Menghidupkan Pusat Perbelanjaan Kembali dengan Pameran Seni

Tahun demi tahun pembangunan pusat perbelanjaan atau mall di Jakarta berkembang sangat pesat. Hari ini, semakin ketat persaingan antara 1 mall dengan mall lain nya. Wajar, jika ada salah satu pesaing yang tumbang dan gulung tikar. Persaingan bukan hanya saja di antara pusat perbelanjaan, supermarket , mini market bahkan convinience store macam Lawson dan Family Mart. Yang berlomba - lomba menjual jajanan pasar ala Korea.

Hal ini menimbulkan persaingan yang ketat di antara pelaku bisnis sehingga di tuntut untuk terus kreatif , jika tidak, siap siap gulung tikar. Saya tinggal domisili Tangerang Selatan , mall di sini kurang greget dan menarik jika di bandingkan dengan di Jakarta. Di Jakarta, terutama di Jakarta Selatan, seperti Pondok Indah Mall, Plaza Senayan dan Senayan City, masing masing memiliki ciri khas tersendiri dan mulai merangkul pertunjukan karya seni instalasi di kawasan terbuka dan di dalam ruangan mal mal tersebut.

Tengok, Plaza Senayan, kini Plaza Senayan memiliki fasilitas baru yang berbasis seni, Imagi space. Imagi space adalah seni instalasi visual digital tematik yang di pamerkan di dalam sebuah ruangan. Seni instalasi berbasis visual digital sangat instagramable dan cocok untuk pengunjung segala usia. 

Kemudian mal Taman Anggrek mencoba menarik perhatian pengunjung di kawasan Jakarta Barat dengan menggelar Van Gogh Exhibition dari tanggal 7 Juli - 9 Oktober 2023, kabar baik nya, pameran ini masih berlangsung. 

Foto : TerasJakarta

Foto : PramborsFM

2 bulan lalu, saya berkesempatan jalan jalan ke salah satu mal baru yang berada di kawasan SCBD Sudirman, Ashta District 8 . Mal ini menawarkan konsep yang baru dengan desain interior minimalis. Di mal ini terdapat keunikan yaitu, taman terbuka yang terletak di lantai 8. Ashta District 8 juga rutin menggelar pameran seni.  Salah satu nya seni instalasi kursi yang bertajuk ; Chairs On The Wall by MHDSY.

Foto : Dokpri edit by Canva

Pameran seni di dalam mal memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung karena hal seperti ini tidak banyak di lakukan di mal mal lain nya di daerah lain. Pameran seni sukses menarik perhatian kawula muda yang 'haus'akan hiburan yang unik dan out of the box. 

Spot spot foto yang instagramable ini kemudian di bagikan lagi di sosial media sehingga menarik perhatian banyak orang untuk datang. Hal ini sepadan karena pertunjukkan yang di tampilkan di dalam pameran seni tersebut bukan kualitas kacangan melainkan taraf internasional. Kini mal bukan saja tempat untuk makan, nongkrong dan berbelanja, namun dapat menikmati pameran seni bertaraf Internasional dan legendaris seperti karya Van Gogh. Van Gogh atau Vincent Willem adalah seorang pelukis pascaimpresionis Belanda yang menjadi salah satu tokoh paling terkenal dan berpengaruh dalam sejarah seni di Barat. Ia adalah seniman kelahiran 30 Maret 1853. (Wikipedia) 

Berkat kemajuan teknologi, kita yang di hidup di jaman modern ini dapat menikmati hasil karya karya nya yang di kemas dalam sebuah visualisasi digital sehingga karya karya nya terlihat lebih pop ketimbang aliran seni yang ia anut.

Pameran seni di dalam mal bagaikan oase di padang pasir yang memuaskan dahaga para pencari dan penikmat hiburan di tengah 'melempem' nya daya tarik pusat perbelanjaan. Pengunjung bukan saja terhibur, namun, mendapat wawasan dan pengalaman baru dalam berbelanja dan meluangkan waktu bersama keluarga. Sehingga hal ini dapat menghidupkan mal kembali.