Mohon tunggu...
Amelia Nurhayati
Amelia Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Merupakan Mahasiswa yang Gemar mempelajari hal baru yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Book

Sinopsis Buku "Hello Salma" (2018): Ini Tentang Aku, Perjuanganku Untuk Kamu; Nathan

24 Januari 2024   10:50 Diperbarui: 24 Januari 2024   12:21 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Koleksi Pribadi

Perpisahan Salam dengan Nathan tidak dalam kondisi yang baik, Nathan memilih pergi dari kehidupan Salma dengan pindah sekolah, ini bukan tanpa alasan. Nathan merasa Salma tidak menghargai perjuangan cintanya serta apa yang dilakukan oleh Salma sudah cukup keterlaluan  dengan mudahnya mengatakan kata " Putus" pada hubungan yang mereka jalin. Kalimat terakhir yang Nathan ucapkan kepada Salma "Kata 'putus' sedemikian gampangnya keluar dari mulut kamu? Emang saya yang terus berjuang, tapi yang diperjuangin juga jangan seenaknya." menjadi momen yang menyakitkan bagi mereka berdua. 

Kehidupan yang dijalani oleh salma setelah berpisah dengan Nathan membuatnya merasa lelah, rutinitas yang membosankan ditambah dengan tuntutan kedua orang tuanya untuk selalu fokus belajar agar dirinya dapat masuk fakultas kedokteran di universitas yang diinginkan oleh ayahnya. Di Lain sisi, kehidupan Nathan setelah putusnya hubungan dia dengan Salma, Nathan bertemu dengan seorang gadis tertutup yang merupakan korban perundungan yang diakibatkan dari status-status menyedihkan yang ditulisnya di media sosial. Gadis tersebut mengingatkannya pada ibunya yang membuatnya bertekad untuk menyelamatkan gadis tersebut dari keterpurukan yang sedang dirasakan.

Hello Salma menjadi menarik untuk dibaca karena mengangkat isu tentang kesehatan mental yang mana tokoh utama Salma, Nathan dan Rebecca memiliki kenangan buruk tentang masa lalunya yang membuat masih-masih mereka memiliki luka batin. Konflik dimulai ketika, Salma yang depresi karena mendapatkan tekanan dari ayahnya karena dirinya tidak berhasil lulus seleksi masuk perguruan tinggi jurusan kedokteran seperti yang diinginkan oleh ayahnya. 

Sampai akhirnya Salma merasa dirinya tidak dalam keadaan baik-baik saja, mencari aktivitas pengalihan dari rasa depresinya, Salma memilih bergabung ke dalam suatu komunitas untuk mengurangi bebannya dan Salma yang tidak disangka menjadi moment pertemuan kembali  dirinya dengan Nathan yang sangat dirindukannya. Nathan yang mendengar kondisi yang terjadi pada Salma saat ini memberikan dukungan penuh pada Salma untuk berjuang menggapai cita-cita yang diinginkan untuk menjadi seorang penulis.

Hello salma, menitik beratkan pada kesehatan mental remaja serta kisah persahabatan dan romantisme remaja. Hal ini tentu saja relevan dengan yang terjadi saat ini, banyak memberi pesan kepada para remaja di masa sekarang tentang arti sebuah hubungan. Jangan salah, meskipun novel ini masuk dalam kategori novel remaja, pembacanya tidak hanya akan terbatas pada kalangan remaja saja, tetapi juga dapat dinikmati oleh orang dewasa. Novel karangan Erisca Febriani ini dengan total halaman 384 akan membuat pembaca merenungkan tentang kehidupannya sendiri dan membuat mereka lebih peka terhadap perasaan orang-orang di sekitarnya.

Penulis, Erisca Febriani, juga berhasil menyampaikan cerita dengan baik. Potongan adegan dalam novel memiliki value  yang dapat diambil oleh pembaca dan dapat membangkitkan emosi yang beragam, mulai dari sedih, senang, hingga cemburu. Penggunaan diksi dalam karya Erisca Febriani ini mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh pembaca.

Hubungan pertemanan Nathan dan Rebecca semakin dekat, Nathan memberikan semangat dan motivasi kepada Rebecca. Perkataan Nathan membuat Rebecca tertegun, Nathan ingin membantu Rebecca dan menunjukkan pada gadis itu bahwa ia tidak sendirian di dunia ini. Namun Rebecca salah mengartikan niat baik Nathan, hingga pria itu mengatakan bahwa ia tidak bisa memaksakan cintanya untuk Rebecca.

Di sisi lain, Salma sedang berada di bawah pengawasan ketat sang ayah yang menginginkannya masuk ke jurusan kedokteran UI. Bahkan ayahnya sengaja mendekatkan Salma dengan Ridho agar gadis itu tidak kembali dengan Nathan. Tekanan dari sang ayah telah merenggut semua impiannya. Salma pun semakin terpuruk ketika ia gagal lolos SNMPTN ke UI. Hal ini membuat Salma sangat depresi, hingga ia dipertemukan dengan Rebecca yang membuka ruang untuk mereka yang depresi.

Berkat Rebecca, Salma secara perlahan bisa meluapkan emosinya ketika ia merasa tidak percaya diri dan kehilangan dirinya. Sayangnya, kehadiran Ridho dan tidak adanya restu dari sang ayah, membuat hubungan Nathan dan Salma terasa mustahil. Bahkan Nathan sampai ditahan di kantor polisi, karena dituduh telah menculik Salma yang sebenarnya kabur dari rumah.

Hello Salma cerita yang tidak hanya menghibur pembaca namun juga memberikan informasi, Salma dan Nathan saling jatuh cinta namun harus bertentangan dengan keluarga, memasukan isu mental health yang diderita oleh anak remaja, yang ternyata diakibatkan oleh keluarga.

Bagaimana kisah Salma dan Nathan selanjutnya? Apakah takdir akan menggariskan tangan mereka kembali bertautan atau justru berbalik arah?

Baca lebih lengkap dalam Buku Hello Salma yang diproduksi secara massal oleh Coconut Books dan didistribusikan oleh PT. Bumi Semesta Media di seluruh Bookstore Indonesia seperti Gramedia dan beberapa official store yang menyediakan buku Hello Salma (2018).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun