Arus globalisasi terhadap orkes gambus
Amelia Miranti, 12 IPS 4, SMAN 3 kabupaten Tangerang
  Kearifan lokal adalah kebiasaan yang tertanam di dalam diri masyarakat dan menjadi kebudayaan atau ciri khas diwilayahnya. Di zaman modern ini, tentunya perkembangan IPTEK semakin berkembang pesat. Semua informasi dapat kita ambil kapan saja dan di mana saja. Namun di tengah perkembangan yang semakin cepat ini, kita tentunya tidak boleh melupakan atau meninggalkan kearifan lokal yang sudah tertanam dari para leluhur. Salah satu kearifan lokal yang kita bahas adalah Orkes gambus.
  Orkes gambus adalah sebuah jenis grup musik yang berasal dari Timur Tengah. Seiring berjalannya waktu, orkes gambus mulai mengalami penyebaran ke beberapa negara dan wilayah dan menjadi kearifan lokal bagi masyarakat diwilayah tersebut, salah satunya Indonesia di kepulauan Riau. Cara memainkan musik gambus ini menggunakan beberapa alat musik yaitu gambus sebagai alat musik utama kemudian biola, gitar dan gendang. Orang-orang biasanya dapat mendengarkan musik gambus pada pesta pernikahan atau acara syukuran. Fungsi dari musik gambus sendiri adalah, untuk pengiring tari zapin dan nyanyian. Dari adanya globalisasi dan perkembangan IPTEK tentunya dapat memberikan dampak negatif dan positif.
kerja sama antar negara
  Dari terciptanya kerja sama antar negara, dapat memberikan dampak positif salah satunya adalah, memperkenalkan musik orkes gambus kearifan negara indonesia pada negara asing. Tentunya membuat kearifan budaya lokal semakin dikenal dunia. Contohnya, Indonesia tergabung dengan organisasi ASEAN. Pada organisasi ini terdapat banyak sekali anggota-anggotanya yang menciptakan kerja sama dibidang industri musik. Hal ini tentunya menjadi ladang usaha dibidang industri musik orkes gambus. Dengan menjual alat musik gambus untuk bahan edukasi.
Teknologi semakin canggih
  Kita tidak dapat menyangkal bahwa teknologi di abad ke 21 ini semakin berkembang, mungkin saja dimasa depan nanti akan jauh lebih maju. Contoh dari kemajuan teknologi ini adalah dengan terciptanya speaker pengeras suara dan smartphone yang dapat memutar lagu dengan suara yang cukup kencang. Karena ini para penikmat orkes gambus tentunya lebih efisien. Dapat dengarkan di mana saja dan kapan saja, serta tidak perlu mengeluarkan cukup banyak uang untuk menyewa grup orkes gambus.
  Namun dampak negatif pun tidak dapat dihindarkan. Masyarakat yang menggelar pesta pernikahan ataupun syukuran, lebih suka menggunakan speaker dan memutarkan musik orkes gambus memalui smartphone yang terhubung dengan internet. Lambat laun masyarakat yang memiliki profesi sebagai pemain orkes gambus akan semakin sedikit dan perlahan lahan akan mencari pekerjaan yang lain. Dan terlebih lagi, nilai nilai kesenian dan estetika yang menjadi kearifan lokal akan semakin berkurang.
  Dengan adanya arus globalisasi dan iptek ini, masyarakat Indonesia harus lebih bijak menyikapi hal-hal yang didapat pada arus globalisasi itu sendiri. Karena jika seseorang kehilangan nilai-nilai budaya di dalam diri, akan mempermudah budaya asing untuk masuk dan menjerumuskan ke dalam hal yang negatif dan akan menjadi kebiasaan yang dianggap wajar bagi masyarakat tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H