Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mulai Jenuh Main Instagram

7 Juli 2023   21:17 Diperbarui: 7 Juli 2023   21:29 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun lalu , jauh sebelum pandemi. Saya masih aktif main Facebook, blogspot dan Twitter. Karena saat itu Facebook masih hype, jadi saya aktif update informasi keseharian di Facebook. 

Seringnya sih upload foto dan menulis. Kemudian saya pikir kayaknya Facebook kurang tepat untuk menulis. Lalu saya bikin blogspot untuk fokus di kegiatan menulis. Nah ini baru saya cocok. Akhirnya saya punya akun blogspot untuk menulis lebih leluasa dengan upload foto.

Facebook dan blogspot memiliki kelebihan masing masing. Jika saya ingin mengecek pertemanan, maka saya buka Facebook. Tapi kalau mau nulis dengan lengkap , saya buka blogspot. 

Kemudian saya masih merasa kurang. Saya mau update status tanpa ribet. Ada ga ya aplikasi nya? Ternyata ada. Twitter. Akhirnya bikin twitter juga deh. Masing masing punya kelebihannya. Twitter praktis dan hanya update status saja tanpa foto.

Lambat laun karena kesibukan, main sosial media saya tinggalkan. Lama lama bosan juga. Karena itu itu saja. Semenjak tahun 2013 ke atas mulai hype Instagram. Saya masih ingat, di tahun 2017 pertama kali nya saya bikin akun IG atau instagram. Kayaknya keren juga ini aplikasi dan lagi trend di kala itu. Tapi karena masih belajar alur nya instagram saya jarang posting. 

Di mulai dari tahun 2019, saya aktif aktifnya main IG. Enaknya main instagram, bisa post foto, nge tag orang, hastag supaya postingan kita mendapat jangkauan viewer yang luas bahkan mendunia. Kemudian munculah trend selebgram. Hmmm.... selebriti yang terkenal dari instagram. Mereka bukan artis, eh tapi lebih tepat nya artis dunia maya. Bukan Luna Maya ya, kalau Luna Maya artis beneran, hehe.. 

Lalu selebgram ini siapa? Orang orang yang terkenal seperti artis, mereka bisa saja pengusaha muda, model, penulis buku, seorang ibu rumah tangga, home and decor enthusiastic, philantropi dan lain lain atau mungkin orang yang followernya banyak di atas ratusan bahkan jutaan. Mereka biasanya mendapatkan endorsement atau sponsor dari pihak terkait dengan syarat memposting produk sponsor tersebut di instagram.

Dari sinilah peluang bisnis di Instagram berjalan. Di lihat berdasarkan follower. Apa hubungannya? Jika follower anda ribuan, otomatis produk jualan yang anda post di Instagram akan ada banyak yang melihat. Di situlah peluang jualannya. 

Saya sedikit mempelajari alur ini. Dan ohya, di instagram anda bisa memilih tema apa yang anda suka. Misalkan anda menyukai dekorasi rumah, jika anda mengklik salah satu postingan soal terkait, anda akan di arahkan ke postingan berikutnya dengan tema dekorasi. Jadi seperti tematik. Itulah fungsi hastag di instagram. Hastag akan mengarahkan anda ke beberapa pilihan terkait. Misalkan, saya gemar membuat hastag tentang fashion, halaman source saya akan berkutat di sekitar fashion saja. 

Sebetulnya, untuk mencari inspirasi di instagram cukup bagus. Namun, yang menggangu adalah komentar komentar pengguna yang pedas di beberapa postingan.

Karena saya masih aktif main di instagram, terkadang jadi pengamat komentar komentar pengguna yang pedas dan menusuk, walaupun tidak semua ya. Tergantung siapa yang anda ikuti. 

Di satu kesempatan, saya ingin berkomentar di salah satu postingan , sebelum menuliskan komentar, saya baca terlebih dahulu dengan seksama komentar sebelumnya, waduh ternyata tidak jarang saya temui kata kata menghujat, menghina bahkan melecehkan. Gak heran ada beberapa selebgram dan selebriti yang geram dengan komentar pengguna instagram sehingga berbuntut ke pengadilan. Biasanya komentar komentar yang menghujam itu seringnya ada di postingan media gosip. Gak heran yaaa....

Selain masalah komentar, yang membuat saya bosan main instagram adalah sulitnya mendapatkan follower atau pengikut tanpa bantuan hastag dan tagar. Duh, bahkan saya harus promosi akun ig saya untuk mendapatkan follower. Sudah 5 tahun lebih, jumlah pengikut saya di instagram mentok di 300 an. Padahal saya lumayan aktif juga di instagram loh. Bahkan ada loh jasa yang menjual beli follower. Tentu nya saya main sosial media di jalan yang jujur sajalah. 

Yang membingungkan , saya pernah menjumpai akun instagram yang bukan siapa siapa, bukan artis , postingan baru 3. Tapi followernya ribuan. Mungkinkah beli follower? 

Kelebihannya, di instagram ada fitur story yang sifatnya lebih praktis dan tampil di beranda utama halaman instagram. Beda nya hanya lebih praktis dan cara pintas untuk melihat postingan seseorang tanpa harus melihat postingan di akunnya. Saya jenuh tapi terkadang masih update info kegiatan di instagram.

Nah yang lagi trending sekarang dan banyak penggunanya adalah, TikTok. Kebetulan suami saya pengguna baru TikTok yang baru sebulan main TikTok. Follower nya sudah mencapai 3000! Bahkan saya sudah 5 tahun main instagram saja belum sampai 1000. 

Apa yang membuat TikTok mengalami lonjakan pengguna? Salah satu nya cepat mendapat pengikut tanpa perlu promosi kemana mana. Karena tingginya pengguna TikTok yang aktif. 

Selain itu, TikTok juga dapat menghasilkan uang. Caranya dengan fasilitas Live. Syaratnya jika pengikut anda sudah mencapai 1000 anda bisa melakukan live dengan tema apa saja. Bisa sharing, tema tematik, dan lain lain. Pengguna TikTok juga sopan dan saling support ketika live. Tapi kembali lagi tergantung siapa yang kita ikuti. 

Ada beberapa syarat jika live di TikTok. Selain jumlah pengikut yang sudah sesuai, tidak boleh menampilkan anak kecil dan suara anak kecil. Jika ada yang melakukan ini akan dikenakan pelanggaran. Sejauh yang saya lihat ketika suami saya live di TikTok. Pengguna lain saling mengingatkan kembali aturan ini. 

Gak heran aplikasi ini mengalami kenaikan walaupun di beberapa negara akan di banned. Wah jadi pingin beralih. 

Bagaimana dengan youtube? Butuh effort besar jika aktif menggunakan aplikasi ini. Selain anda harus posting dalam bentuk video, tidak mungkin video yang akan di post di youtube tanpa di edit agar keliatan "mulus". Modalnya bukan hanya ponsel. Tapi kamera digital dan laptop. 8

Intinya, di antara banyaknya pilihan aplikasi, saya pilih dan gunakan yang sesuai kebutuhan. Sehingga gak kelabakan harus update sana sini. Bagaimana dengan anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun