Mohon tunggu...
Amelia Jessica
Amelia Jessica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Peserta Didik Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Gizi Klinik FKUI-RSCM

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali dan Atasi Sindrom Usus Iritabel dengan Diet Rendah FODMAP

14 Juni 2021   11:00 Diperbarui: 14 Juni 2021   11:08 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Lauk hewani dan nabati relatif bebas dikonsumsi, hanya saja kurangi konsumsi kacang-kacangan. Sayur dapat berupa wortel, timun, paprika, terong, selada, bayam, labu kuning, tomat, zucchini, rebung, atau bok choy. 

Buah berupa pisang, jeruk bali, anggur, melon, kiwi, lemon, jeruk, strawberry, belimbing, atau markisa masih boleh dikonsumsi. Untuk gula atau pemanis buatan dapat menggunakan produk seperti sukralosa atau aspartam. 

Bagaimana dengan susu atau produk susu? Pasti yang Anda tahu bahwa produk tersebut mengandung laktosa. Tenang saja, Anda tidak perlu khawatir karena masih diperbolehkan mengonsumsi susu dan yogurt bebas laktosa, susu almond, keju yang keras (seperti Cheddar, Parmesan, Swiss, Brie, Camembert), mentega, dan substitusi es krim (seperti gelato bebas susu ataupun sorbet). Apakah Anda sudah pernah mencobanya?

Meskipun pencetus IBS belum dapat diketahui secara pasti, namun erat dikaitkan dengan faktor psikososial dan dapat diperberat dengan faktor pola makan. 

Tentu saja dengan menerapkan diet rendah FODMAP, diharapkan dapat mengurangi gejala saluran cerna. Konsultasikan pada dokter untuk hasil yang lebih maksimal. Selamat mencoba dan semoga sehat selalu.

Referensi:

  1. Farmer AD, Wood E, Ruffle JK. An approach to the care of patients with irritable bowel syndrome. CMAJ : Canadian Medical Association journal = journal de l'Association medicale canadienne. 2020;192(11):E275-e82.
  2. Rej A, Aziz I, Tornblom H, Sanders DS, Simrn M. The role of diet in irritable bowel syndrome: implications for dietary advice. Journal of internal medicine. 2019;286(5):490-502.
  3. Cozma-Petru A, Loghin F, Miere D, Dumitracu DL. Diet in irritable bowel syndrome: What to recommend, not what to forbid to patients! World journal of gastroenterology. 2017;23(21):3771-83.
  4. El-Salhy M, Gundersen D. Diet in irritable bowel syndrome. Nutrition Journal. 2015;14(1):36.
  5. Masuy I, Pannemans J, Tack J. Irritable bowel syndrome: diagnosis and management. Minerva Gastroenterol Dietol. 2020 Jun;66(2):136-150.
  6. El-Salhy M. Nutritional Management of Gastrointestinal Diseases and Disorders. Nutrients. 2019 Dec 10;11(12):3013.
  7. Raymond JL, Morrow K. Krause and Mahan's food & the nutrition care process, 15th Edition. Missouri: Elsevier; 2020
  8. Saha L. Irritable bowel syndrome: pathogenesis, diagnosis, treatment, and evidence-based medicine. World J Gastroenterol. 2014 Jun 14;20(22):6759-73.
  9. Ukleja A. Nutritional management of gastrointestinal diseases. Gastroenterology Clinics. 2018 Mar; 47(1)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun