Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Money

Melatih Kemandirian Finansial Anak Sedari Dini dengan Berjualan

15 November 2023   15:56 Diperbarui: 15 November 2023   16:10 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stik es krim warna warni / Foto : Dokpri Amelia

Mungkin, banyak dari kita ketika kecil dulu, sudah pernah belajar berjualan. Dan hal ini umum serta lumrah di lakukan oleh anak manapun. Ketika saya masih duduk di sekolah dasar. Saya gemar mengoleksi penghapus aneka bentuk dan stiker, menyimpan nya di sebuah tempat atau wadah. Selain mengoleksi. Saya biasanya bertukar stiker dengan teman - teman yang sehobi. Namun, kadang saya bosan dengan koleksi penghapus dan stiker yang saya punya. Sehingga memiliki inisiatif sendiri untuk menjual nya. Dari situ saya bisa punya uang sendiri. Nikmat rasa nya ketika kita bisa punya uang sendiri. Kecil - kecil udah punya duit jajan sendiri. Pikir saya, jadi saya gak perlu minta uang jajan terus ke orang tua. 

Gini -gini saya rajin menabung loh, hehe... uang nya saya masukkan ke celengan ayam. Ketika di akhir pekan datang,saya sudah tau mau beli apa dan sudah punya uang nya. Sehingga orang tua hanya nambahin saja. Hal ini saya ajarkan kembali ke anak - anak saya. Di satu hari dan hari - hari berikut nya. Kedua anak saya minta uang jajan. Walaupun itu hanya 1000 - 2000, jika setiap hari minta terus, bisa jebol dan boros pengeluaran. Seperti kata pepatah. Dikit - dikit menjadi bukit. Jadi saya gak bisa menyepelekan uang 1000 dan 2000 yang keluar hsmpir tiap hari untuk jajan. Saya berpesan kepada mereka. " kalian suatu saat atau mulai beberapa hari ke depan, harus bisa belajar menabung atau berjualan.

 "Jualan ? Jualan apa ma?" Tanya anak kedua saya. 

"Jualan apa saja. Bisa kayak mama dulu. Jualan stiker dan penghapus", jawab saya. 

Kemudian saya beritahu betapa enak nya punya uang sendiri. Karena saya dan suami selaku orang tua mereka, tidak selalu memiliki keuangan yang stabil. Sehingga ketika mereka minta di belikan sesuatu entah itu mainan atau keperluan sekolah, uang nya tidak selalu ada. Misal, ketika mereka perlu pensil. Mereka tidak selalu harus meminta uang kepada saya. Namun, alangkah baik nya jika mereka bisa membeli barang yang mereka inginkan dengan uang sendiri, lebih nikmat kan?

Kami hidup sederhana. Jarang makan makan keluar rumah satu keluarga. Jalan - jalan, menginap di hotel sekedar refreshing dan lain - lain. Jika ada orang yang bilang kepada saya ; " sesekali dong jalan - jalan jauh, nginep di hotel, makan - makan". Duh, maaf ya, dapur ekonomi setiap orang itu pasti berbeda. Saya hidup dengan 3 anak. Pengeluaran terlebih soal makanan dan transport anak - anak sekolah menyita setengah dari pemasukan keuangan. Jika saya selalu menturuti keinginan jajan mereka terus. Kapan saya bisa menabung ? Belum saat nya saya hidup "hedon". Jika di bilang bosan setiap akhir pekan di rumah terus, ya memang begitu ada nya. Dan mau tidak mau harus di jalani dan tidak banyak menuntut kepada pasangan untuk 'minta jatah' hang out keluar rumah. Tapi, ada saat nya suami yang inisiatif mengajak jalan duluan. 

Kembali ke topik artikel. Saya mengajarkan kepada anak -anak agar mereka dapat mandiri secara finansial dari sekarang. Hal ini sudah berhasil saya terapkan kepada anak kedua saya yang masih duduk di kelas 1 sd. Saya kerap memberi nya modal untuk jualan. Kecil saja dulu. Mulai dari 3500 - 5000. 

Nah barang apa saja sih yang bisa di jual oleh anak - anak? 

1. Stiker gulung

Ilustrasi stiker gulung / Foto : Lazada
Ilustrasi stiker gulung / Foto : Lazada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun