Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Kontroversi Surealisme dalam Fashion

25 Januari 2024   22:37 Diperbarui: 26 Januari 2024   05:24 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sebuah bedak padat berbentuk telepon hasil kolaborasi Elsa Schiaparelli dengan Salvator Dali, seniman Surealisme (Foto: HarpersBazaar)

Pernah kah kita bermimpi absurd, abstrak dan seperti misteri yang perlu di pecahkan ke dunia nyata ? Mimpi adalah di luar nalar dan kesadaran manusia. Bagaikan misteri dalam kehidupan kita sendiri. Jika mimpi yang abstrak dan absurd di lukiskan ke dalam sebuah karya seni - dialah surealisme. 

Mengutip dari Wikipedia, surealisme ialah gerakan budaya yang bermula pada pertengahan tahun 1920-an. Surealisme merupakan seni dan penulisan yang paling banyak dikenal. Karya ini memiliki unsur kejutan, barang tak terduga yang ditempatkan berdekatan satu sama lain tanpa alasan yang jelas. 

Banyak seniman dan penulis surealis yang memandang karya mereka sebagai ungkapan gerakan filosofis yang pertama dan paling maju. Karya tersebut merupakan artefak, dan Andr Breton mengatakan bahwa surealisme berada di atas segala gerakan revolusi. Dari aktivitas Dadaisme, surealisme dibentuk dengan pusat gerakan terpentingnya di Paris. Dari tahun 1920-an aliran ini menyebar ke seluruh dunia. 

Sedangkan surealis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah, su·re·a·lis·me n aliran dalam seni sastra yang mementingkan aspek bawah sadar manusia dan nonrasional dalam citraan (di atas atau di luar realitas atau kenyataan).

Salah satu seniman surealisme favorit saya adalah, Joan Miro. 

Joan Miro (Wikipedia)
Joan Miro (Wikipedia)

Joan Miro adalah salah satu seniman surealisme yang dilahirkan pada tanggal 20 April, 1893, Barcelona dan wafat pada tanggal 25 Desember, 1983, Palma de Majorque, Spanyol) (sumber : Wikipedia).

Gaya khas Joan Miro dalam berkarya adalah, menggambar secara abstrak dan fantasi surealisme di atas karya - karya nya. Selain itu karya karya nya juga bersifat puitis, menggambarkan keras nya kehidupan modern. Pasti nya sangat sulit bagi kita sebagai orang awam untuk mengerti seni surealisme ini. 

Salah satu karya Joan Miro yang menyenangkan secara visual dan ramah anak bertajuk, "The Garden 1925".

Salah satu lukisan gaya surealisme karya Joan Miro berjudul ,
Salah satu lukisan gaya surealisme karya Joan Miro berjudul , " The Garden 1925"(Foto: Reproduction Gallery)

Kenapa saya bilang ramah anak ?  Lukisan surealisme karya Joan Miro juga dapat di adaptasi kembali oleh anak - anak di kelas seni. Aliran seni surealisme karya Joan Miro ini saya berikan di kelas menggambar saya. 

Joan Miro Masterworks On Paper 1938 - 1978 (Foto: Jeff Hirsch Books)
Joan Miro Masterworks On Paper 1938 - 1978 (Foto: Jeff Hirsch Books)

Sentuhan abstrak tetap terlihat walaupun tetap sulit di cerna oleh awam. Namun, yang menyenangkan adalah ilusi warna warni membuat karya ini tidak jenuh untuk di lihat. Tidak perlu mengkerutkan dahi. 

Nah, lalu apakah surealisme mempengaruhi aspek seni lain seperti busana atau fashion? Tentu saja.

 Elsa Schiaparelli (Foto: Moda Metiers)
 Elsa Schiaparelli (Foto: Moda Metiers)

Sebut dia Elsa Schiaparelli (lahir 10 September 1890, Roma , Italia—meninggal 13 November 1973, Paris , Prancis) perancang busana kelahiran Italia yang mendirikan rumah mode penting di Paris. Dia terkenal dengan gaya surealisme. Hasil kolaborasi nya yang ikonik bersama seniman surealisme, Salvator Dali adalah , bedak padat berbentuk telepon (Sumber : Britannica). Pada era tersebut, item fashion yang berbentuk telepon sangat avant garde , out of the box dan unik. Karena di era perang dunia, segala lini kehidupan sangat sulit. 

Ilustrasi sebuah bedak padat berbentuk telepon hasil kolaborasi Elsa Schiaparelli dengan Salvator Dali, seniman Surealisme (Foto: HarpersBazaar)
Ilustrasi sebuah bedak padat berbentuk telepon hasil kolaborasi Elsa Schiaparelli dengan Salvator Dali, seniman Surealisme (Foto: HarpersBazaar)

Elsa Schiaparelli hidup di masa Coco Chanel sebagai pesaing di dalam dunia fashion di era perang dunia II. Coco Chanel dengan garis desain yang cenderung menggunakan warna -warna monochrome,berbeda arus dengan Elsa Schiaparelli, yang terinspirasi dari aliran esni surealisme. Yang menjadi ikonik diri nya adalah penggunana warna shocking pink yang kemudian menjadi sensasi dunia mode di era 1947. 

