Mohon tunggu...
Amelia Nurfadhillah
Amelia Nurfadhillah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Amelia Nurfadhillah 18 y.o Libra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sweet Seventeen

2 Desember 2019   18:21 Diperbarui: 2 Desember 2019   18:25 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karya : Amelia Nurfadhillah

Siapa sih remaja yang rela, mau menunggu usia ke-17 tahunnya? Ku kira semua remaja wanita pasti akan menantikan saat-saat ini. Sepertinya, itu termasuk dengan ku. Aku sangat menantikan hari itu. Hari dimana Aku akan menerima banyak ucapan dan kejutan dari orang-orang terdekatku. 

Di tahun 2019 ini sepertinya gak mungkin Aku akan mendapatkan apa yang aku harapkan. Secara di tangga 5 Oktober di sekolah ku sedang diadakan kegiatan CPD bagi hampir semua ekstrakulikuler. Dan pastinya orang-orang terdekatku akan sibuk, secara pada kegiatan itu aku tidak diijinkan mengikutiya dan aku juga gak akan bisa ketemu mereka di hari bahagia ini.

Sejujurnya, Aku sangat benci atas ketidak ikut sertaan aku di dalamnya. Namun bagaimana lagi? Beras sudah menjadi bubur! Aku tak bisa mengelak lagi atas permintaan orang tua ku untuk tidak ikut serta pada kegiatan tersebut. 

Rasanya Aku ingin menangis bila harus mengingat dan menceritakan ini semua. Dimana perjuangan ku untuk bernegosiasi ditolak mentah-mentah dengan nada yang mengancam. Coba kamu yang berada di posisi ku saat itu. Bagaimana perasaan mu? Ku rasa, kamu akan merasakan sakit hati mendengarnya.

Tapi, aku terus memantau kegiatan itu menggunakan handphone. Berharap harap cemas menantikan kabar terbaru. Gelisah aku tak menentu dibuatnya. 

Pagi hari di tanggal 5 oktober 2019, handphone ku bordering menandakan ada notification dari aplikasi whatsapp. Pesan itu berasal dari teman-teman ku dan juga salah satu kakak kelas ku yang merupakan alumni dari ekstrakulikuler dan dia membantu kegiatan CPD. Di pesan ku, dia mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Aku terharu membacanya. Lalu dia bertanya kepadaku.

Kak Devi : Mel kamu mau ke sekolah ga?

Amel : Kurang tau teh, aku belum ijin

Kak Devi : Semoga diijinin ya mel

Amel : Iya teh, aamiin

Kak Devi : Okay.. Eh Mel, kalo mau kesini kabarin ya

Amel : Okay, siap

 Dan setelah itu, aku mencoba ijin kepada orangtua ku. Dan hasilnya akupun tak diijinkan setelah mencoba bernegosiasi. Disana aku hanya bisa diam termenung. Hingga tak terasa air mataku menetes membasahi pipiku.

 Ringkas cerita, pada tanggal 22 oktober atau 3 minggu setelah aku ulang tahun, rekan ekstrakulikuler ku mengajak ku untuk kumpul lagi. Memang, setelah hari ulang tahun ku, aku bisa dikatakan belum pernah kumpul lagi bersama mereka.

 Selepas bel akhir KBM berbunyi, aku pun bergegas menuju sanggar pramuka. Disana baru ada kelas 10 dan beberapa kelas 11. Aku memutuskan untuk menunggu di dalam sanggar saja setelah saling menyapa dengan mereka. Di dalam sanggar aku mencoba menghubungi rekan-rekan kelas 12 di grup se-angkatan.

KujangLasmi'38

Amel : P

Amel : P

Amel : P

Amel ; Gais, pada dimana? Mau kumpul ga nih?

Aldyra : Mau mel, bentar lagi ke sanggar

SandiA : Akumasih di kelas, nanti aku ke sanggar kok

Risna : Aku sama Al masih di kelas, sebentar lagi ke sana kok

Amel : Oh, oke ditunggu ya!

 Tak lama kemudian, datang lah kak Devi dan kak Adit (mereka adalah alumni dari sekolah ku), akupun segera menyapa mereka. Lalu kami saling bercerita. Lalu, datang lah Sandi dengan mimik muka yang lelah. Hingga tak terasa waktu latihan akan segera dimulai. 

Setelah latihan dimulai, Aku, Kak Devi, dan Kak Adit menepi di kelas yang berada dekat dengan lapang. Kami bercerita mulai dari perkembangan anak-anak di ambalan, dan lain-lain. Kami bertiga lupa waktu karena bercerita. Saat ku melihat jam tangan, waktu telah menunjukan pukul 16.40 WIB. Yang artinya kami sudah menghabiskan hampir 3 jam bercerita. 

Tiba-tiba handphoneku berdering menandakan ada telepon masuk. Setelah ku lihat, yang meneleponku adalah Bunda. 

"Halo bun?"

"..."

"Kakak masih di sekolah bun"

"..."

"Sebentar lagi pulang kok bun"

"..."

"Iya bun siap laksanakan"

Dan telepon pun diakhiri oleh Bunda. 

"Kak Dev, anter yuk ke sanggar ambil tas. Aku mau pulang" ajak ku.

"Nanti aja Mel, paling sebentar lagi juga pulang anak-anak juga" jawab Kak Devi.

Sudah berkali-kali aku mengajak Kak Dev namun selalu ditolak dengan alasan 'sebentar lagi juga pulang'. Rasanya aku kesal juga mendengarnya.

"Kak Adit, tolong panggilin Gina kak" ucapku.

Tak lama kemudian, Gina pun datang menghampiri kami bertiga.

"Ada apa kak?" Tanya Gina.

"Gin anterin ke sanggar yuk..." ajakku

"Ayo kak" ucapnya. Kami pun berjalan menyusuri tangga menuju sanggar. Di anak tangga yang terakhir, Aku melihat Risna.

"Mel? Mau kemana?" Tanya Risna.

"Aku mau pulang Ris, tadi udah di telepon. Kamu mau kemana?" Jawabku jujur.

"Jangan dulu pulang dong Mel, aku mau ngomong dulu sebentar. Eh, kamu liat Aldyra ga?" ucapnya.

"Engga liat Ris. Ih aku mau pulang ris..."

"Sebentar Mel, ayo ke atas dulu" ajak Risna.

Mau tak mau akupun mengikuti Risna. Saat kami berada di pertengahan tangga, kami melihat ada Aldyra disana.

"Mel tunggu sebentar ih, Aku mau ngomong dulu nanti." Ucap Aldyra.

"Iya Al iya" ucapku.

"Ayo ke lapang dulu yuk"

Dan akupun mengikuti Risna dan Aldyra menuju lapang, sementara Aldyra menghampiri Sandi. Aku tak tahu apa yang mereka bicarakan. 

Setelah hanya ada aku dan Risna, akupun mulai membuka suara,

"Ris, kemaren kan ada seleksi solo vocal buat lomba inggris. Disana ada mantan kamu sama cewenya. Aku liat dia..." jelasku panjang lebar.

Setelah kurang lebih 5 menit aku dan Risna bercerita, aku kembali berbicara. Dan di dekatku sudah ada beberapa adik kelas 11 yang meghampiri.

"Pokoknya pas bagian lirik jealous yang reff nya 'I wished you the best of, all this world could give..' si cewe nya ngelirik ke dia,.." tiba tiba ucapanku dipotong.

"Liat belakang" 

Aku hanya mengkerutkan kening. Tak mengerti apa yang Risna ucapkan. Hingga akhirnya Risna membalikan tubuhku.

"happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to you..." nyanyian dari teman-temanku. Semua anggota pramuka berkumpul mengelilingiku. Aku terkejut dengan apa yang mereka lakukan. Kukira mereka tidak akan memberikanku kejutan seperti ini. Sungguh aku sangat terharu, tetapi aku tak bisa meneteskan air mata.

"yah Kak Amel nya ga nangis. Nangis dong kakk.." ucap beberapa adik kelasku yang mengharapkan aku akan menangis.

Jika kalian tahu, sebenanya aku termasuk manusia yang sulit menangis dalam hal seperti itu. 

Aku sangat bahagia sekali dengan semua yang mereka lakukan. Ku rasa, kisah ini tak akan bisa ku lupakan selamanya. Terima kasih ambalanku. Jaya selalu untukmu. I love you gais...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun