Artikel ini terinspirasi dari beberapa teman- teman di Kompasiana yang membahas mengenai polusi udara.Â
Saya tinggal di Tangerang Selatan, dan tinggal di sebuah cluster yang ada di Graha Raya. Di pemukiman daerah kami sudah marak berita mengenai keluhan beberapa warga mengenai asap pembakaran sampah daun di sekitar.Â
Ada di dekat perumahan kami ada warga yang masih rutin membakar sampah daun. Tentunya asap ini sangat menganggu dan ngebul. Pekat pula.Â
Asap ini jika mengenai jemuran baju otomatis meninggalkan bau yang tidak sedap. Menempel di baju. Padahal baju itu sudah susah payah di cuci bersih. Kena asap jadi bau lagi.Â
Saya bersyukur di blok kami tidak ada yang melakukan pembakaran sampah ini. Melihat hal ini rasanya gemas, pingin negur tapi khawatir ada konflik. Tapi pernah ada kejadian seperti ini dan di tegur oleh rukun warga.Â
Sebetulnya kita sebagai masyarakat mampu meminimalisir tingkat polusi di tingkat yang terkecil. Gak usah membayangkan menjadi pahlawan super yang memberantas kejahatan.Â
Cukup hal yang sederhana. Masalah polusi dan sampah plastik. Apa yang saya lakukan? Di mulai dari diri sendiri.
1. Membawa Tas Belanja Sendiri Ketika BerbelanjaÂ
Saya selalu menolak jika pedagang pasar memasukan sayuran ke dalam plastik di atas plastik.Â