Suatu hari tanpa kusadari Gerbang langit telah dibuka selebar lebarnya Menandakan akan terbenamnya matahari dan menandakan sore akan tiba. Sudah waktunya harus kembali karna suara ibu telah terdengar dari kejauhan yang mengaharuskan ku untuk pulang dari tempat dimana aku bermain bersama teman teman ku, aku pun beranjak meninggalkan tempat bermain ku saat itu juga, disaat aku ingin bergegas pulang.
Kejadian aneh menghampiriku aku melihat bayang bayang berwarna putih persis ada dibalik semak semak pepohonan yang rindang saat itu juga aku  pun penasaran dengan apa yang ada di balik semak semak tersebut namun aku tidak berani untuk menghampiri bayangan itu seorang diri akhirnya akupun memanggil temanku untuk menghampiri bayangan tersebut.
Aku dan teman teman ku pun mengahampiri bayangan tersebut dengan berani kami berinisiatif membawa barang barang atau senjata untuk berjaga jaga untuk sesuatu yang tidak diinginkan bisa saja terjadi nanti dan kami pun siap menghampiri bayangan tersebut prasangka ku sudah sangat tidak baik akan bayangan putih itu dan sesaat kami mengahmpirinya dan membuka jalan yang ditutupi semak semak tersebut kami menghampiri nya dengan sangat tercengang kaget dan bengong karna yang kami hampiri hanya sebuah lampu jalan tua yang berwarna putih dan tertutupi oleh semak semak.
Aku dan teman teman ku pun terdiam sejenak akan hal tersebut karna kaget apa yang kami prasangka ternyata tidak seburuk dan seseram itu, dan aku pun kaget saat ibu telah lama memanggil nama aku dan menyuruh ku untuk segera pulang karena waktu akan segera menjelang maghrib.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H