Merawat diri agar tidak moody itu perlu seni, apalagi untuk ibu dengan dua putra yang mana akalnya mereka seringkali terlampau berinovasi dengan muatan drama disana sini. Memang selalu ada cerita, kelucuan, pengalaman, dan kesan tersendiri yang dirasakan para ibu tiap kali bulan Ramadan datang terlebih bagi para ibu yang memiliki anak usia sekolah dasar seperti saya ini, seperti pengalaman bulan Ramadan kali ini.
Ramadan tahun ini, anak-anak saya bersekolah tatap muka dari pukul 07.30 sampai dengan 12.30 WIB. Suatu hari setelah pulang sekolah, si sulung Alvaro turun dari mobil dengan suara tangisan meraung-raung, ayahnya yang menjemput mereka bercerita bahwa disekolah tadi jari kaki kelingking Alvaro terjepit pintu kelas karena berlomba dengan temannya untuk cepat sampai di parkiran sekolah. Alhasil dengan suara lirih, Alvaro mengatakan kepada saya tidak sanggup meneruskan puasanya hari itu karena jari kakinya sakit sembari ia menunjukan jari kaki kelingkingnya yang diperban dengan kasa tipis dan dilekatkan dengan plaster. Sayapun berekspresi iba dengan keluhan "kesakitan"nya walau dalam hati berkata bagaimana mungkin ada hubungan antara puasa dengan jari kakinya yang sakit? Bibirku menyungging keatas karena drama dirmh ini nampaknya akan dimulai.
Melihat kakaknya berniat berbuka puasa disiang hari, Arkana Putra bungsu kami juga melakukan drama dengan skenario yang berbeda. Si bungsu tetiba mengeluh sakit perut, air mata buayanyapun ditampakkan untuk mendukung akting sakit perutnya, saya tanya bagian perut mana yang sakit, dia menunjuk bagian perut yang berubah-ubah kemudian dia berkata semua bagian perutnya sakit kemudian dia menempelkan perut ke lantai, biar hilang rasa sakit katanya. Ya begitulah drama dirumah ini, jika si sulung sudah mulai mengeluarkan keterampilan berakting, si bungsu bakal melakukan hal yang sama.
Sebagai ibu yang udah khatam dengan drama mereka, saya berpikir bagaimana agar bisa mengakhiri drama yang tak berkesudahan ini. Saya bersikukuh mereka harus tetap berpuasa sampai waktu berbuka tiba. Sebagai imbalannya, saya akan mengajak mereka melihat kulkas sebesar ruangan dan memberitahu mereka bahwa disana ada es krim unik yang pasti belum pernah mereka makan, namanya Aice Mochi Dessert.Â
Tak hanya itu, saya juga memberikan penawaran kepada mereka jika mereka berpuasa sampai waktunya berbuka, mereka boleh bukber dimasjid dengan teman-temannya plus membagi-bagikan Aice Mochi Dessert kepada teman-temannya.Â
Tak disangka mereka langsung menyetujuinya dengan wajah bahagia dan penasaran. Bahagia karena diajak berburu dessert, penasaran karena belum pernah melihat kulkas sebesar ruangan plus penasaran dengan es krim unik seperti kata ibunya. Ya, saya akan mengajak mereka ke tempat Distributor Resmi Es Krim Aice Wilayah Bangka Belitung yang dipegang oleh PT. You You Glory beralamat di Jalan Manunggal No. 08 RT. 07 Kel. Kampung Dul Kec. Pangkalan Baru Kab. Bangka Tengah, berjarak sekitar 20 menit dari rumah kami.
Saat ditanya pegawai disana mereka mau membeli es krim varian apa, mereka kompak menatap saya dan sayapun berkata ke pegawai tersebut bahwa kami mau membeli es krim unik yakni Aice Mochi Dessert Rasa Klepon. Si sulung dan si bungsu kompak mengangguk menandakan persetujuan mereka. Â
