Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nikmatnya Kegagalan dan Hikmah di Baliknya

21 November 2023   09:01 Diperbarui: 21 November 2023   09:11 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang tidak pernah gagal ? Semua pasti sudah merasakan kegagalan. Bayangkan, apa yang terjadi jika kita tidak pernah gagal?. Sombong dan besar kepala. Kegagalan memang efektif meluluhlantahkan kepercayaan diri dan semangat yang sudah matang di persiapkan jauh - jauh hari. 

Apakah anda pernah tidak gagal dalam hidup ? Atau mungkin bentuk pertanyaan nya adalah ; berapa kali dalam hidup anda mengalami kegagalan? Jika saya sudah tidak terhitung. 

Sering nya sih sudah merencanakan sesuatu eh ternyata kenyataan nya gak bisa di realisasikan. Awal perasaan ketika masuk ke dalam 'ruang kegagalan' , rasa nya gak terima, sedih, kecewa, kzl, melankolis dramatis dan lain lain. Syok. Itu gagal yang pertama kali nya. Setelah banyak kegagalan yang datang dalam hidup, pelan - pelan mulai menerima keadaan. Yah sudah lah kalau gagal lagi. kegagalan apa yang membuat diri saya merasa sangat down ? Banyak.

Ketika saya dan pasangan saya berencana ingin memasukan anak - anak kami ke sekolah islam terpadu, ternyata kandas. Karena tersendat masalah keuangan. Akhirnya kami memutuskan untuk memilih jalan keluar yang lain. Bukan akhir perjalanan kehidupan jika kita gagal di satu titik , bukan ? Rencana kami ingin anak - anak kami mengenyam pendidikan, namun tetap belajar ilmu agama dan memperdalam Al Qur'an. Selalu ada cara dan pilihan lain. Dan ada solusi dari kegagalan tersebut. 

Kegagalan berikut yang baru saja saya rasakan, kelas private saya yang sepi murid selama 3 bulan ini, bahkan sampai saat ini, membuat saya demotivasi dan gak tau mau ngapain. 

Sebagai informasi, saya pengajar online mengajar bahasa inggris dan seni. Kesulitan saya adalah mencari murid baru. Nawarin kelas atau promosi kelas udah kemana - mana sampe bosen. Sampe di titik saya udah 'engap' atau jenuh.  Sudah laaaaah...... keadaan "numb" itu untung nya berlangsung gak lama. Kemudian saya menyusun strategi kembali ingin ngapain dan tujuan nya ke depan apa. Akhirnya ketemu jalan keluar nya sambil banyak banyak berdoa. Berdagang. Seperti postingan saya sebelum nya. 

Berdagang bukan "barang baru" buat saya. Setelah merenung, berfikir gagal saya dimana, evaluasi kemudian kembali bangkit dan menyusun strategi kembali Dengan siapa saya di bantu melakukan ini semua? Setelah kecewa, gagal dan demotivasi. Pasangan hidup? Oh tidak, pasangan hidup sudah sibuk dengan dunia nya sendiri. 

Saya sebagai wanita sangat jarang meminta saran dan solusi dari pasangan atas masalah yang saya hadapi sendiri. Karena apa ? Karena merasa tertantang untuk menyelesaikan masalah tanpa menjadi cengeng dan lemah. Jika saya ingin mendapatkan kesenangan sendiri, yaaa cari sendiri. Bukan bergantung kepada orang lain,bahkan kepada pasangan sendiri. Hidup bergantung orang lain tu ga enak, gaes. Bagaimana pun harus bisa berdiri di atas kaki sendiri. 

Nah kembali setelah bangkit dari gagal Akhirnya saya susun rencana dan tujuan apa yang ingin di lakukan. Dagang juga gak hanya 1 tujuan. Ada beberapa titik yang ingin di tuju dan pengennya sih, apa yang sudah di susun gak gagal lagi, dong. 

Nah kegagalan ini justru lebih banyak manfaat nya. Dari gagal saya jadi belajar lebih mawas diri, hati - hati, gak ceroboh lagi, gak boros, menyiapkan tindakan preventif pencegahan, selalu siap kecewa dan tidak banyak berharap banyak. Kerjain aja. Hasil kita sama - sama lihat ke depan nya bagaimana. Jika gagal lagi, susun strategi lagi, repeat teruuussss.... 

Semakin sering gagal, mental kuat akan terasah. Untuk menjadi kuat. Di iringi doa. Bayangin, kalau kita ga pernah gagal, apakah terbesit di pikiran kita siap menghadapi atau justru lari dari kegagalan? Saya selalu bilang kepada murid - murid saya yang gak berhasil juara ketika lomba. 

"Tidak juara bukan nya gak menang. Tapi belajar mencari tahu di titik mana kekalahan kamu".  Sayang nya hal ini hanya sampai di lidah saya. Fakta nya , anak - anak murid ini tidak lanjut lagi belajar dengan saya. Kenyataan memang pahit kan ? Aaaah sudahlah..... jangan lama - lama sedih. Kata -kata ini akan saya wariskan kepada anak - anak saya. Inti nya kehidupan gak selalu manis dan selalu siap menghadapi kepahitan dan kegetiran dalam hidup! Salam anti gagal! 😊😊😊

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun