Dalam lintas sejarah filsafat, terdapat beberapa pembagian periode yang membatasi mainstream pemikiran, diantaranya dimulai dari periode Kosmosentris, Teosentris, Antroposentris, dan Logosentris.
Periode Kosmosentris ditandai dengan pusat kajian yang berfokus pada pemikiran filsafat alam yang hakikatnya disebut arche berasal dari realitas. Setelah periode ini, muncullah Teosentris, ditandai dengan peralihan pusat realitas yang pada mulanya dipusatkan kepada alam, kemudian dialihkan kepada Tuhan. Pada periode ini ditandai dengan kejayaan umat Kristiani. Namun, bagi filsafat merupakan Masa Kegelapan (The Dark Ages), dimana abad pertengahan mengalami tertutupnya intelektual dan rasionalitas manusia oleh dogma dan doktrin - doktrin gereja.
Kondisi Filsafat Abad Pertengahan
Di dalam masa pertumbuhan dan perkembangan filsafat Eropa (dimulai pada abad ke-5 M) belum memunculkan ahli pikir (filosof), akan tetapi setelah abad ke-6 Masehi, muncullah para ahli pikir yang mengadakan penyelidikan filsafat. Jadi, filsafat Eropa yang mengawali kelahiran filsafat barat abad pertengahan. Filsafat Barat Abad Pertengahan (467 – 1492) juga dapat dikatakan sebagai “Dark Ages”. Pendapat ini disarankan pada pendekatan sejarah gereja.
Memang pada saat itu tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia sehingga manusia tidak lagi memiliki kebebasan untuk berpikir. Para ahli pikir pada saat itu pun tidak memiliki kebebasan berpikir. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan ajaran gereja, orang yang mengemukakan akan mendapatkan hukuman berat. Pihak gereja melarang diadakannya penyelidikan-penyelidikan berdasarkan rasio terhadap agama karena mereka menganggap bahwa tidak ada kebenaran lebih baik daripada wahyu dari Tuhan.
Oleh karena itu, kajian tentang agama/teologi yang tidak berdasarkan ketentuan gereja akan mendapatkan larangan yang ketat. Yang berhak mengadakan penyelidikan terhadap agama hanyalah pihak dari gereja. Walaupun demikian, ada juga yang melanggar larangan tersebut dan mereka dianggap orang murtad dan kemudian diadakan pengadilan (inkuisisi).
Di abad pertengahan ada 2 unsur yang mencolok yaitu, pertentangan antara Kaisar dan Paus. Selama seluruh abad pertengahan dan penguasa itu, sang Kaisar sebagai penguasa duniawi dan Paus sebagai penguasa rohani saling bersaing, dan memperebutkan kekuasaan. Hingga pemikiran yang terjadi pada masa abad pertengahan ini, diawali dengan pemikiran dipimpin oleh Gereja, berfilsafat hanya dengan ajaran Aristoteles, dan berfilsafat dengan pertolongan dari Augustinus dan tokoh lainnya pada masa itu.
Masa pertengahan sejarah Eropa dimulai dari abad ke-5 M hingga abad ke-15 M. seiring dengan lahirnya era baru dalam sejarah Eropa yang disebut masa Renaissance. Permulaan dan akhir era itu ditandai dengan terbaginya dan berakhirnya kekaisaran Romawi Suci. Pada era itu, para kaisar harus patuh dan taat pada perintah agama, khususnya Paus sebagai wakil Tuhan di dunia, serta harus membangun gereja sebagai tempat berkembangnya agama Kristen.
Salah seorang tokoh sejarawan yang dipandang mewakili era ini adalah Augustinus. Ia adalah penganut agama Kristen yang taat dan saleh. Berkat kesalehannya, ia ditahbiskan sebagai uskup di Hippo pada 396 M menggantikan uskup Valerius. Ia memegang jabatan ini hingga akhir hayatnya pada tahun 430 M. Di tengah - tengah kesibukannya sebagai uskup, ia menyempatkan diri untuk menulis.
Periode abad pertengahan mempunyai perbedaan yang mencolok dengan abad sebelumnya. Perbedaan itu terutama terletak pada dominasi agama. Timbulnya agama kristen yang diajarkan Nabi Isa as, pada permulaan abad masehi membawa perubahan besar terhadap kepercayaan keagamaan. Agama kristen menjadi problematika kefilsafatan karena mengajarkan bahwa wahyu Tuhan lah yang merupakan kebenaran yang sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan Yunani Kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai oleh kemampuan akal, mereka belum mengenai adanya wahyu.
Masa abad pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang penuh dengan upaya menggiring manusia ke dalam kehidupan sistem kepercayaan yang picik dan fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara membabi buta. Karena itu perkembangan ilmu pengetahuan terhambat. Masa ini penuh dengan dominasi gereja, yang tujuannya untuk membimbing umat ke arah hidup yang saleh. Namun, disisi lain, dominasi gereja ini tanpa memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang mempunyai perasaan, pikiran, keinginan, dan cita-cita untuk menentukan masa depannya sendiri.
Filsafat Ketuhanan Abad Pertengahan Serta Tokoh-Tokohnya
Anselmus Canterbury
Anselmus, biarawan Benediktin, menjadi abbas di biara Bec di Normandia, Uskup Agung Canterbury dari 1093-1109. Ia lahir di Aosta, Italia utara pada 1033. di zamannya ia berpetualang ke seluruh wilayah utara, setelah menolak keinginan ayahnya agar ia belajar ilmu politik dan terjun dalam perpolitikan, sehingga pada tahun 1059 ia memutuskan pergi ke biara benediktin di Bec, Normandia tengah. Biara tersebut baru berusia sekitar 20 tahun, pendirinya Herlui, masih hidup. Di biara ini Anselmus belajar di bawah bimbingan guru hebat, Lanfranc, pemimpin biara di Bec.
Anselmus memiliki minat yang tinggi pada Teologi dan Filsafat. Ia kemudian dikenal karena argumen pembuktian adanya Tuhan. Pada 1060, ia menjadi lebih akrab dengan lingkungan studi di biara di Bec. Pada usia 27 tahun ia putuskan menjadi biarawan di Bec. Dan sejak 1063, ia praktis menjadi guru dan penasihat biara. Pada masa Anselmus dunia studi Filsafat dan Teologi masuk dalam lingkungan biara. Dalam konteks ini menarik untuk dicatat bahwa argumen-argumen sentral Anselmus lahir dari doa dan meditasi.
Dalam dunia pemikiran Kristen, metode berpikir Anselmus merupakan ikon dialog antara Filsafat dan Teologi atau antara pemikiran logis dan iman akan Tuhan. Pemikirannya yang terkenal adalah Tuhan Sebagai Pengada Tertinggi. Karyanya Proslogion memuat argumentasi terkenal tentang pembuktian akan adanya Tuhan. Argumen ini umum dikenal sebagai ‘pembuktian ontologis’. Anselmus menegaskan pula bahwa ‘sesuatu yang lebih besar dari padanya tidak dapat dipikirkan'.
Thomas Aquinas
Santo Thomas Aquinas merupakan tokoh besar skolastisisme, salah seorang suci gereja Katolik Romawi dan pendiri aliran yang dinyatakan menjadi filsafat resmi gereja Katolik. Ia lahir di Roccasecca, Napoli, Italia. Buku-bukunya berisi judul-judul indah dan aneh 'Summa Theologica' dan 'Summa contra Gentiles'. Dia juga menjadi guru yang sangat populer dan berpengaruh, dan akhirnya diizinkan oleh kepemimpinan Dominika untuk mendirikan sekolahnya sendiri di Naples.
Thomas Aquinas, seorang filsuf dan teolog barat termasyhur pada masa abad pertengahan. Pemikirannya tidak lepas dari pengaruh dua orang filsuf besar, Agustinus dan Aristoteles. pemikiran yang dicetuskan oleh Thomas Aquinas, yang membangun keharmonisan antara agama dan akal membawa pengaruh yang sangat kuat di jajaran masyarakat Eropa.
Pemikiran-pemikiran Thomas Aquinas yaitu filsafat thomisme, Essentia dan Exentia, Argumen Kosmologi, filsafat tentang penciptaan, filsafat tentang makhluk murni, filsafat jiwa, dan Etika Teologis. Menurut pendapatnya, semua kebenaran asalnya dari Tuhan. Kebenaran diungkapkan dengan jalan yang berbeda-beda, sedangkan iman berjalan di luar jangkauan pemikiran. Ia menghimbau agar orang-orang untuk mengetahui hukum alamiah (pengetahuan) yang terungkap dalam kepercayaan. Tidak ada kontradiksi antara pemikiran dan iman. Semua kebenaran mulai timbul secara keutuhan walaupun iman diungkapkan lewat beberapa kebenaran yang berada di luar kekuatan pikir.
Plotinus
Pada tahun 204 M, Plotinus lahir di Mesir, Lycopolis. Ia pergi ke Alexandria pada tahun 232 M untuk belajar filsafat selama 11 tahun. Pada saat itu ia belajar pada seorang guru yang bernama Amonius Saccas. Di dalam biografinya, ia tidak hanya belajar pada Amonius Saccas tetapi juga belajar pada karya-karya Alexander, Numenius dan Aristoteles.
Plotinus percaya terhadap tiga hal, yaitu Yang Esa, intelektual, dan jiwa. Dalam pikirannya, ia mengkombinasikan cara praktis dan ajaran mistis yang berpengaruh pada teologi kristen. Tujuan dari filsafatnya yaitu untuk membantu para siswanya menyatu pada Yang Esa dengan cara kontemplasi.
Yang Esa merupakan cahaya di tengah kegelapan. Yang Esa ada dari sebelum semuanya ada dan sumber realitas. Selain itu, Yang Esa ini berhubungan dengan pengetahuan intuitif. Selanjutnya adalah intelektual yang menjadi sumber dan landasan materi dunia yang disebut form. Dalam intelektual terdapat pikiran dan objek yang menyatu, sehingga tidak akan terpisah antara subjek dan objeknya. Yang terakhir, ada jiwa yang berhubungan dengan pikiran dan rasionalitas. Dalam jiwa manusia terdapat 2 level. Pertama, level atas jiwa yang menghadap ke dalam dan melihat hal surgawi dengan intelektualitas. Kedua, level bawah yang menghadap ke luar seperti alam.
Augustinus
Augustinus lahir di Tagaste, Aljazair, Afrika Utara, 13 November 354 M. Ayahnya adalah seorang dewan kota yang kurang taat beragama hingga menjelang akhir hayatnya. Augustinus dididik dan dibesarkan secara Kristen kendatipun karena adat istiadat yang berlaku pada masa itu, ia tidak dibaptiskan ketika masih bayi. Augustinus menganggap filsafat sebagai suatu aktivitas, yang meliputi teknik-teknik penalaran, dan juga suatu pendekatan menuju kebijaksanaan dan kebenaran-kebenaran penalaran, dan juga suatu pendekatan menuju kebijaksanaan dan kebenaran-kebenaran tertinggi tentang kehidupan.
Augustinus adalah seorang teolog Kristen terbesar terakhir sebelum abad gelap dan karya tulisannya membuahkan doktrin gereja dalam semua garis besarnya dan dalam bentuk kasarnya sepanjang abad pertengahan dia adalah orang paling menonjol dari para pendiri gereja latin. Augustinus dilahirkan dari pasangan suami istri Monika dengan Patrisius di Afrika Utara. Augustinus dianggap telah meletakan dasar-dasar pemikiran abad pertengahan, mengadaptasikan platonisme kedalam ide-ide Kristen, memberikan formulasi sistematis tentang filsafat Kristen. Filsafat Augustinus merupakan sumber atau asal-usul reformasi yang dilakukan oleh Protestan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H