Mohon tunggu...
Amelia Martha
Amelia Martha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Konservasi Budaya Melalui Permainan Tradisional

27 Maret 2023   19:34 Diperbarui: 27 Maret 2023   19:45 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak dahulu permainan tradisional menjadi alternatif bagi anak-anak untuk berinteraksi secara sosial dengan teman sebaya. Pengenalan permainan tradisional secara turun-temurun menjadi suatu kearifan lokal yang terus berlanjut dari generasi ke generasi. Eksistensi permainan tradisional tidaklah akan tetap sama seperti dahulu kala. Dengan adanya perkembangan zaman maka pola dan tatanan sosial mengalami perubahan baik dari struktur masyarakat atau struktur sosial itu sendiri. 

Dampak dari era kemajuan zaman terjadi pula terhadap permainan tradisional. Jika dahulu permainan tradisional menjadi satu-satunya media bermain anak-anak, kini tergantikan oleh adanya permainan modern menggunakan media gadget. 

Fokus dan perhatian anak akan lebih tertarik dengan media elektronik yang menyajikan berbagai pilihan permainan sesuai dengan keinginan anak. Jika permainan tradisional dimainkan secara interaksi langsung antara pemain satu dengan yang lain namun permainan modern dapat dimainkan secara tidak langsung bahkan antar negara dengan jarak yang jauh dan rentang waktu yang berbeda. Jika dilihat dari nilai sosial maka permainan tradisional lebih memberikan dampak positif bagi anak-anak dibandingkan permainan modern.

Dampak positif Interaksi yang terjadi secara langsung pada suatu kelompok bermain akan meningkatkan jiwa sosial pada anak, meningkatkan rasa percaya diri, dan secara tidak langsung mengajarkan anak menyelesaikan masalah dengan orang lain. Uniknya permainan tradisional yang diciptakan oleh orang-orang terdahulu memiliki nilai-nilai luhur yang terkandung dan tidak hanya sekedar permainan belaka. 

Contohnya adalah permainan Cublak-Cublak Suweng yang memiliki makna untuk menahan hawa nafsu terhadap nafsu dunia dan harus mengutamakan kebersihan hati nurani yang bersih, permainan Dakon memiliki makna bahwa rezeki alangkah baiknya untuk dibagi sesuai dengan porsinya dan tidak perlu berlebihan.

Permainan Petak Umpet memiliki makna bahwa di dunia terdapat kehidupan dan kematian, para pemain diibaratkan sebagai orang hidup dan ketika pemain yang bersembunyi ditemukan diibaratkan sebagai ajal yang dapat menjemput manusia dimana dan kapan saja, selanjutnya permainan engklek bermakn ketika kita memiliki cita-cita maka kita harus berusaha untuk mencapainya.

Dari sekian banyak permainan tradisional yang ada dan menjadi kearifan lokal di Indonesia saat ini terancam satu per satu hilang. Ketika permainan tradisional hilang maka permainan tersebut sudah tidak dimainkan olah generasi ke generasi.

Padahal permianan tradisional sendiri sangatlah penting dan memiliki banyak peran positif bagi pembentukan karakter anak bangsa. Maka perlu adanya konservasi terhadap permainan tradisional. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya peran digital di era saat ini sangat berpengaruh. Pengaruh tersebut dapat kita manfaatkan pada konservasi permainan tradisional. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk melakukan konservasi permainan tradisioanl :

  • Memanfaatkan Media Sosial

Melalui media sosial kita dapat membuat berbagai konten menarik tentang permainan tradisional. Bentuk dari konten tersebut dapat berupa infografis suatu permainan tradisional, video cara bermain suatu permainan tradisional, atau bahkan perlombaan online terkait permainan tradisional.

  • Mengadakan Perlombaan Permainan Tradisional

Mengadakan lomba permainan tradisional pada berbagai momen perayaan yang akrab dengan perlombaan misalnya pada saat momen 17 Agustus. Dengan begitu permainan tradisional akan tetap hidup di tengah-tengah masyarakat.

  • Peran Organisasi

Organisasi sosial khususnya dapat berperan dalam memperkenalkan permainan-permainan tradisional pada program kerja tertentu. Misalkan ketika menyambangi Sekolah Dasar dapat mengajak anak-anak SD untuk bermain permainan tradisional bersama-sama

Itulah tiga cara yang dapat dilakukan generasi muda di era milenial untuk melakukan konservasi sosial budaya terhadap permainan tradisional. Jangan sampai permainan tradisional hilang satu demi satu hanya karna tidak adanya peran serta generasi penerus bangsa untuk melestarikannya. Selain itu nilai-nilai luhur yang terkandung pada permainan tradisional tidak hanya menjadi sebuah narasi namun juga diimplementaskan dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun