Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Belajar Berdagang dari Para Lansia Produktif

4 September 2023   15:20 Diperbarui: 4 September 2023   15:34 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"gak ada mbak, lebih nikmat saya kerjain sendiri walaupun capek. Gak bergantung orang. Gada drama". Jawab nya. Iya betul juga. Sembari ngobrol, sembari saya tawarkan jualan saya.

"Boleh deh saya coba satu ya", ibu Anna membeli salah satu frozen food saya.

Di gerai satu nya. Roti kopi dan kopi susu gula aren langganan saya, ibu Lina. Saya ngobrol - ngobrol santai dengan beliau. 

"Saya asli nya orang Cengkareng, tapi tinggal di rumah adek saya di Cendana Loka". "Kalo gak dagang , saya mau ngapain lagi? Nganggur? " ujar ibu Lina. Mendengar itu saya jadi berfikir sendiri. Jadi ibu ini menjalankan bisnis nya jauh dari keluarga dan tetap semangat menjalani hari jauh dari keluarga.

Konsep berdagang 'mengisi waktu' inilah yang membuat saya sebagai orang muda merasa malu. Mereka saja yang sudah berumur berjualan mungkin selain isi waktu, isi kegiatan dan menambah income atau memutar keuangan. Mereka dengan semangat dan pasti nya, asam -garam pengalaman sudah tidak usah di tanya lagi. Dan mereka rata - rata adalah orang yang berada.

Saya masih ingat, salah satu nenek atau eyang panggilan nya, yang antar dan jemput cucu nya bimbingan belajar yang satu tempat dengan anak saya. Ketika itu saya dan beliau ngobrol.

"saya jualan makanan juga mba, biasa nya donat", saya tawar tawarin orang orang, gausah malu. Saya lebih suka begini dan kalau ada apa apa , gak perlu minta ke anak. Begitu kata eyang. Beberapa pedagang pasar yang berjualan, pasangan lansia yang mengisi waktu luang dan ingin memiliki kemandirian secara finansial. Jadi walaupun mereka sudah lanjut usia , mereka tetap mandiri secara keuangan dan tidak hidup bergantung atas dasar belas kasih anak dan cucu. 

Bahkan, pak uwo saya pernah berkata. 

"Saya ini sudah tua, mau ngapain lagi? Gak sibuk, lebih baik nemenin cucu, ada kesibukan. Gak merasa capek kok". 

Memang betul ada nya, ketika orang sudah lanjut usia, jangankan lanjut usia, usia muda pun jika tidak ada kegiatan, akan menyiksa rasa nya. Terlebih keuntungan dari berdagang, selain menambah kegiatan, menghasilkan uang dan menambah relasi.

Setelah kegiatan berjualan ini menambah relasi,  saya pun terinspirasi oleh mereka, para pedagang lansia yang produktif. Menjadi pelajaran bagi saya selaku anak muda untuk memaksimalkan daya juang , mengurangi mengeluh dan banyak bersyukur dengan keadaan yang ada. Semoga tulisan saya menuai manfaat. Salam berdagang! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun