Mohon tunggu...
AMELIA OKTA FIANA
AMELIA OKTA FIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa pendidikan non formal,fakultas ilmu pendidikan, universitas negeri padang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya LITERASI dalam PENDIDIKAN NON FORMAL

22 Desember 2024   00:22 Diperbarui: 22 Desember 2024   00:22 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manfaat literasi bagi individu dan masyarakat sangat luas dan beragam, mencakup berbagai aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Bagi individu, literasi memberikan peningkatan keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung, yang merupakan fondasi penting untuk belajar lebih lanjut dan mengakses informasi yang diperlukan. Dengan kemampuan literasi yang baik, individu dapat mengakses berbagai sumber informasi, baik media cetak maupun digital, yang memungkinkan mereka untuk tetap terinformasi tentang isu-isu terkini dan membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan pribadi dan profesional. Selain itu, literasi juga berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi. Individu yang melek huruf memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan berpartisipasi dalam pelatihan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Kemampuan berpikir kritis yang diperoleh melalui literasi membantu individu dalam menganalisis informasi secara kritis, memahami konteks, dan membuat argumen yang berdasarkan data yang valid.

Di sisi lain, manfaat literasi bagi masyarakat tidak kalah penting. Masyarakat dengan tingkat literasi yang tinggi cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik, karena mereka mampu mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan informasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Literasi juga mendorong partisipasi sosial yang aktif, di mana individu yang terdidik lebih terlibat dalam kegiatan sosial, politik, dan komunitas, sehingga memperkuat demokrasi dan kohesi sosial. Selain itu, masyarakat dengan tingkat literasi tinggi memiliki potensi ekonomi yang lebih baik, mampu berinovasi, menciptakan usaha baru, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pendidikan literasi media juga sangat penting, karena membantu masyarakat memahami dan menganalisis informasi dari media massa dengan kritis, mengurangi dampak negatif dari informasi yang menyesatkan atau propaganda.

Secara keseluruhan, literasi merupakan alat yang sangat penting bagi individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan bagi masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, investasi dalam program literasi harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan organisasi masyarakat, guna membangun masa depan yang lebih baik bagi semua. Melalui pendidikan nonformal dan program literasi, masyarakat dapat mengatasi tantangan modern serta mempersiapkan diri menghadapi perubahan yang cepat dalam dunia informasi.

Tantangan yang dihadapi dalam implementasinya

Tantangan dan masalah yang dihadapi dalam meningkatkan literasi di Indonesia cukup kompleks dan beragam. Salah satu tantangan utama adalah komunikasi yang sulit antara orang tua dan sekolah. Komunikasi yang kurang efektif ini sering kali disebabkan oleh kesibukan orang tua yang bekerja atau ketidakmampuan mereka untuk mengakses teknologi, yang dapat menghambat kemampuan anak dalam meningkatkan literasi. Selain itu, keterbatasan sumber daya di sekolah juga menjadi kendala signifikan. Sekolah dengan tingkat literasi yang rendah umumnya memiliki akses yang sulit dan kualitas sumber daya yang rendah, sehingga menyulitkan upaya peningkatan literasi siswa.

Pengembangan literasi yang kurang efektif juga menjadi masalah. Praktik pengembangan literasi saat ini masih berfokus pada minat dan kebiasaan membaca, sementara perlu ada pergeseran menuju membaca dengan pemahaman yang lebih baik. Perpustakaan yang tidak mudah diakses dan tidak memiliki koleksi bacaan yang sesuai untuk siswa juga menambah tantangan dalam meningkatkan literasi. Di sisi lain, akses internet yang dianggap tidak dapat membantu program literasi sering kali tidak dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang efektif.

Keterbatasan bahan ajar di sekolah juga menjadi tantangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran literasi. Selain itu, rendahnya motivasi siswa untuk terus membaca menjadi hambatan tersendiri bagi upaya peningkatan literasi. Dukungan orang tua yang kurang juga berkontribusi terhadap tantangan ini, di mana keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran literasi anak sangat penting. Terakhir, penggunaan kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dapat menghambat proses pembelajaran literasi secara keseluruhan. Semua tantangan ini perlu diatasi secara komprehensif agar upaya peningkatan literasi di Indonesia dapat berjalan dengan lebih efektif dan memberikan hasil yang diharapkan.(Lestari et al., 2021)

Penutup

Literasi memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan non formal dan kontribusinya terhadap pemberdayaan individu serta masyarakat. Pendidikan non formal berfungsi sebagai pelengkap, penambah, dan pengganti pendidikan formal, memberikan kesempatan bagi individu untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang tidak selalu tersedia dalam sistem pendidikan formal. Literasi, yang mencakup kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis, menjadi fondasi yang esensial bagi pengembangan individu. Melalui program literasi, individu dapat mengakses informasi dengan lebih baik, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Namun, tantangan dalam implementasi program literasi, seperti komunikasi yang kurang efektif antara orang tua dan sekolah, keterbatasan sumber daya, serta rendahnya motivasi siswa, perlu diatasi secara menyeluruh. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan organisasi masyarakat untuk berinvestasi dalam program literasi guna menciptakan masyarakat yang lebih berdaya dan sejahtera. Melalui upaya bersama, diharapkan literasi dapat menjadi alat untuk mencapai kemajuan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

Daftar rujukan

Husain (2022) 'Pentingnya Literasi Dalam Pendidikan Non Formal', Seminar Nasional Sosial Sains, Pendidikan, Humaniora (SENASSDRA), 1, pp. 97--102. Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENASSDRA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun