Dampak Penggunaan Make Up Sebagai Identitas Diri

Make up sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak individu. Make up diperlukan untuk membuat dirinya menjadi lebih tampil cantik dan menarik perhatian serta membuatnya merasa percaya diri dengan penampilannya. Tidak heran jika sekarang semakin banyak para pengguna make up khususnya mahasiswi yang menggunakan make up karena alasan untuk terlihat menarik, modis, dan untuk mempercantik penampilan. Ini disebut sebagai salah satu proses dalam pembentukan identitas diri bagi para remaja, dimana mereka cenderung berusaha untuk melepaskan diri sendiri dan berusaha untuk mencari jati dirinya sendiri dengan berekspresi dan melakukan apa yang mereka sukai.

Karena adanya kepuasan tertentu akan penggunaan make up tersebut sehingga membuat mahasiswi pengguna make up melakukan berulang-ulang kegiatan tersebut dan bahkan menjadi sebuah kebiasaan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan mahasiswi karena dengan menggunakan make up mahasiswi merasa dirinya lebih berpenampilan cantik. Penggunaan make up dalam kehidupan sehari-hari tentunya membawa dampak tersendiri bagi mahasiswi pengguna make up, ada dampak positif dan juga dampak negatif yang timbul akibat dari penggunaan make up di kalangan mahasiswi.

Berbagai dampak negatif menghantui penggunaan make up, terlebih bagi konsumen yang sembarangan, tidak selektif dan seringkali berganti-ganti make up. Ada berbagai reaksi negatif atau dampak negatif yang disebabkan oleh kosmetik yang tidak aman pada kulit maupun sistem tubuh, antara lain: iritasi, alergi, jerawat, penyumbatan fisik. Dampak negatif lain yang ditimbukan adalah kurangnya rasa percaya diri mahasiwi yang biasanya menggunakan make up kemudian tidak menggunakan make up.

Dampak positif penggunaan make up yang banyak dirasakan oleh mahasiswi adalah adanya rasa percaya diri setelah mereka menggunakan make up. Kurangnya kepercayaan diri pada penampilan fisik mahasiswi yang mendorong mereka menggukan make up untuk membuat penampilan mereka khususnya wajah mereka agar menjadi cantik dan menutupi kekurangan yang ada pada diri mereka. Hal tersebut tentu membawa dampak tersendiri bagi mahasiswi yang menggunakan make up yaitu adalah rasa kepercayaan diri yang tinggi.

Terdapat juga makna penggunaan make up sebagai identitas diri bagi mahasiswi dipengaruhi oleh adanya interaksi dengan lingkungan sosial disekitarnya dan dari kepribadianya sendiri. Makna tersebut diantaranya, adanya keinginan untuk dapat tampil dengan sempurna, ingin mendapatkan perhatian dari lingkungan disekitarnya, dan adanya kepuasan dan kebanggaan dari dalam dirinya jika tampil dengan penampilan terbaiknya.

Di bawah ini adalah saran untuk memilih Make Up yang baik :

1. Kenali Jenis Kulit : Mengetahui jenis kulit (kering, berminyak, kombinasi, sensitif) akan membantu memilih produk yang sesuai.

2. Perhatikan Warna Kulit : Pilihlah foundation, concealer, dan bedak yang sesuai dengan warna kulit Anda. Dan cobalah untuk mencocokkan warna dengan warna leher Anda, sehingga perbedaan warna antara wajah dan leher bisa dihindari.

3. Tes Produk Secara Langsung : Jika memungkinkan, cobalah produk makeup secara langsung di toko atau menggunakan sampel yang disediakan. Hal ini akan membantu melihat bagaimana produk tersebut tampak dan terasa pada kulit sebelum memutuskan untuk membelinya.

4. Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Gaya Pribadi : Pilihlah produk yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya pribadi. Pertimbangkan preferensi Anda terkait penampilan yang natural atau dramatis, serta produk yang dapat digunakan sehari-hari atau untuk acara khusus.

Selalu ingat untuk membersihkan wajah dengan baik sebelum dan setelah menggunakan makeup, dan pastikan untuk mengganti produk yang sudah habis masa kedaluwarsa. Yang terpenting, gunakan makeup dengan bijak dan jadikan itu sebagai alat untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mengekspresikan diri, bukan sebagai keharusan atau tekanan sosial.

Kamu tidak perlu menjadi sempurna untuk dikagumi, buatlah orang kagum dengan caramu menerima ketidaksempurnaanmu.