Ilustrasi sebuah topi berdesain unik, berbentuk sepatu karya Elsa Schiaparelli (Foto: npr.org)
Ilustrasi sebuah topi berdesain unik, berbentuk sepatu karya Elsa Schiaparelli (Foto: npr.org)

Ilustrasi gaun fenomenal hasil karya Elsa Schiaparelli dengan Salvator Dali (Foto: Fashion History Timeline)
Ilustrasi gaun fenomenal hasil karya Elsa Schiaparelli dengan Salvator Dali (Foto: Fashion History Timeline)

Elsa Schiaparelli terinspirasi oleh karya - karya surealisme Salvator Dali. Mereka saling terinspirasi satu sama lain. Dalam buku biografi Elsa Schiaparelli, karya Meryle Secrest, Elsa adalah seorang anak gadis yang kesepian tinggal di Vast Palazzo, Roma -Italia. Dimana seorang Elsa yang haus akan cinta, kasih sayang dan semangat. Kegetiran dalam hidup membuat nya terinspirasi akan beberapa hal yang tidak biasa dan di tuangkan ke dalam karya - karya nya.

Salah satu hasil gaun yang sangat ikonik di era pergerakan seni surealisme adalah gaun bergambar lobster yang ia rancang bersama seniman surealisme, Salvator Dali di tahu 1937). Menggunakan bahan silk organza. 

Kini, di era modern dan teknologi seperti saat ini, karya fashion rumah mode Elsa Schiaparelli yang ikonik dan menggemparkan dunia adi busana adalah, gaun berkepala singa yang ikonik dan teatrikal di atas panggung runway koleksi musim semi 2023. Gaun kontroversial ini meneruskan warisan 'avant garde', garis desain nyeleneh yang tidak terlalu 'berisik' dan distraksi dengan pemakaian warna - warna mencolok. Hanya sebuah gaun sederhana berwarna hitam, namun, sisi quirky dan aneh pada gaun sederhana ini adalah -kepala singa yang bertengger di bahu sang model, Irina Shayk yang memakai gaun kontroversial tersebut di atas runway. 

Gaun malam berkepala singa , keluaran rumah model Elsa Schiaparelli, koleksi Haute Couture musim semi 2023. Foto: Estrop by Getty Images 
Gaun malam berkepala singa , keluaran rumah model Elsa Schiaparelli, koleksi Haute Couture musim semi 2023. Foto: Estrop by Getty Images 

Gaun ini menarik perhatian karena ikonik. Tidak sedikit selebritas dunia mengenakan koleksi "nyeleneh" rumah mode Schiaparelli. 

Ilustrasi gaun Singa keluaran rumah mode Schiaparelli yang di kenakan Kylie Jenner (Foto Edward Berthelot/ Getty Images via Teen Vogue)
Ilustrasi gaun Singa keluaran rumah mode Schiaparelli yang di kenakan Kylie Jenner (Foto Edward Berthelot/ Getty Images via Teen Vogue)

Ternyata gaun kontroversial ini , menuai kecaman dari organisasi Peta. Gaun berkepala singa yang ternyata seukuran kepala singa aslinya, Peta menuduh jika penggunaan hewan 'semi realistic' dalam fashion sebagai bentuk kepuasaan dan egoisme manusia di atas penderitaan hewan liar. 

Bagaimanapun, sebetulnya kepala singa ini terbuat dari tangan - tangan seniman berbakat dalam seni patung , menggunakan bulu palsu yang di kreasikan sedemikian rupa sehingga mirip dengan hewan aslinya. Ternyata kontroversi ini memiliki daya tarik dan jual tersendiri. 

Dalam dunia fashion, penggunaan bulu asli hewan di kecam oleh organisasi Peta. Sebuah organisasi hak asasi hewan yang di didirikan di Virginia, Amerika. Alasan nya, tidak di benarkan membunuh hewan dan di ambil kulit dan bulu nya untuk di gunakan demi kesenangan dan egoisme manusia di atas penderitaan hewan tersebut serta di produksi sebagai busana dan aksesoris. 

Kesimpulan nya, surealisme salah satu aliran seni yang mengambil inspirasi dari bawah alam sadar manusia , karena semua sifat nya ilusi, non realistic, halusinasi dan abstrak. 

Jika kita melihat karya - karya non realistic, ilusi dan absurd ala surealisme, mungkin sekilas bagaikan melihat mimpi semalam dalam tidur kita yang penuh misteri, intrik , teatrikal dan teka - teki. Dalam dunia fashion, intrik dan teatrikal ini membawa kontroversi dalam dunia adi busana.

Bagaimana seorang wanita terlihat kejam dengan mengenakan kepala singa palsu di pundak nya. Atau mengenakan aksesoris topi sepatu yang kita kenal sebagai alas kaki di gunakan di atas kepala kita.

Sangat kontroversi , bukan ? Bagaimanapun nyeleneh nya gerakan seni ini, sukses meninggalkan karya -karya avant garde, mutakhir yang luar biasa pada era perang dunia kedua terjadi. Bagaimana tekanan, kesepian, kesendirian, ketakutan, kehilangan menguasai perasaan para seniman - seniman luar biasa cerdas di era tersebut. 

Kita yang hidup di era modern ini tinggal menikmati hasil jerih payah pemikiran mereka berabad - abad yang lalu. Kemudian kita cerna dan analisa apa pesan dan makna di balik karya seni tersebut. Semoga artikel saya ini membuka wawasan dan perspektif pembaca dalam bidang seni. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun