Padahal Taylor Swift tidak bicara secara spesifik memihak kepada Joe Biden. Namun kepopuleran nya kini dapat menggiring dan mengajak para penggemarnya untuk memenangkan salah satu kandidat presiden Amerika Serikat berikut nya. Mungkin kekuatan nya sebagai seorang public figure memiliki jutaan fans yang mana seorang fans rela melakukan apa saja untuk mengikuti idola mereka termasuk soal vote dalam memilih presiden. Menarik.Â
Di lansir dari laman :Â
Tokoh politik dan media dari sayap kanan, termasuk mantan kandidat presiden dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy, aktivis politik Laura Loomer dan pembawa acara One America News Network, Alison Steinberg, telah memperkuat tuduhan tersebut.
Klaim tersebut mungkin mencerminkan ketakutan kelompok sayap kanan bahwa sosok yang terkenal seperti Taylor Swift, dimana Eras Tour-nya merupakan tur pertama melampaui angka miliaran dolar, dapat mempengaruhi pemilihan presiden jika ia mendesak banyak penggemarnya untuk memilih satu arah.
Taylor dan Travis pernah membuat pernyataan publik tentang politik dan isu-isu lain yang membuat mereka berselisih dengan kelompok sayap kanan. (Voa Indonesia).
Teori konspirasi sangat menarik dan seru, bukan ? Bagaimana seorang public figure Amerika Serikat yang memiliki jutaan penggemar membuat ketakutan partai politik tertentu. Padahal, sang idola hanya ingin menikmati kesuksesan hidup dan cinta nya seperti orang normal pada umumnya. Bahkan ada juga spekulasi bahwa Taylor Swift dan Travis Kelce pacaran hanya settingan belaka. Konyol bukan ? Tudingan dan spekulasi seperti ini bukan saja konyol, namun mungkin menyakitkan hati sang idola juga dan kehidupan pribadinya.Â
Namun pada wawancara yang di lakukan majalah V pada tahun 2020. Taylor Swift menyatakan bahwa ia mendukung Joe Biden dan Kamala Harris. Arah politik tidak bisa di baca kemana bermuara nya, betul ? Yang jelas, posisi Taylor Swift memiliki kekuatan suara pendukung yang besar dan menguntungkan partai tertentu. Semua hanya spekulasi. Belum tentu benar. Namun, berita spekulasi ini sudah tersebar dimana -mana. Dan memiliki daya tarik tersendiri. Terlebih yang menjadi 'pemeran utama wanitanya' adalah seorang biduan wanita yang cantik dan sukses. Pemeran laki - laki nya adalah seorang atlet dan 'pahlawan' olahraga. Alur cerita seperti ini sangat cocok jadi novel chicklit ala The Devils Wears Prada. Bagaimana menurut anda ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H