Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Lagi -Lagi Petugas KPPS Tumbang, Harus Menjadi Perhatian Lembaga Terkait!

17 Februari 2024   15:26 Diperbarui: 17 Februari 2024   15:28 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petugas KPPS mendata pemilih dan menjaga jalan nya pencoblosan (Foto : Dokpri Amelia)

Ilustrasi petugas KPPS menghitung surat suara setelah jeda pencoblosan (Foto : Dokpri Amelia)
Ilustrasi petugas KPPS menghitung surat suara setelah jeda pencoblosan (Foto : Dokpri Amelia)

Ilustrasi petugas KPPS di lingkungan saya tinggal selesai bertugas pada hari Kamis pukul 02.46 Wib
Ilustrasi petugas KPPS di lingkungan saya tinggal selesai bertugas pada hari Kamis pukul 02.46 Wib

Ketika Pemilu 2019, suami saya bertugas sebagai saksi yang harus ganti - gantian nyoblos dengan saya di saat itu. Pergi pagi pulang pagi. Ketika itu suami saya di minta menjadi saksi salah satu partai berwarna putih. Di tugaskan bukan di cluster tempat saya tinggal. Namun, di cluster lain. Ketika bertugas yang menjadi sulit ketika break makan dan solat. Untung nya, relawan partai memberikan nasi box untuk para saksi. Bukan itu saja. Setelah selesai tugas suami mendapat upah atas insiatif partai. Bagi saya perhatian semacam ini adalah bentuk perhatian yang cukup dari partai yang menugaskan suami pada saat Pemilu 2019 silam.

Di cluster kami, Pemilu 14 Februari lalu Selain ada konsumsi, dokter puskesmas yang berjaga di sekitar tempat pencoblosan sudah cukup membantu. Namun, dokter dan petugas terkait yang bertugas bukan saja hanya keliling di satu tempat. Namun di tempat - tempat lain. Setelah jam kerja yang panjang, mereka tidak libur dalam hari berikut nya. Tetap bertugas pada hari esok nya. Bayangkan bagaimana remuk redam tubuh bekerja dalam 1 hari tanpa istirahat yang cukup?

Saran saya, setelah selesai Pemilu, perhitungan suara dan lain - lain. KPU segera merevisi peraturan mengenai pelaksanaan Pemilu terlebih sumber daya manusia petugas KPPS yang di tugaskan di lapangan. Saran saya sebagai berikut. 

1. Mulai di lakukan kaderisasi petugas KPPS dari usia muda. Seperti mahasiswa, berdayakan OSIS sekolah , organisasi masyarakat, karang taruna yang ada di lingkungan setempat. Dan tentu nya petugas adalah orang yang sudah usia sah untuk mencoblos. Untuk OSIS, bisa juga di manfaatkan sebagai tenaga bantuan entah dalam bentuk apapun, sehingga meringankan tugas para KPPS. Sedikit nya jumlah petugas KPPS membuat para petugas kelelahan karena tidak ada orang pengganti dalam masa tugas.

2. Revisi kembali umur petugas KPPS. Usia petugas KPPS baik nya adalah usia muda, sehat dan tidak memiliki penyakit bawaan. 

3. Perhatikan gizi para petugas KPPS. Jam kerja yang panjang bukan saja membutuhkan minuman dan makanan. Begitu juga kudapan sehat yang lagi - lagi bukan gorengan. Kudapan sehat, mengenyangkan, bergizi. Jika ini terpenuhi, akan menambah vitalitas para petugas. Namun, hal ini harus mendapat perhatian dari pemerintah bidang terkait di bantu sosialisasi oleh puskesmas setempat. 

Ohya sebetul nya berapa sih honor para petugas dan pengawas pemilu? Berikut informasi yang di lansir dari situs : 

https://indonesiabaik.id/infografis/segini-honor-petugas-dan-pengawas-pemilu-2024

Ilustrasi honor para petugas dan pengawas pemilu 2024 (Dok : Indonesia baik)
Ilustrasi honor para petugas dan pengawas pemilu 2024 (Dok : Indonesia baik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun