Mohon tunggu...
Amelia Haryadi Putri
Amelia Haryadi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Amelia Haryadi Putri mempunyai hobi menyanyi dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Sebagai Panggung Komunikasi Politik: Membentuk Opini Publik Di Era Digital

26 Desember 2024   15:09 Diperbarui: 26 Desember 2024   15:09 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh: Amelia Haryadi Putri/Mahasiswa

Pendahuluan

Komunikasi politik merupakan aspek yang mendasar didalam kehidupan bernegara, dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat khususnya di media sosial yang telah menjadi alat utama dalam menyampaikan pesan politik, dan dinamika komunikasi politik pun menjadi semakin kompleks. Dalam konteks ini sangat penting untuk menganalisis bagaimana komunikasi politik, media, dan opini publik saling berkaitan erat dan membantuk dinamika politik di Indonesia saat ini. Media saat ini memang tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi saja, tetapi juga merupakan sarana para aktor politik, masyarakat itu berkumpul, berbicara dan berdampak satu sama lain. Namun, untuk memaksimalkan potesinnya, aktor politik, media, dan masyarakat harus bekerja sama untuk membangun lingkungan komunikasi yang sehat. Salah satu langkah penting untuk mengatasi masa;ah tersebut adlah meningkatkan literasi media, sehingga opini publik yang terbentuk dapat benar-benar mencerminkan keinginan masyarakat yang beragam.

Pembahasan

Definisi dan Pentingnya Komunikasi Politik

Komunikasi politik dapat didefinisikan sebagai proses pertukaran informasi, gagasan, dan simbol antara aktor politik, media, dan masyarakat untuk mempengaruhi opini, sikap, dan perilaku terkait isu-isu politik (McNair, 2011). Komunikasi politik juga tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi saja tetapi juga untuk membentuk persfektif dan opini publik terhadap isu-isu politik. Komunikasi politik di Indonesia telah berkembang seiring dengan perubahan sistem politik dari otoritariasme orde baru menuju demikrasi pasca reformasi. Era reformasi membuka ruang yang lebih luas bagi para aktor politik untuk menyampaikan persfektif mereka. Namun, perkembangan ini juga pasti  membawa tantangan baru, yaitu meningkatnya polarisasi politik, penyebaran misinformasi dan pengaruh besar media sosial terhadap opini publik.

Media Dalam Komunikasi Politik

Di era digital informasi tentu saja dapat dengan cepat dan mudah terakses oleh siapa saja, media sosial memungkinkan berita politik tersebar dalam waktu yang singkat. Namun, hal ini tentu menjadi masalah seperti penyebaran hoaks yang dapat mempengaruhi pandangan masyarakat. Teknologi informasi seperti internet itu merupakan salah satu platform komunikasi politik tentu sangat mempengaruhi opini publik, dengan perkembangan teknologi informasi media massa tradisonal dan media digital telah berkembang menjadi alat yang cukup efektif untuk menyampaikan sebuah pesan politik. Oleh karena itu penting bagi semua pihak seperti pemerintah, media, maupun masyarakat untuk bekerja sama memastikan bahwa informasi disampaikan dengan benar, akurat, dan bermanfaat untuk membangun demokrasi yang baik. Media tentu memiliki peran penting dalam komunikasi politik, baik itu sebagai saluran informasi atau sebagai pembentuk opini publik. Media terbagi menjadi dua kategori yaitu Media Tradisional (televisi, radio, surat kabar dll) dan Media Digital (platform daring, media sosial).

1. Media Tradisional

Media tradisional ini seringkali menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat Indonesia seperti televisi, radio, surat kabar, atau majalah. Namun popularitasnya sekarang mulai tergeser dengan adanya media digital, dengan media digital yang sudah berkembang cukup pesat masyarakat saat ini lebih mudah untuk mengaksesnya kapan saja dan dimana saja. Akan tetapi media tradisional di Indonesia sering kali menghadapi kritik terkait indepedensi dan keberpihakan. Selain itu media tradisional juga memiliki keterbatasan dalam menjangkau daerah terpencil, terutama di wilayah dengan infrastruktur yang minim. Namun, peran media tradisional juga penting dalam membentuk opini publik, khususnya bagi kelompok masyarakat yang kurang paham dengan adanya media digital.

2. Media Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun