Mohon tunggu...
amelia fahra
amelia fahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya mahasiswa universitas islam negri syarif hidayatullah jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi Diri Saya

22 September 2022   11:50 Diperbarui: 22 September 2022   12:07 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BIOGRAFI DIRI  SAYA

Nama Saya Amelia Fahra Anggraini, Bisa dipanggil Amel. Saya anak ke 1 dari 3 bersaudara, 2 perempuan dan 1 laki laki. Saya lahir di Jakarta tepatnya di sebuah kota yang indah yaitu kebun jeruk lebih spesifiknya di meruya pada tanggal 11 maret 2004, dan saya dibesarkan oleh mamah dan ayah saya dengan penuh kasih sayang serta pelukan yang dimana hanya saya yang bisa merasakannya :). 

Ayah saya pengusaha sarang burung wallet,dan mempunyai lahan kebun sawit yang ada di Kalimantan barat, Mamah saya adalah ibu rumah tangga dan mungkin Wanita inspiratif bagi hidup saya. 

Saya mempunya adik 2 yang pertama adalah perempuan Bernama Zaskia Maharani yang sekarang duduk di bangku sekolah kelas 11 atau kelas 2 SMA hobi adik saya adalah konten creator dia pernah mengikuti berbagai lomba yang bersifat konten creator seperti Lomba buat video kreatif tentang palang merah remaja atau disebut PMR antar sekolah.

Karna kreatifitasnya saya bangga mempunya adik seperti dia dan adik saya yang ke 2 adalah laki laki Bernama Muhammad Abqari Runaka Arsenio yang biasa dipanggil raka yang sekarang duduk dibangku sekolah play group atau TK.

Raka ini mempunyai hobi yang unik yaitu balap sepeda lari atau Bahasa keren bisa kita sebut push bike bisa dibayangkan betapa uniknya adik saya karna sepeda yang harusnya digowes tapi dia lebih memilih untuk memakai kakinya sebagai alat jalan sepeda tersebut :D, Bahkan dia sudah Mengikuti lomba diberbagai daerah atas nama keluarga saya sangat bangga mempunyai adik yang sangat UNIK.

Saya dilahirkan dari keluarga yang alhamdulillah berkecukupan kenapa saya sebut demikian? Karna segala sesuatu yang dibutuhkan dikeluarga saya alhamdulillah bisa dilengkapi berkat kerja keras ayah saya sang pahlawan tanpa tanda jasa beliau rela menguras segala keringatnya demi menafkahi keluarga saya beliau sangat mengajarkan apa arti kehidupan baik dalam cara menghargai seseorang maupun cara menghargai waktu.

Tetapi walaupun demikian saya dididik oleh ayah yang pekerja keras dan mamah yang selalu menyayangi saya dengan sepenuh hati mereka mendidik saya bahwa pentingnya  bertanggung jawab atas segala yang saya kerjakan dan harus siap menanggung resiko jikalau apa yang saya lakukan salah dan melenceng dari segala sesuatu yang bisa merugikan saya.

Mereka tidak hanya mendidik saya cara bertanggung jawab tetapi saya dididik agar selalu hidup dengan sederhana karna keluarga saya mempunyai prinsip "hiduplah dengan menghargai segala sesuatu sekecil apapun itu niscaya segala sesuatu itu akan menghargaimu"

Hobi saya adalah olahraga terutama di bidang bermain bola basket karna bagi saya bermain bola basket bisa mengajarkan arti sebuah kecerdasan, kekompakan serta kebersamaan diluar lapangan maupun di dalam tim, saya menjalani olahraga basket semenjak duduk dibangku sekolah kelas 5 SD.

Ketika saya kelas 6 SD saya mengikuti lomba antar provinsi atau dalam pekan olahraga antar provinsi yang biasa disebut poprov mewakili jawa barat dalam rangka acara JRBL pada tahun 2016 dan saya mendapatkan juara 2 dilomba tersebut.

Dan Ketika saya menginjak bangku sekolah menengah pertama saya mengikuti lomba lagi antar kabupaten yang biasa disebut porkab pada tahun 2017 dan alhamdulillah saya mendapatkan juara 3 di lomba tersebut, Saya pernah mengikuti lomba antar pesantren sebanten di Pondok Pesantren Al-Mizan pada tahun 2018  dan mendapatkan juara 1 di lomba tersebut dan menjadi pemain terbaik dilomba tersebut.

Keluarga saya termasuk keluarga yang Sakinah mawadah warohmah karna keluarga saya selalu menghargai satu sama lain tetap bermusyawarah jikalau ada yang ingin berpendapat disalah satu kami, dan keluarga saya juga termasuk keluarga yang taat beribadah.

Sejak kecil saya selalu dididik agar terus mengingat tuhan yang maha esa yaitu ALLAH SWT karna mamah saya selalu cerewet jikalau azan datang saya belum beranjak untuk shalat karna mamah selalu mengatakan jika lalai dan tidak melaksanakan shalat akan masuk neraka dan berarti kita meruntuhkan tiang agama islam dan termasuk golongan orang orang kafir, dan ada kejadian lucu dimana dulu ayah saya selalu berkata seperti ini " nak, shalat nanti masuk neraka panas gaada ac dan kipas angin apalagi gaada Kasur yang empuk " saya terketuk dan langsung rajin shalat sampe sekarang :D.

Pada saat umur 6 tahun saya menduduki bangku sekolah dasar untuk belajar seperti anak anak biasa pada umumnya tetapi mungkin karna mamah saya takut saya bergaul yang tidak diinginkan oleh orang tua saya akhirnya mereka memasukan saya ke pondok pesantren.

Saya berfikir saat itu saya menyiyakan atau menyetujui permintaan orang tua saya untuk memasukan saya ke dalam pondok pesantren karna saya berfikir saat itu di pondok pesantren saya bisa melakukan apapun yang merasa dan bisa membuat saya senang namun ekspetasi tidak sesuai realitanya.

Bahkan yang pikiran saya yang semulanya menganggap di pondok pesantren menyenangkan ternyata tidak sesuai dengan perkiraan saya saya beranggapan pada saat itu saya tidak disayang oleh kedua orang tua saya karna saya sudah dimasukan pondok pesantren di usia saya yang tidak logis untuk dimasukan di pondok pesantren bahkan sampai usia saya beranjak dewasa.

Saya belajar dibangku sekolah semenjak SD sampai saya SMA saya hidup di pesantren saya dituntut selalu belajar agama dan belajar kepemimpinan dan selalu ditruntuk agar terus bisa berproses dewasa dan melalui semua masalah sendiri tanpa melibatkan satu orang pun untuk menyelesaikannya namun lagi lagi pikiran saya atau pun ekspetasi itu salah.

Saya sangat beruntung pernah belajar di pondok pesantren karna disitulah karakteristik saya terbentuk kepribadian saya terbentuk segala sesuatu yang tidak mudah didapatkan di luar pondok saya mendapatkannnya di pondok pesantren saya sangat beruntung akan hal itu semuanya kehidupan saya bermulai dari kehidupan saya dipondok pesantren.

Saya beranjak dewasa dan akhirnya saya lulus dari dunia perpondokan dan saya akhirnya lulus di salah satu universitas yang saat ini saya duduki universitas islam terbaik di Indonesia yaitu Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta dan mendapatkan prodi jurusan yang saya inginkan pula.

Di masa masa ini saya ingin membungkam semua orang dan membuka semua orang yang selalu menganggap orang yang lulusan pesantren itu tidak bisa bersaing dengan kehidupan yang keras di masa masa kuliah.

Saya harus menunjukan ke semua orang berubah pikiran dan membuka mata yang luas akan orang yang lulusan dari pondok pesantren tidak kalah saing bahkan bisa unggul dalam semua aspek kehidupan, omongan hanya sekedar omongan saya akan mewakili semua dengan semua kerja keras saya dengan jerih payah yang saya akan tunjukan dan akan saya bungkam semua orang yang beraanggapan demikian.

Dengan semua prestasi yang saya akan perlihatkan kesemua orang bahwa orang lulusan pesantren tidak akan kalah saing bahkan bisa jauh lebih unggul dari orang orang yang duduk dibangku SMA.

Ketika saya di universitas ini saya memutuskan hidup saya untuk mengekos karna rumah saya yang termasuk jauh dari universitas ini,rumah saya berada di Meruya Selatan Jakarta Barat lumayan jauhkan ehehhhe. Akhirnya  saya memutuskan untuk mengekos dengan teman sekelas saya yang Bernama Annisa Putri Salsabilla.

Mungkin berat bagi saya untuk sekian kalinya jauh dengan orang tua saya dan begitupun mama saya yang mungkin berat sekali saya mengekos disini tetapi mau tidak mau mama saya  harus mengijinkan saya karna memang jauh dari rumah saya ke universitas tercinta ini dan resikonya sangat tinggi jikalau saya tidak mengekos apalagi saya yang baru ini sekolah di tempat masyarakat yang bebas. 

Sedemikian rupa kenapa sih saya memutuskan ngekos bareng teman dan tidak mau sendiri saja? Karena satu alesan saya mengekos bareng teman saya, agak keberatan untuk tinggal sendiri karna saya sudah terbiasa hidup dengan teman-teman, dua karna saya irit duit gimana pun kedua orang saya saya harus bisa belajar hemat dan sederhana.

Dan sekian dari Biografi Diri Saya mohon maaf jikalau ada salah kata ataupun jengkel dihati kalian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun