Perlunya membawa botol air sendiri bisa berupa tumbler, botol air minum, akan mengurangi sampah plastik dan kemasan. Kok bisa? Jika anda dengan enteng bilang ; 'ah beli aja air mineral di mini market'.Â
Bagaimana nasib si botol air plastik yang di buang begitu saja dan mengendap beratus ratus tahun di tanah? Hal ini menjadi serius jika banyak orang yang tidak tahu efek serius ke depan.Â
Perlu sosialiasi secara global? Tidak usah banyak berharap kepada pemerintah. Mulailah dari diri sendiri.Â
4. Tidak Ikut - Ikutan Membuang Sampah Sembarangan
Hal ini biasanya di picu karena mencontoh orang lain yang melakukan dan merasa aman - aman saja. Seperti pada foto, sampah puing dan daun adalah hal yang tidak mudah untuk di buang begitu saja di komplek kami.Â
Saya pernah meminta pengurus lingkungan untuk menebang pohon beringin dan jambu di depan rumah. Namun pengurus berdalih kesulitan untuk membuang sampah pohon dan daun tersebut.
"Kita kesulitan untuk membuang sampahnya bu dan tiap bulan sampah daun hanya di angkut 1x saja, jadi kalo mau ibu bisa tebang sendiri pake jasa tebang pohon".Â
Antara kesal mendengar seribu satu alasan si pengurus lingkungan tersebut, namun, tetangga sebelah rumah saya tetap bandel dan nekat merapihkan pohon sebrang rumahnya dan menumpuk sampah di ujung blok. Seperti foto di bawah ini. Sampah batang pohon tetangga sebelah yang di tebang di tumpuk begitu saja tanpa di buang.Â
Akhirnya entah siapa yang menulis peringatan pada sebuah tripleks agar tidak membuang sampah puing sembarangan. Tindakan ini sudah merupakan tindakan peringatan dan sanksi sosial.Â
Bagi yang masih bandel melakukan aksi buang sampah , akan malu sendiri, terlebih jika saya berhasil mendokumentasikan siapa pelakunya.Â