Mohon tunggu...
Amelia Puspita Sari
Amelia Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Hobi membaca dan nonton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepatuhan Ditinjau dari Kepribadian Ekstrovert-Introvert Jung Oleh Amelia Puspita Sari

20 Desember 2022   22:16 Diperbarui: 21 Desember 2022   10:03 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepribadian Ekstrovert-Introvert

Carl Gustav Jung adalah orang yang menetapkan kepribadian ke dalam kategori. Menurut Jung, tipe ekstrovert cenderung berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, aktif dan ramah, mengarahkan orang tersebut ke pengalaman objektif, memusatkan perhatiannya pada dunia luar daripada memikirkan persepsinya. Orang yang ekstrovert sangat peduli dengan orang lain dan lingkungannya, aktif, santai, dan ingin tahu tentang dunia luar. Orang ekstrovert kurang terpengaruh oleh dunia batin mereka sendiri dan lebih dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka berada.

Menurut Jung, seorang introvert menarik perhatian pada pengalaman subyektif, berkonsentrasi pada dunia batin dan pribadi di mana realitas dapat dilihat dalam hasil yang diamati, dan biasanya menyendiri, pendiam/tidak bersahabat, atau bahkan antisosial. Secara umum, para introvert senang menjadi orang yang mementingkan diri sendiri dan sibuk dengan kehidupan batin mereka sendiri.

Kepatuhan Ditinjau Dari Kepribadian Ekstrovert-Introvert

Deterministik mendefinisikan pandangan tentang kepribadian sebagai proses dan keadaan pada diri seseorang. Kepribadianlah yang mengatur perilaku dengan hal tertentu dan tetap dalam  kesadaran. Aspek penting dari definisi deterministik adalah gagasan bahwa perilaku disebabkan oleh, atau paling tidak dijelaskan oleh, respons seseorang terhadap rangsangan, dan respons itu terbentuk dari kecenderungan perilaku yang stabil.

Tingkat kepatuhan antara dua kepribadian dipengaruhi oleh hal tersebut. Dibandingkan dengan introvert, ekstrovert memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi. Tingkat kemampuan beradaptasi pada dua kepribadian berbeda-beda, individu dengan kepribadian ektrovert cenderung lebih bisa beradaptasi oleh karena itu ekstrovert tidak sulit mematuhi aturan atau norma yang berlaku dilingkungannya. Kepatuhan adalah salah satu perilaku sosial yang dapat diterima dalam lingkungan sosial. Mereka yang dapat menunjukkan kepatuhan atau yang dapat bertindak secara konstruktif dalam menanggapi norma-norma lingkungan mereka menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi.

Orang yang tidak memiliki kepatuhan adalah orang yang kurang disiplin dan tidak memiliki respon yang baik terhadap adat dan hukum di sekitarnya. Individu yang patuh, bagaimanapun, adalah mereka yang menanggapi dengan baik norma dan hukum di sekitarnya. Dengan mematuhi semua norma dan hukum yang sudah ada, seseorang dianggap patuh oleh masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun