Mohon tunggu...
Amelia Haryadi Putri
Amelia Haryadi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Amelia Haryadi Putri mempunyai hobi menyanyi dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Sebagai Panggung Komunikasi Politik: Membentuk Opini Publik Di Era Digital

26 Desember 2024   15:09 Diperbarui: 26 Desember 2024   15:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tantangan dan Implikasi

Komunikasi politik di Indonesia dihadapi oleh beberapa tantangan, yaitu:

  • Misinformasi dan Hoaks: penyebaran informasi yang tidak akurat atau menyesatkan menjadi masalah besar terutama di media sosial. Hoaks politik dapat merusak reputasi seorang aktor politik dan menyesatkan masyarakat.
  • Minimnya Literasi: tidak sedikit masyarakat Indonesia yang belum memiliki kemampuan kritis untuk memilah informasi yang akurat dan yang tidak akurat. Literasi media menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini.
  • Pengaruh Ekonomi Politik Terhadap Media: ketergantungan media pada iklan dan afiliasi politik seringkali mengurangi indepedensi mereka. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap media.
  • Ketimpangan Akses Teknologi: meskipun penerobosan internet di Indonesia meningkat, tentu pasti ada kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan, hal ini membatasi akses masyarakat pedesaan terhadap informasi yang akurat.

Untuk menghadapi suatu tantangan dalam komunikasi politik di Indonesia, ada beberapa langkah yang dapat kita ambil yaitu:

  • Peningkatan Literasi Media: Pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil harus bekerja sama untuk meningkatkan literasi media masyarakat. Program edukasi harus mencakup cara mengenali hoaks, memahami bias media, dan mengevaluasi informasi secara kritis.
  • Penguatan Regulasi Media Regulasi yang lebih ketat terhadap penyebaran informasi palsu dan ujaran kebencian di media sosial diperlukan. Selain itu, independensi media tradisional juga harus dijamin melalui kebijakan yang mendukung.
  • Peningkatan Transparansi Aktor Politik Aktor politik harus lebih transparan dalam menyampaikan informasi dan kebijakan mereka. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga politik.
  • Mendorong Dialog Publik yang Konstruktif Media harus memfasilitasi dialog yang inklusif dan konstruktif di antara berbagai kelompok masyarakat. Hal ini dapat membantu mengurangi polarisasi dan meningkatkan pemahaman bersama.

Kesimpulan 

Komunikasi politik di Indonesia saat ini menghadapi dinamika yang kompleks, terutama dengan adanya peran besar media dan pengaruhnya terhadap opini publik. Meskipun perkembangan teknologi memberikan peluang untuk meningkatkan partisipasi politik, tantangan seperti hoaks, polarisasi, dan kurangnya literasi media tetap menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, upaya bersama dari pemerintah, media, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan komunikasi politik yang sehat, transparan, dan inklusif. Masa depan komunikasi politik di Indonesia sepertinya akan terus dipengaruhi oleh adanya perkembangan terknologi digital. Namun, keberhasilan komunikasi politik di masa yang akan datang itu bergantung pada sejauh mana masyarakat, pemerintah, dan media mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun