Mohon tunggu...
Amelia Zulfiani
Amelia Zulfiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Pena Berbicara Lebih Lantang daripada Suara

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Analisis Resistensi Pribumi Terhadap Pandangan Orientalis Dalam Film Bumi Manusia

15 Desember 2023   15:43 Diperbarui: 15 Desember 2023   16:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Usaha-usaha perlawanan yang dilakukan oleh Minke dan Nyai Ontosoroh merupakan bukti dari representasi budaya pribumi yang berupaya untuk mengkonstruksi pembalikan stereotip citra Timur yang selalu dipandang sebelah mata. Meskipun pada akhirnya Belanda digambarkan "menang" karena berhasil membawa Anneliese ke negaranya, hal tersebut tidak sepenuhnya bisa dimaknai sebagai bentuk dari kekalahan pribumi dari kejahatan dominasi Eropa, "Kita telah melawan sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya". Hal tersebut menyiratkan adanya kemenangan yang sebetulnya telah ditunjukkan melalui usaha perlawanan yang dilakukan terhadap bangsa yang memiliki otoritas. Usaha perlawanan Minke dan Nyai Ontosoroh ini mengisyaratkan kemenangan akan kolonialisme yang sesungguhnya, sebab wacana kolonialisme tidak akan habis sampai kapanpun. Film ini telah memunculkan ideologi perlawanan yang mencoba menciptakan narasi dan paradigma baru mengenai resistensi dan pemberdayaan pribumi sebagai pihak yang teropresi dalam menghadapi pandangan Orientalisme yang diciptakan oleh Barat, meskipun usaha yang dilakukan semaksimal mungkin, walau tidak mencapai seideal mungkin mencapai "kemenangan". Hal ini tentu saja menyiratkan bahwa Orientalisme akan terus ada sampai kapanpun di segala aspek kehidupan poskolonial.  Perlawanan yang dilakukan oleh Minke dan Nyai Ontosoroh merupakan penggambaran dari perasaan dan penderitaan kaum pribumi saat itu terhadap kolonialis Belanda. Menjadikan hal ini bukti sampai saat ini jasa Tirto Adhi Soerjo (Minke) dalam hal pemberitaan terhadap kekejaman hukum Eropa terhadap hak-hak pribumi di tanah air mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun