Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sesulit Itukah Mencintai dan Menjadi Diri Sendiri?

19 Desember 2023   16:21 Diperbarui: 19 Desember 2023   19:53 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Self love | shutterstock

Mengungkapkan sesuatu lebih mudah ketimbang merasakan. Apalagi kalau sekedar ngomong aja tanpa merasakan, auto dirujak netijen , hehe....

Problematika batin yang dirasakan seseorang ketika sudah terjun dalam dunia sosialisasi, kemungkinan nya adalah sulit menjadi diri sendiri. Namun, apa iya? 

Saya sebagai manusia yang mencoba masuk ke dalam beberapa lini kehidupan sosial masyarakat. Mulai dari ketika masih duduk di bangku sekolah. Fase ini adalah fase yang berliku. Sulitnya nemu temen yang sefrekwensi. Walaupun akhirnya bisa ketemu sohib yang awet sampai jenjang berikutnya. Tapi seberapa awet sih kita menjaga pertemanan? 

Kalau pun emang awet berpuluh-puluh tahun, pasti akan banyak pengorbanan dan makan perasaan. Pasti harus 'ada' yang mengalah dan 'selalu' mengalah dalam pertemanan, bukan? 

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang egois dalam pertemanan? Kemauannya banyak, drama queen dan harus diturutin? Ada kan orang begini? Yang bodohnya lagi, ada yang mau berteman dengan orang model begini.

Saya sendiri ngalamin, bukan bermaksud sinis. Kalau saya, pilih lebih baik menghindari manusia-manusia drama model begini. Karena mereka ingin menjadi pusat perhatian. Bukan hanya perempuan. Ada juga kok laki-laki yang drama. 

Ilustrasi sebuah quote pribadi untuk mencintai diri sendiri / Dokpri Amelia
Ilustrasi sebuah quote pribadi untuk mencintai diri sendiri / Dokpri Amelia

Ketika kita sebagai mahkluk sosial, ekstrovert , humble akan merasa tersiksa jika kita tidak bergaul dengan sesama manusia. Karena merasa kesepian, takut gak ada temen, bahkan sampai yang ekstrem sekalian dengan berfikiran, "Kalau kita tidak dikenal sebagai orang yang baik dan berbuat baik kepada orang lain, takutnya kalau meninggal gak ada yang mau sholatin!" Ya Allah Ya Robb! Ini harus segera nanya sama ustad deh apa iya tah?

Jadi orang yang bermindset seperti ini berbuat baik bukan atas dasar agama dong ? Karena hanya ingin dinilai baik oleh manusia bukan Tuhan.

Ada loh teman saya yang takut banget gak punya teman. Sehingga sepertinya dia memutuskan untuk memaksakan dirinya diterima orang lain dan menyenangkan orang lain tanpa memberikan waktu untuk membahagiakan diri nya sendiri. Gak bahaya tah? Semacam mengorbankan dirinya di atas kebahagiaan orang lain? Seberapa tahan anda melakukan hal tersebut?

Bagaimana dengan kaum introvert seperti saya? Awalnya saya berusaha keras untuk mencari teman, diterima orang lain dan terlihat asyik sehingga orang mau datang dan berteman dengan saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun