Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2020), program literasi dalam pendidikan non formal dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup individu dan komunitas. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu yang mengikuti program literasi cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap informasi, kesempatan kerja, dan pengembangan keterampilan yang mendukung kemandirian ekonomi. Namun, meskipun manfaatnya sangat besar, implementasi program literasi dalam pendidikan non formal juga menghadapi berbagai tantangan, seperti aksesibilitas, kesadaran masyarakat, dan keterbatasan dana.
Artikel ini membahas pentingnya literasi dalam pendidikan nonformal, manfaatnya bagi masyarakat, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya.
Pembahasan
Peran pendidikan non formal dalam masyarakat
Sudjana menyebutkan bahwa peran pendidikan non formal merupakan sebagai pelengkap, penambah dan penganti.
Pendidikan nonformal berperan untuk melengkapi kemampuan peserta didik dengan memberikan pengalaman belajar yang tidak didapat di pendidikan sekolah. Program-program pendidikan nonformal, seperti pelatihan keterampilan dalam bidang pertukangan, pertanian, dan kuliner, sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar di tengah masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2000) yang menyatakan bahwa pendidikan nonformal memiliki karakteristik fleksibilitas dan relevansi yang tinggi terhadap kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, pendidikan nonformal dapat menjembatani kesenjangan antara teori yang diajarkan di sekolah dan praktik yang dibutuhkan di dunia kerja.
Pendidikan nonformal juga berfungsi sebagai penambah bagi pendidikan formal. Ini memberikan kesempatan bagi peserta didik yang ingin mendalami materi tertentu di luar kurikulum sekolah. Misalnya, program-program bimbingan belajar atau kursus tambahan dapat membantu siswa memahami pelajaran dengan lebih baik. Selain itu, pendidikan nonformal menjadi wadah bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan biaya untuk melanjutkan pendidikan formal. Dengan mengikuti program-program ini, mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang akan membantu mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa depan.
Dalam beberapa kasus, pendidikan nonformal berfungsi sebagai pengganti pendidikan formal bagi individu yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan di sekolah. Kegiatan belajar mengajar dalam konteks ini bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Program-program ini sering kali disampaikan secara sederhana dan berfokus pada keterampilan praktis yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti pemeliharaan lingkungan dan cara bercocok tanam. Menurut Nussbaum (2001), literasi dalam konteks ini tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis tetapi juga mencakup keterampilan berpikir kritis dan pemahaman informasi.
Pendidikan non formal sangat berpengaruh terhadap pendidikan apalagi di tempat yang memiliki akses yang sulit terhadap pendidikan. Pendidikan non formal ada sebagai solusi akan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan. Pendidikan non formal tidak hanya memperkaya pengetahuan individu, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat secara keseluruhan.
Manfaat literasi bagi individu dan masyarakat
literasi bukan hanya sekedar keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga fondasi bagi pengembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Meningkatkan literasi adalaha langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih berdaya, sejahtera, dan inklusif.