Mohon tunggu...
Amelia nur afifah
Amelia nur afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat dalam Filsafat Pendidikan (Manusia, Alam, Masyarakat, dan Ilmu Pengetahuan)

10 April 2020   18:47 Diperbarui: 10 April 2020   18:43 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam filsafat pendidikan itu ada hakikat manusia, masyarakat, alam dan Ilmu pengetahuan. Seperti apa pengertiannya? 

A.  Hakikat Manusia 

Manusia adalah makhluk yang sangat pandai, karena sering bertanya. Manusia bertanya tentang hakikat manusia. Membahas hakikat manusia itu tidak mudah, sangat susah menentukan hakikat manusia yang seringkali keluar dari tabiatnya atau tabiatnya merupakan hasil bentukan.  Poedjawijatna juga berpendapat sedemikian karena bervariasinya sistem dan aliran-aliran antropologi. Aliran antropologi ada empat, yaitu:

 1.Aliran serba zat

Mereka berpendapat bahwa manusia berasal dari unsur alam saja yang bersifat materi, yaitu campuran sel sperma laki-laki dan sel telur wanita sehingga menjadi manusia. Ruh, jiwa, perasaan, akal dan lainnya itu hanyalah sel-sel tubuh saja. 

  2. Aliran serba ruh

Hakikat manusia memang hanya Ruh, sedangkan jasad itu merupakan kendaraan penyempurnaan Ruh yang sudah kotor karena bercampurnya dengan jasad yang tidak suci. 

  3. Aliran dualisme

Hakikat manusia terdiri dari jasad dan rohani.  Salah satu tidak bergantung dengan yang lain, karena sumbernya memang berbeda tapi memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. 

  4.Aliran eksistensialisme 

Menitikberatkan eksistensi manusia sebagai hakikatnya. Kaum eksistensialisme mengemukakan pandangannya tentang hakikat manusia. Menurut mereka, hakikat manusia ada delapan, yaitu:

 A. Kemampuan menyadari diri

 B.  Kemampuan bereksistensi 

 C.  Pemilikan kata hati

 D. Moral

 E. Kemampuan bertanggung jawab

 F. Rasa kebebasan 

 G. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan hak

 H. Kemampuan menghayati kebahagiaan. 

B. Hakikat Masyarakat 

Pengertian hakikat ini saya ambil dari pandangan dua filosof, yaitu plato dan aristoteles, karena sangat berhubungan dimana aristoteles adalah murid dari pasti, namun pandangannya sangat berbeda. 

1.Plato

Plato tidak membedakan pengertian negara dan masyarakat. Negara tersusun dari individu-individu dan tidak disebutkan kesatuan yang lebih besar. Negara sama dengan masyarakat. Negara yang diusulkan oleh plato berbentuk demokrasi yang monarki. 

 2.Aristoteles 

Menurut aristoteles negara adalah kumpulan dari unit-unit kemasyarakatan.  Masyarakat terdiri dari keluarga-keluarga. 

C. Hakikat Alam

Alam merupakan petanda adanya Sang Maha Pencipta. Allah menciptakan Alam ini dengan iradah dan kekuasaan-Nya. Alam itu nyata adanya, bukan sesuatu yang hampa atau abstrak karena dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai fasilitas dan perangkat untuk memenuhi kebutuhannya sebagai ciptaan yang terbaik.

D. Hakikat Ilmu Pengetahuan 

Manusia cenderung tidak mempunyai pengertian yang mendalam tentang hakikat ilmu yang sebenarnya sumber utamanya berasal dari filsafat. Potensi berpikir manusia yang sebenarnya sangat mendalam begitu terabaikan dan tersia-siakan dalam sebuah kehidupan prakmatis serta instan. Akibatnya kehidupan manusia menjadi keadilan dan termekaniskan oleh gelombang kehidupan yang kaku.

Ilmu pengetahuan adalah aktivitas intelektual yang sistematis untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman secara rasional dan empiris dari berbagai segi kenyataan tentang alam semesta. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian Ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun