Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pesona Kucing Ras Bengal dan Kucing Hutan Indonesia, Serupa Tapi Tidak Sama

28 Februari 2024   20:41 Diperbarui: 28 Februari 2024   20:58 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda penyuka kucing? Saya termasuk penyuka kucing. Siapa sih yang gak suka dengan hewan lucu ini. Kucing termasuk hewan jinak yang dapat menjadi pelipur lara. Nah di antara kucing domestik. Ada juga kucing liar yang hidup di hutan. Kucing hutan ada beberapa jenis dan hidup di beberapa wilayah hutan Indonesia. Selain kucing hutan , terdapat kucing ras Bengal yang mirip kucing hutan.

Merujuk dari Wikipedia. Kucing ras Bengal adalah adalah keturunan keempat dari hasil persilangan antara kucing american shorthair dengan kucing asian leopard.

Kucing ini berasal dari California, Amerika Serikat. Meskipun tergolong kucing hutan, tetapi ras bengal termasuk hewan yang banyak digemari dan dijadikan hewan peliharaan. Salah satu pesohor di tanah air yang memelihara kucing eksotis ini adalah, Pak Prabowo Subianto.

Kucing Bengal Prabowo Subianto (Foto: Tangkapan layar TikTok Gibran Rakabuming via Suara.com)
Kucing Bengal Prabowo Subianto (Foto: Tangkapan layar TikTok Gibran Rakabuming via Suara.com)

Kucing ini memiliki bulu pendek, Ia memiliki tulang yang besar dan tebal, serta bulu yang tebal, rapat dan halus. Dalam proses pemeliharaannya, kucing ini memerlukan perawatan khusus pada bulunya, yaitu dengan digosok secara lembut menggunakan sikat yang halus. Populasi kucing bengal belum begitu banyak sehingga harganya tergolong tinggi, yaitu bisa mencapai 10-40 juta rupiah. (Wikipedia). 

Sekilas kucing ras Bengal ini mirip dengan kucing hutan. Ternyata kucing hutan termasuk hewan yang tidak boleh di tangkap dan pelihara secara ilegal. Kucing hutan ternyata juga memiliki ciri khas dan perbedaan. Yuk kita kenalan dengan beberapa kucing hutan yang ada di Indonesia. Berikut penulis rangkum dari beberapa sumber. 

Ilustrasi Kucing Hutan (Foto: Beritagar)
Ilustrasi Kucing Hutan (Foto: Beritagar)

1. Kucing Hutan Jawa

Kucing Hutan Jawa (Foto: Dunia Satwa)
Kucing Hutan Jawa (Foto: Dunia Satwa)

Kucing Hutan Jawa, atau dikenal juga sebagai Panthera pardus melas, adalah hewan langka yang hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Habitat alami mereka meliputi hutan, daerah berawa, dan daerah yang ditumbuhi semak belukar dan bambu. Mereka memiliki kemampuan memanjat yang luar biasa, sehingga sering terlihat berada di daerah pegunungan. (Sumber: htplanetplatypus.com)

2. Kucing Batu Kalimantan

Kucing Batu Kalimantan (Foto: Goodnewsfromindonesia via iNews Kaltim)
Kucing Batu Kalimantan (Foto: Goodnewsfromindonesia via iNews Kaltim)

Kucing Batu atau disebut marbled cat (pardofelis marmorata) merupakan satwa yang dilindungi. Kucing ini biasanya banyak ditemui di hutan-hutan yang ada di Indonesia salah satunya yakni Kalimantan.

Kucing ini merupakan satwa asli kawasan timur Himalaya hingga Asia Tenggara. Satwa ini juga dijumpai di Indonesia. (Sumber: kaltim.inews.id). 

Wah eksotis banget ya. Dan mirip dengan kucing Bengal milik pak Prabowo. Tapi beda nya kucing batu Kalimantan ini memiliki ekor yang lebih besar daripada kucing Bengal. 

3. Kucing Tandang

Kucing Tandang (Foto: GoodnewsfromIndonesia)
Kucing Tandang (Foto: GoodnewsfromIndonesia)

Menurut GoodNewsFromIndonesia, Kucing Tandang, salah satu dari keluarga kucing hutan lainnya yang dilindungi di Indonesia seperti Kucing Emas, Kucing Bakau, Kucing Batu, dan Macan Dahan. Kucing Tandang (Prionailurus planiceps) adalah kucing hutan dari genus Prionailurus yang sangat pemalu sehingga sulit untuk diteliti atau diamati keberadaannya, serta karena penampilannya yang lucu dan imut kerap diperjualbelikan di pasar gelap sebagai hewan peliharaan. 

Kucing Tandang tersebar di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Semenanjung Malaya, Brunei Darussalam, Sabah Serawak dan selatan Thailand. Kucing ini hidup di tanah basah. Kucing ini termasuk kucing hutan terkecil se Asia Tenggara. Keahlian nya adalah berenang. Wah biasa nya yang kita tahu, kucing takut air yah. Namun, berbeda dengan kucing hutan ini. 

Sayang sekali ya karena kesadaran masyarakat yang kurang paham akan habitat hutan yang di lindungi dan langka, jadi kucing hutan yang eksotis ini kerap di perjual belikan. Penting nya peran lembaga terkait untuk melakukan sosialisasi mengenai hewan - hewan hutan yang di lindungi. Peran terkait misalnya seperti polisi hutan. 

4. Kucing Bakau 

Kucing Bakau (Foto: GoodNewsFromIndonesia)
Kucing Bakau (Foto: GoodNewsFromIndonesia)

Kucing Bakau hidup di lahan basah seperti rawa. Daerah hutan mangrove dan aliran sungai. Kucing ini tersebar di wilayah pesisir pantai Jawa dan Sumatra. Kucing Bakau memiliki corak seperti macan tutul. 

Wah mungkin kalau ketemu di hutan kita akan mengira dia macan tutul. Sudah keburu takut duluan, hehe. Secara postur tubuh kucing hutan lebih kecil dari macan, kok. Nah ternyata kucing hutan ini memiliki keahlian berenang. Karena menangkap mangsa nya di air. Selain itu kucing ini juga memiliki jenis kaki webbed dengan sedikit berselaput seperti macan tutul untuk memudahkan mobilitas kucing bakau saat berenang. (Sumber : GoodNewsFromIndonesia).

Masih banyak jenis - jenis kucing hutan yang ada di Indonesia. Dan jumlah beberapa dari spesies ini ada yang hampir punah dan langka. Sayang nya, masih ada nya pihak yang memperjual belikan kucing hutan yang di lindungi ini secara ilegal. 

Padahal keberadaan mereka merupakan salah satu ekosistem alam yang dapat menyeimbangkan alam dan sekitarnya. Perlu nya peran lembaga terkait dalam menjaga dan melindungi kucing - kucing eksotis ini. Agar tidak terjadi kepunahan. Salah satu penyebab yang mengancam keberlangsungan hidup kucing hutan adalah, ilegal logging atau penebangan hutan secara liar. Yang juga dapat merusak ekosistem alam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun