Mohon tunggu...
Amelia Nurhayati
Amelia Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Merupakan Mahasiswa yang Gemar mempelajari hal baru yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel Hello Salma (2018): Suara Hati Remaja tentang Kesehatan Mental

24 Januari 2024   14:20 Diperbarui: 24 Januari 2024   14:30 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Koleksi Pribadi

Meysa, sahabat Salma yang baik dan penyayang, memberikan dukungan emosional dan memperkuat ikatan pertemanan. Orlin, dengan sifatnya yang cerewet, menambah dinamika dalam kelompok teman-teman Salma.

Rebecca, teman baru Nathan di sekolah barunya, memperkenalkan elemen baru dalam cerita, memberikan dimensi tambahan pada plot. Kehadirannya dapat memengaruhi dinamika antara karakter-karakter utama.

Orang tua Salma digambarkan sebagai individu yang baik, perhatian, dan bijaksana. Karakter mereka memberikan dukungan dan panduan kepada Salma, menciptakan fondasi keluarga yang positif.

Ridho, teman SMP Salma yang baik, memberikan elemen keberlanjutan dalam kisah, menunjukkan bahwa pertemanan yang baik dapat bertahan sepanjang waktu dan memberikan dukungan ketika dibutuhkan.

Dengan berbagai karakter yang memiliki perwatakan dan sifat yang berbeda, novel ini nampaknya mengeksplorasi dinamika hubungan antar karakter serta peran mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Salma bercita-cita menjadi penulis terkenal dan ingin berkuliah di Jurusan Sastra Bahasa, namun keinginannya tidak didukung oleh orang tuanya. Orang tua Salma menuntut dan menginginkan Salma untuk masuk Jurusan Kedokteran di salah satu Kampus Terbaik, maka dari itu mereka memberikan bimbel guna mendukung Salma agar dapat diterima di Jurusan Kedokteran.

Tidak ingin konflik berkepanjangan dengan orang tuanya, Salma mengikuti keinginan orang tuanya dan fokus belajar agar dirinya dapat masuk jurusan Kedokteran. Namun sayang, Salma gagal. Usahanya selama ini yang salma lakukan gagal, orang tuanya kecewa padanya, namun salma terus memforsir dirinya untuk terus fokus belajar kembali agar dirinya diterima di kedokteran, namun lagi-lagi salma gagal. Dua kali gagal ujian masuk kedokteran membuat orang  tuanya marah.

Salma terpuruk dan kehilangan semangat hidup. Novel ini menjadi menarik untuk dibaca karena novel ini bercerita tentang Perjalanan Salma melalui lika-liku kehidupan, dengan fokus khusus pada aspek kesehatan mental. Melalui keadaan terpuruk dan kehilangan semangat, Salma menemukan penyembuhan melalui keterlibatannya dalam Komunitas Love Yourself. Novel ini menggambarkan dengan sensitif bagaimana dukungan sosial dan pemahaman diri dapat menjadi kunci pemulihan dari tantangan kesehatan mental. Kisahnya memotivasi pembaca untuk memahami pentingnya berbagi pengalaman dan mencari dukungan ketika menghadapi kesulitan emosional. Penulis dengan cermat menggambarkan dampak negatifnya pada kesehatan mental Salma, menciptakan kesadaran tentang kompleksitas tantangan ini. Melalui perjalanan Salma, pembaca diperkenalkan pada tema-tema seperti stigma sosial seputar kesehatan mental, pentingnya dukungan komunitas, dan proses pemulihan yang melibatkan pengenalan diri dan penerimaan. Novel ini memberikan sorotan yang berharga tentang betapa pentingnya menjaga dan memahami kesehatan mental.

Novel Hello Salma sangat cocok untuk dibaca oleh remaja karena:

  1. Novel ini mungkin menggambarkan pengalaman sehari-hari remaja, termasuk persahabatan, cinta, pertumbuhan pribadi, dan tantangan yang dihadapi selama masa remaja. Cerita yang mencerminkan realitas kehidupan remaja dapat membuat pembaca lebih terhubung dengan naratif.

  2. Karakter yang Realistis dan Relatable dalam novel mungkin memiliki sifat-sifat yang dapat ditemukan dalam kehidupan nyata remaja. Hal ini mencakup kelemahan, kekuatan, ketidakpastian, dan pertimbangan yang terkait dengan usia remaja, sehingga pembaca dapat merasa terhubung dan memahami pengalaman karakter.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Book Selengkapnya
    Lihat Book Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun