Antara gemeteran dan mencoba tidak panik dan tetap waras ketika menghadapi plafon jebol, ampuuun deh, bukan kerjaan gue banget ini! Tapi kan harus bisa, seperti tulisan saya sebelumnya, kalau ; hidup jangan bergantung kepada manusia.
Hikmahnya jauh dari pasangan, saya jadi belajar banyak hal, walaupun itu cuma urusan tukang dan bahan bangunan, contohnya, malahan saya lebih tau harga bahan bangunan ketimbang suami, hehe..Â
Ga enaknya urusan tukang jika ada kerusakan fisik pada bangunan rumah kami, Â jadi saya yang harus turun tangan sendiri. Tapi setidaknya saya belajar hal baru dan mengatasi troubleshooting yang ada di rumah tangga dengan tenang , well, berusaha sekuat tenaga agar tetap tenang. Gak gampang loh, tapi, mau gimana lagi harus di hadapi.
Saya ingat betul, ketika hari pertama puasa, saya di bantu kakek nya anak - anak untuk mengawasi tukang membetulkan plafon rumah yang jebol. Dan saya kira hari itu pekerjaan selesai. Ternyata, plafon yang jebol di kamar kami menganga selama 2 minggu karena menunggu tukang datang bekerja lagi. Mana suami jauh, gak enak betul di saat darurat seperti ini harus saya lewati tanpa ada suami di dekat saya.Â
Bersyukur nya waktu berjalan dengan cepat, jauh dari pasangan sudah biasa saya lalui, karena tenaga dan pikiran tenggelam dengan pekerjaan rumah tangga, mengurus anak anak, mengajar, menulis serta bergabung di Kompasiana yang membuat saya "sibuk" berfaedah, supaya waktu gak habis cuma untuk ngelamun mikirin si dia yang bekerja jauh.
Ini baru kasus saya, banyak juga kerabat saya yang tinggal jauh dari suami, bahkan ada yang di tinggal 1 tahun suami pergi belajar di negeri orang, di tinggal 4 bulan berlayar, di tinggal setiap bulan suami kerja di pertambangan di kota lain.
Setidaknya suami saya masih rutin pulang seminggu 1x. Nah kalo saya kumpul sama ibu ibu nanti akan ada omongan seperti ; 'bersyukur aja lah suaminya masih pulang tiap seminggu 1x .... ". Untungnya saya gak suka kumpul kumpul yang ada bukan nya bikin heppy malah down karena kebanyakan dengar cerita orang lain dan membandingkan diri dengan orang lain.Â
Hikmah nya jauh dari pasangan membuat saya menjadi lebih mandiri karena keadaan yang gak selalu bisa bergantung kepada suami. Yang pasti ada hikmah dan sisi positif yang bisa di petik dari apa yang saya jalani ini.Â
Nah, kalau anda punya cerita hubungan jarak jauh juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H