 3 bulan paling cepat. 6 bulan paling lama. Krim malam di harga 20.000 masa pakai 3 - 6 bulan. Beras 5 kg di harga 69.000 - 70.000, gak sampe 3 bulan sudah habis 😁😁

Jadii.. skincare lebih terjangkau dan daya pakai lebih lama. Ketika sudah di hitung -hitung, ternyata kebeli juga krim malam. Untungnya stok beras aman, hehe.. saya pernah di situasi dilematika ketika kulit wajah saya kering dan mengelupas sehingga sudah darurat untuk membeli pelembab. Uang di tangan 50.000. Tapi harus beli beras. Alhamdulillah ada pelembab seharga 15.000. Sisa nya bisa beli beras. Semua senaaaaang....  

Beras ? 1kg pilihannya ada 13.000 - 18.000 / kg. Beras naik saya gak bisa banyak protes. Pola seperti ini gak akan berlangsung lama. Paling pas Ramadhan atau menjelang lebaran harga beras kembali normal. 

Kembali ke skincare. Gimana tips nya berbagi dana membeli perawatan wajah dan kebutuhan pokok seperti beras dan sembako. Brikut tips ala saya. 

1. Belanja sesuai budget yang ada 

Wajah saya kering dan sudah butuh pelembab. Di lain sisi, saya harus membeli beras , jadi bagaimana ? Belilah skincare sesuai dana yang anda punya. Sisanya baru beli bahan pokok. Namun, jika kebutuhan pokok lebih utama. Mau ga mau skincare ngalah dulu yah. 

2. Belilah produk skincare yang utama / urgent lebih dulu

Rangkaian perawatan wajah itu banyak. Bukan hanya pelembab. Sebelum memutuskan memulai skincare - an, saya berkonsultasi dengan rekan saya yang seorang make up artist. 

Rangkaian skincare menurut rekan saya yang seorang make up artist adalah ; 

Pagi : Facial Foam - micellar water / toner - essence - serum - sunscreen / BB Cream / krim pagi - bedak - face spray

Malam : Foam - toner / micellar water / serum - krim malam 

Supaya hasil maksimal, seminggu 1 x pake deep cleansing atau  exfoliating facial foam model nya seperti peeling wajah dan scrub untuk optimal mengangkat sel kulit mati yang membuat wajah tampak kusam dan kucel. 

Nah, jika saya harus membeli semua ini melebihi harga beras 1 karung. Jadi saya berkonsultasi produk mana yang lebih utama. Facial foam, micellar water, krim malam, sunscreen , BB cream. Saya membeli sesuai kebutuhan dan atas dasar fungsi masing  - masing produk. Jadi gak sampe boncos, kan ? Hehe... 

3. Rutin memakai skincare sehingga lebih bermanfaat 

Rutin memakai skincare akan membuat produk kecantikan di rasa bermanfaat. Ketimbang anda beli tapi gak di pakai. Selain merasa sia - sia karena uang yang keluar mendingan beli beras. Di saat tertentu kulit kita perlu perhatian juga dan perlu di sokong kesehatannya. 

4. Belilah produk skincare yang sedang promo harganya. 

Biasanya di mini market dan toko kosmetik. Jangan malas membandingkan dengan toko sebelah yah.

Bahagianya di saat harga beras naik, masih banyak kok produk skincare lokal yang lebih terjangkau. Terkadang di mini market suka ada promo harga, lho!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun