Saur Marlina Manurung atau yang di kenal Butet Manurung, mungkin nama yang terdengar tidak asing. Butet Manurung adalah seorang pengajar yang mendedikasikan diri nya mengajar suku pedalaman di Jambi. Di kutip dari halaman wikipedia,Â
Minat awal Butet ingin mengajar adalah karena kegemarannya berpetualang. Sebagai seorang anak, dia adalah seorang pembaca setia, dan buku-buku petualangan menemukan jalan ke hatinya. Mimpinya adalah menjadi 'Indiana Jones,' selalu siap untuk sebuah pencarian. Dalam perjalanan studinya, Butet dekat dengan masyarakat adat di seluruh Indonesia. Berbekal ijazah yang ditunjang dengan tekad dan kasih sayang, Butet menekuni pekerjaan yang dicintainya -- berdiam di hutan sebagai pendidik Orang Rimba, masyarakat rimba di Bukit Dua Belas, Jambi, Sumatera.Â
Butet mulai mengembangkan program pendidikan bagi Orang Rimba yang tinggal di hutan Bukit Duabelas, Jambi saat ia bergabung di sebuah proyek konservasi yang dikelola oleh LSM Warsi tahun 1999. Pengalaman ini mendorong ia dan beberapa rekannya di sana untuk mendirikan Sokola Institute pada tahun 2003 dan mengembangkan kurikulum pendidikan yang kontekstual.Â
Butet banyak mengalami penolakan dalam usahanya membawa literasi kepada Orang Rimba. Ia bahkan harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi dengan resiko dikeluarkan dari komunitas. Namun dia tetap bertahan. Tekadnya untuk mengajar anak-anak Orang Rimba membaca dan menulis semakin kuat seiring kemajuan belajar murid-muridnya. Seorang murid, yang merupakan putra kepala desa Orang Rimba, mampu menunjukkan ketidakakuratan kontrak tertulis terkait sengketa wilayah. Kepala desa kemudian dapat menuntut perubahan dalam dokumen yang melindungi kepentingan desa. Butet pun akhirnya mendapat dukungan. (sumber : wikipedia Butet Manurung)
Yang membuat saya terinspirasi oleh Butet Manurung adalah semangat, keberanian dan dedikasi nya dalam dunia pendidikan. Dengan dedikasi tingkat tinggi mengajar melawan kenyamanan. Ia mengajar baca tulis suku Anak dalam di Bukit Dua Belas, Jambi. Kerja keras nya tidak sia sia dan mendapat pengakuan dan juga penghargaan dari Indonesia dan dunia. Bukan hanya di abadikan dalam film, sosok Butet yang mewakili Indonesia dalam koleksi boneka Barbie terbatas berjudul : Barbie Celebrates Role Model. Butet Manurung, termasuk ke dalam salah satu 12 sosok inspiratif.
Â
Apa saja yang dapat kita pelajari dari sosok Butet Manurung ?
1. Berawal dari mimpi dan kegemaran nya akan berpetualang, mengajar serta keberanian, mimpi nya terwujud dengan buah kesuksesan tanpa berharap iming iming ketenaran dan kontroversial, yang ia lakukan semua dari hati.Â
Banyak kisah sukses para pesohor berawal dari mimpi dan keinginan. Memang terdengar klise, namun, jika bermimpi di iringi dengan aksi yang nyata, usaha dan kerja keras, maka mimpi yang tadi nya sulit di gapai, akan berbuah kenyataan yang terwujud.
2. Mencintai pekerjaannya dan bertekad kuat.
Menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jiwa kita bukanlah sekedar bualan semata, bukan hal yang mudah dan perlu perjuangan. Bagaikan memegang bara api , di situlah titik kesabaran di uji. Setelah melalui ujian dan cobaan, hidayah lah yang akan mempertemukan kita dengan si passion pekerjaan tersebut.
3. Sabar adalah salah satu kunci kesuksesan. Sabar merupakan proses panjang kehidupan menuju kesuksesan yang abadi, bukan sesaat.
Hari ini, anak muda mengalami kesulitan menemukan sosok inspiratif yang tulus, ikhlas, berdedikasi dan di kenal bukan karena gembar gembor pemberitaan kasus kontroversi atau jalur instan. Sosok inspiratif seperti Butet terkadang luput dari pemberitaan. Terkadang saya miris, melihat betapa cepat terkenal dan di ingat seorang selebgram (selebriti instagram) yang viral bukan karena prestasi namun karena kasus kontroversi. Bersyukur nya, masih banyak orang orang sukses dan berdedikasi seperti seorang Butet Manurung yang membawa perubahan dan mendobrak kebiasaan dan kenyamanan. Semoga bermanfaat.
