Abstrak
Pendidikan non formal memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan literasi masyarakat, terutama di era digital saat ini. Pendidikan non formal berfungsi sebagai sarana untuk memberdayakan masyarakat melalui program-program literasi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai kontribusi pendidikan non formal dalam program literasi, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya.
Pentingnya literasi pendidikan tidak dapat dipandang sebelah mata, mengingat rendahnya minat baca di Indonesia yang menjadi salah satu kendala utama. Melalui pendekatan kualitatif dan analisis data sekunder, penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan non formal memiliki potensi besar untuk menciptakan masyarakat yang berkarakter demokratis. Dengan fleksibilitasnya, pendidikan non formal dapat mengakomodasi kebutuhan belajar individu dari berbagai latar belakang, sehingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan.
Namun, tantangan dalam implementasi program literasi tetap ada, termasuk kurangnya akses terhadap bahan bacaan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya literasi. Oleh karena itu, keberadaan lembaga-lembaga pendidikan non formal sangat penting untuk memperluas akses literasi dan mendorong budaya baca di kalangan masyarakat. Dengan dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan program literasi dapat berjalan dengan efektif dan memberikan dampak positif bagi perkembangan komunitas.
Kata Kunci: Pendidikan non formal, Literasi, Masyarakat.
Pendahuluan     Â
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan manusia dan masyarakat. Dalam konteks ini, pendidikan non formal muncul sebagai alternatif yang penting untuk melengkapi pendidikan formal. Menurut UNESCO, pendidikan non formal mencakup semua bentuk pendidikan yang terjadi di luar sistem pendidikan formal, termasuk program-program pelatihan, kursus, dan kegiatan literasi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan non formal memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama bagi kelompok-kelompok yang terpinggirkan.
Pengertian literasi menurut UNESCO (dalam Purwati, 2018) adalah seperangkat keterampilan nyata, khususnya keterampilan kognitif membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu di peroleh dari siapa serta cara memperolehnya.(Purwati, 2018) Pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman.
Purwati (2018) menyimpulkan bahwa literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, memaknai sesuatu, berbicara, menghitung, mengebali serta memahami isi bacaan baik dalam bentuk teks, video, gambar atau yang lainnya, dimana hasil dari kemampuan tersebut dapat dimanfaatkan dalam pekerjaannya serta kehidupan berumah tangga atau bermasyarakat. Dari segi kebutuhan masyarakat akan literasi itu berbeda seperti kuantitaif literasi, literasi sains, literasi teknologi, literasi budaya, literasi media dan literasi computer. Tetapi pada umumnya individu atau masyarakat membutuhkan dasar literassi yaitu membaca, menulis dan berhitung. Kemampuan literassi dibutuhkan untuk mengidentifikasi,memahami informasi, berkomunikasi, dan menghitung.(Purwati, 2018)
Literasi adalah cara untuk mengubah cara hidup orang, dengan tujuan menghindari kesalahpahaman dan kritik. Program Literasi adalah tujuan arah bagi berbagai negara, yang melibatkan pendidikan dalam literasi. Ini adalah aspek penting dari pendidikan informal maupun formal. (Husain, 2022)
Literasi, sebagai kemampuan dasar untuk membaca dan menulis, tidak hanya menjadi fondasi pendidikan, tetapi juga berfungsi sebagai alat pemberdayaan individu dan komunitas. Menurut Nussbaum (2001), literasi adalah salah satu bentuk kemampuan yang mendukung pengembangan kapasitas individu untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat. Dalam konteks pendidikan non formal, literasi menjadi lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis; ia mencakup literasi fungsional yang meliputi pemahaman informasi, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan hidup yang relevan.