Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Uji Nyali Career Switch

9 Juli 2023   23:10 Diperbarui: 22 Juli 2023   09:57 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya lulusan murni desain grafis, dan menikmati masa masa menjalani perkuliahan di jurusan Desain. Ketika itu tidak terpikir peluang kerja saya akan seperti apa ke depan. Waktu berjalan dan tiba saya lulus dan mulai menjalani karir.

Awal saya berkarir di bidang desain. Tepatnya saya bekerja sebagai desain grafis di sebuah grafis house. Di sana saya bekerja tidak lama. Pekerjaan kedua saya masih sama. Bekerja sebagai desain grafis di perusahaan garmen. Lagi-lagi karir saya tandas! Ternyata tekanan pekerjaan di bidang desain yang membuat saya tertekan dan tidak betah. 

Saya memutuskan untuk vakum mencari pekerjaan. Kemudian di waktu kosong sembari menunggu panggilan pekerjaan. Saya memberanikan diri membuat keputusan untuk career switch berjualan online. Untuk bekerja kembali saya enggan melamar pekerjaan di bidang yang sama Karena saya tidak nyaman bekerja di bawah tekanan dan di kejar deadline. 

Selama 1.5 tahun saya berjualan online, saya mempelajari secara otodidak mengenai seperti apa mempromosikan barang jualan di sosial media. 

Di era itu, tahun 2009, sosial media yang saya gunakan untuk berdagang adalah blogspot. Lumayan. Saya cukup aktif di dunia blogger. Aktif juga mengikuti beberapa workshop. Namun, saya berfikir, apalah artinya saya sudah 4 tahun kuliah tapi ilmunya tidak di pakai, sia-sia kan?

Saya menguji nyali saya untuk melamar pekerjaan menjadi seorang guru menggambar. Saya pikir ini masih di satu jalur di jurusan yang saya ambil waktu kuliah dulu. Menggambar adalah hobi saya dan mengajar gambar merupakan impian saya juga. 

Takut juga sebetulnya. Mengajar adalah hal baru untuk saya. Terlebih saya tidak punya latar belakang pendidikan keguruan. Akhirnya saya nekat mengambil kesempatan dan pengalaman baru sebagai guru, setelah menjalani proses training dan praktek mengajar di lapangan.

sumber gambar : lumos learning
sumber gambar : lumos learning

Satu tahun mengajar gambar untuk anak-anak sekolah dasar ternyata menyenangkan. Kemudian, di tahun berikutnya saya pindah mengajar di sekolah menengah atas. Masih di bidang yang sama, yaitu mengajar seni. 

Tantangannya berbeda. Mengajar anak sekolah dasar dan sekolah menengah atas. Mengajar anak sekolah dasar menyenangkan karena melihat kepolosan mereka yang lucu. Mengajar anak usia remaja bukanlah hal yang mudah, harus banyak bersabar dan banyak melakukan pendekatan dengan diskusi. 

Pengalaman mengajar membuat saya nyaman dan banyak belajar memahami seluk beluk dunia pendidikan. Saya nyaman mengajar karena tidak di kejar deadline dan bekerja tidak di bawah tekanan. 

Saya juga banyak belajar hal hal baru, bahkan saya belajar dari anak anak didik. Selain belajar memahami karakter anak didik. Saya juga belajar bagaimana menyusun RPP, silabus, mengarahkan anak didik dalam kegiatan belajar mengajar, menyiapkan kelas dengan segala perlengkapannya. 

Setelah menikah dan punya anak, saya memutuskan untuk mengajar di rumah. Dengan membuka kelas menggambar di rumah. 

Uji nyali career switch saya masih berlanjut. Karena tuntutan minat yang tinggi, saya mengajar bahasa Inggris. Lho kok bisa? Saya belajar mendalami bahasa Inggris ketika mengisi kekosongan waktu. 

Di awal pandemi, murid saya banyak justru di kelas bahasa Inggris. Pada awal pandemi, saya bahkan pernah di minta mengajar sebagai tutor bahasa Inggris di sebuah yayasan pendidikan. Tadinya saya tidak berani, karena itu bukan bidang saya. Namun, saya bisa mempelajarinya. Hingga saat ini saya masih mengajar paruh waktu. Apa yang saya pelajari dari career switch ini ?

  • Saya bisa mempelajari dan mempraktekan ilmu yang baru.
  • Dengan mengajar, saya bisa belajar banyak hal hal yang baru bahkan terkadang saya terinspirasi dari anak didik.
  • Career switch yang saya lakukan masih satu jalur. 
  • Mengajar bahasa bukan bidang saya namun itu bisa dipelajari. 

Career switch yang saya ambil merupakan ketidaknyaman saya bekerja di bawah tekanan dan di kejar deadline. Sehingga membuat saya tertantang dan menguji nyali saya untuk mengambil keputusan bekerja di luar bidang jurusan yang saya ambil ketika kuliah. Tentunya mempertimbangkan kemampuan diri menjalani pekerjaan tersebut nantinya. 

Bagi Anda yang ingin mengambil keputusan career switch, tips ala saya:

  • Pikirkan baik baik apakah anda nyaman bekerja di tempat yang anda jalani saat ini? Jika tidak, mungkin bisa di evaluasi. 
  • Apakah darurat untuk melakukan career switch saat ini? Jangan sampai menyesal.
  • Pastikan jaminan seperti training, penataran, pelatihan yang akan di berikan perusahaan baru jika anda mantap memilih akan career switch. Karena dari sinilah proses belajar hal baru dimulai. 
  • Diskusi bersama keluarga terlebih dahulu sebelum memutuskan career switch.
  • Evalusi diri dan berdoa agar tidak salah jalan. 

Intinya jangan nekat, ada baiknya career switch yang kita ambil akan meningkatkan karir dan performa pekerjaan kita sehingga terhindar dari habit "kutu loncat" dalam dunia karir. Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun