Mohon tunggu...
Amelia Citra Agustin
Amelia Citra Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penelitian Ilmiah

19 November 2024   10:52 Diperbarui: 19 November 2024   11:40 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian Ilmiah

  • Penelitian Ilmiah : Definisi, Cara Berpikir Kritis, Metodologi Penelitian Yang Baik
  • Penelitian ilmiah adalah kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip keilmuan. Menurut Ostle dalam Nazir (1999), penelitian semacam ini dilaksanakan dengan menerapkan metode ilmiah. Prosesnya melibatkan dua aspek penting, yakni pengamatan (observasi) dan logika (penalaran). Kerlinger (2000) mendefinisikan penelitian ilmiah sebagai sebuah investigasi yang dilakukan secara terstruktur, terkendali, berbasis data empiris, dan bersifat kritis terhadap berbagai fenomena alam. Proses ini juga diarahkan oleh teori serta hipotesis yang menghubungkan berbagai fenomena tersebut. Dengan demikian, penelitian ilmiah berperan sebagai sarana untuk menghasilkan karya ilmiah.(Bado, 2022).
  • Berpikir kritis, yaitu aktivitas mental yang dilakukan menggunakan langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu: memahami dan merumuskan masalah, mengumpulkan dan menganalisis informasi yang diperlukan dan dapat dipercaya, merumuskan praduga dan hipotesis, menguji hipotesis secara logis, mengambil kesimpulan secara hati-hati, melakukan evaluasi dan memutuskan sesuatu yang akan diyakini atau sesuatu yang akan dilakukan, serta meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi.(Abdullah, 2013).
  • Metodologi penelitian yang baik mencakup langkah-langkah sistematis untuk memastikan validitas dan reliabilitas hasil. (Mulyana et al., 2024). Proses ini dimulai dengan merumuskan masalah penelitian yang spesifik, diikuti oleh tinjauan literatur untuk menemukan celah pengetahuan. Peneliti memilih pendekatan yang sesuai, seperti kuantitatif untuk analisis numerik atau kualitatif untuk eksplorasi mendalam. Desain penelitian disesuaikan dengan tujuan, sementara populasi dan sampel dipilih menggunakan metode yang relevan.
  • Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen yang telah diuji validitasnya, diikuti dengan analisis data menggunakan statistik atau interpretasi tematik. Hasil disajikan secara objektif, didukung oleh data, dan mematuhi etika penelitian, seperti menjaga kerahasiaan subjek. Metodologi ini memastikan penelitian dapat diandalkan, dipahami, dan diaplikasikan.
  • Kebenaran Ilmiah : Definisi, Sumber, Cara Menguji
  • Istilah "kebenaran" memiliki berbagai arti dalam berbagai bahasa. Dalam bahasa Inggris, "truth" digunakan, sementara dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah "Treowth" berarti kesetiaan. Bahasa Latin menggunakan "veritas," dan bahasa Yunani mengenal "aletheia." Secara umum, kebenaran dianggap sebagai lawan dari kesalahan atau kepalsuan. Dalam bahasa Arab, "al-haq" merujuk pada penolakan terhadap kebatilan, sedangkan dalam bahasa Indonesia, kebenaran berarti kesesuaian dengan kenyataan atau keadaan yang sesungguhnya.(Efendi, Fatimah, & Fitrisia, 2024)
  • Sumber kebenaran ilmiah mencakup beberapa kategori utama yang mendasari pembentukan dan validasi pengetahuan ilmiah. Pengamatan empiris adalah dasar utama, di mana data diperoleh melalui eksperimen atau survei yang sistematis. Metode ilmiah juga memainkan peran penting, melalui proses yang melibatkan hipotesis, eksperimen, dan analisis data yang dapat direplikasi untuk memverifikasi hasil. Koherensi teoritis memastikan bahwa teori yang ada konsisten dengan temuan lainnya, sedangkan logika dan rasionalitas digunakan untuk menarik kesimpulan dari data. Konsensus ilmiah terjadi ketika banyak ilmuwan sepakat mengenai temuan atau teori, memperkuat kebenaran ilmiah. Terakhir, replikasi dan verifikasi hasil oleh peneliti lain meningkatkan keandalan hasil penelitian tersebut.(Hasanah, 2017)
  • Kebenaran ilmiah diuji melalui berbagai metode yang saling mendukung. (Sarie et al., 2023) Replikasi penelitian memastikan konsistensi temuan dengan mengulang penelitian yang sama di bawah kondisi yang berbeda. Pengujian hipotesis dalam penelitian kuantitatif mengandalkan data empiris dan statistik untuk menilai signifikansi hubungan antarvariabel. Dalam penelitian kualitatif, triangulasi digunakan untuk memvalidasi temuan dengan membandingkan data dari berbagai sumber atau metode. Logika dan koherensi teori diperlukan agar hasil penelitian konsisten dengan teori yang ada atau menawarkan revisi yang logis. Peer review dilakukan untuk memastikan bahwa penelitian memenuhi standar ilmiah sebelum dipublikasikan. Analisis data memanfaatkan metode yang sesuai, seperti statistik deskriptif dan inferensial untuk penelitian kuantitatif, serta coding dan analisis tematik untuk penelitian kualitatif. Eksperimen terukur memastikan hubungan sebab-akibat dengan mengendalikan variabel. Pengujian falsifikasi, berdasarkan prinsip Karl Popper, menekankan bahwa hipotesis ilmiah harus dapat dibuktikan salah. Konsensus ilmiah tercapai saat temuan diterima oleh komunitas ilmiah setelah validasi dan diskusi. Terakhir, etika ilmiah menuntut transparansi, kejujuran, dan keterbukaan terhadap kritik dalam setiap tahap penelitian.
  • Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Perbedaan, Analisis Data, Alat Pengumpulan Data
  • Penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatan, tujuan, subjek, instrumen, serta data yang dihasilkan. Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, berangkat dari teori untuk menguji hipotesis melalui data yang diperoleh menggunakan instrumen tertutup, seperti skala atau tes. Tujuannya adalah membuktikan hipotesis mengenai hubungan, perbedaan, atau pengaruh antarvariabel, dengan data yang dihasilkan berupa angka dan dianalisis menggunakan statistik. Subjek penelitian kuantitatif biasanya berjumlah besar untuk memungkinkan generalisasi hasil, dengan teknik sampling yang variatif, seperti random sampling.
  • Sebaliknya, penelitian kualitatif bersifat induktif, membangun pemahaman dari data lapangan untuk menciptakan teori. Penelitian ini menekankan eksplorasi mendalam terhadap pengalaman subjek, yang bebas mengekspresikan dirinya melalui wawancara atau observasi tanpa dibatasi oleh instrumen tertutup. Data kualitatif berbentuk narasi yang dianalisis secara logis, membutuhkan kemampuan interpretasi dan keahlian dari peneliti. Subjeknya sedikit, sering dipilih secara purposif berdasarkan kriteria tertentu, dengan fokus pada kedalaman data yang dieksplorasi. Kedua pendekatan ini saling melengkapi, dengan kuantitatif memberikan generalisasi dan kualitatif memberikan pemahaman mendalam tentang fenomena yang kompleks.(Nurlan, 2019)
  • Analisis data dalam penelitian kuantitatif melibatkan pengolahan data numerik melalui metode statistik. Proses ini mencakup pengolahan data, penggunaan statistik deskriptif seperti rata-rata dan standar deviasi, serta penerapan statistik inferensial untuk menguji hipotesis dengan teknik seperti uji t, ANOVA, atau regresi. Hasilnya kemudian diinterpretasikan berdasarkan signifikansi statistik, yang memungkinkan generalisasi temuan. Sementara itu, analisis data kualitatif bersifat lebih interpretatif, mengandalkan data non-numerik seperti narasi atau dokumentasi. Proses ini termasuk pengorganisasian data menjadi kategori atau tema, pemberian kode (coding), serta analisis tematik untuk menemukan pola yang muncul. Validitasnya diperiksa melalui triangulasi, dan interpretasi narasi dilakukan untuk memahami makna mendalam dari fenomena yang diteliti. Analisis kualitatif fleksibel, membutuhkan keahlian interpretasi, dan fokus pada pemahaman mendalam daripada generalisasi.(Jailani & others, 2023)
  • Dalam penelitian kualitatif, (Nartin et al., 2024) alat pengumpulan data melibatkan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman atau pandangan subjek, observasi partisipatif untuk memahami perilaku, serta analisis dokumen atau arsip untuk mendapatkan informasi tambahan. Selain itu, diskusi kelompok terarah digunakan untuk mengumpulkan berbagai pandangan dari peserta yang berbeda. Sementara itu, dalam penelitian kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner atau survei untuk mengukur variabel secara terstruktur, tes untuk mengukur keterampilan atau pengetahuan, serta alat fisik seperti pengukur suhu atau waktu. Peneliti juga sering memanfaatkan data sekunder yang sudah ada, seperti statistik atau laporan. Penelitian kualitatif lebih fokus pada eksplorasi mendalam dan pemahaman kontekstual, sedangkan penelitian kuantitatif bertujuan menghasilkan data numerik yang dapat dianalisis secara statistik(Nurlan, 2019).
  • Model Penelitian Historis, Deskriptif dan Kritis
  • Penelitian historis, deskriptif, dan kritis memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda. Penelitian historis bertujuan untuk memahami peristiwa masa lalu melalui analisis sumber-sumber sejarah, yang membantu menjelaskan hubungan sebab-akibat yang membentuk keadaan saat ini. Penelitian deskriptif fokus pada menggambarkan fenomena atau kondisi yang ada tanpa berusaha menemukan hubungan sebab-akibat, menggunakan alat seperti survei dan observasi untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti. Sementara itu, penelitian kritis bertujuan untuk menganalisis ketidaksetaraan sosial dan struktur kekuasaan yang ada, dengan fokus pada upaya untuk menantang narasi dominan dan mendorong perubahan sosial. Ketiganya berperan penting dalam memperoleh pemahaman mendalam tentang masa lalu, keadaan saat ini, dan potensi perubahan sosial.(Zaluchu, 2020)
  • Pengaplikasian penelitian historis, deskriptif, dan kritis dilakukan dengan pendekatan yang berbeda sesuai tujuan masing-masing. Penelitian historis menganalisis sumber sejarah untuk memahami peristiwa masa lalu dan kaitannya dengan kondisi sekarang. Penelitian deskriptif menggambarkan fenomena yang ada, tanpa mencari sebab-akibat, melalui survei dan observasi. Penelitian kritis fokus pada menganalisis ketidaksetaraan sosial dan struktur kekuasaan, bertujuan untuk menantang narasi dominan dan mendorong perubahan sosial. Ketiganya memberi wawasan tentang masa lalu, kondisi saat ini, dan potensi perubahan sosial.(Mustafa, Gusdiyanto, Victoria, Masgumelar, & Lestariningsih, 2022)
  • Bentuk- bentuk Publikasi Penelitian dan Contohnya
  • Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai bentuk publikasi penelitian beserta contohnya:
  • Makalah: Makalah adalah tulisan singkat yang membahas topik tertentu berdasarkan penelitian atau kajian literatur. Makalah sering digunakan dalam konteks akademik, seminar, atau konferensi. Contohnya adalah makalah yang disusun oleh seorang mahasiswa untuk presentasi seminar di universitas mengenai topik "Pengaruh Teknologi terhadap Pendidikan".
  • Paper/Essay :Paper atau esai adalah karya tulis yang biasanya lebih panjang dari makalah, namun tetap berbentuk tulisan yang lebih bebas dan analitis. Paper berfokus pada penyelidikan atau penjelasan suatu tema dan memberikan argumentasi mendalam. Misalnya, esai tentang "Etika dalam Penggunaan AI dalam Kehidupan Sehari-hari".
  • Skripsi: Skripsi adalah karya tulis yang disusun oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan program sarjana. Skripsi lebih panjang dan mendalam dibandingkan makalah atau paper, biasanya mencakup penelitian asli yang dilakukan oleh mahasiswa. Contoh skripsi adalah "Analisis Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Lokal di Indonesia".
  • Tesis Tesis adalah karya tulis yang lebih komprehensif daripada skripsi dan merupakan syarat untuk memperoleh gelar magister. Tesis biasanya berfokus pada penelitian yang lebih mendalam dengan kontribusi ilmiah yang lebih signifikan. Contohnya adalah tesis berjudul "Peran Media Sosial dalam Pemasaran Produk di Era Digital".
  • Disertasi Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar doktor (Ph.D.). Disertasi memerlukan penelitian asli dan kontribusi baru terhadap bidang keilmuan tertentu. Sebagai contoh, disertasi berjudul "Pengaruh Kebijakan Ekonomi terhadap Ketimpangan Sosial di Negara Berkembang".
  • Jurnal/Artikel Ilmiah Jurnal atau artikel ilmiah adalah publikasi penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang dapat diakses oleh komunitas akademik. Artikel ini memaparkan temuan penelitian yang sudah melalui proses peer-review. Contoh artikel ilmiah adalah "Perkembangan Teknologi Vaksin dalam Mencegah Penyakit Infeksi: Tinjauan Sistematik", yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan internasional.
  • Setiap bentuk publikasi ini memiliki karakteristik, tujuan, dan audiens yang berbeda, namun semuanya berkontribusi terhadap penyebaran pengetahuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.


  • DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, I. H. (2013). Berpikir kritis matematik. Delta-Pi: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 2(1).

Bado, B. (2022). Model Pendekatan Kualitatif: Telaah Dalam Metode Penelitian Ilmiah. Tahta Media Grup.

Efendi, T., Fatimah, S., & Fitrisia, A. (2024). PEMAHAMAN KEBENARAN ILMIAH: DEFINISI, TEORI, DAN KARAKTERISTIKNYA. Jurnal Sosial Humaniora Sigli, 7(1), 411--422.

Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode pengumpulan data kualitatif ilmu-ilmu sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21--46.

Jailani, M. S., & others. (2023). Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian ilmiah pendidikan pada pendekatan kualitatif dan kuantitatif. IHSAN: Jurnal Pendidikan Islam, 1(2), 1--9.

Mulyana, A., Susilawati, E., Fransisca, Y., Arismawati, M., Madrapriya, F., Phety, D. T. O., ... others. (2024). Metode penelitian kuantitatif. Tohar Media.

Mustafa, P. S., Gusdiyanto, H., Victoria, A., Masgumelar, N. K., & Lestariningsih, N. D. (2022). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian tindakan kelas dalam pendidikan olahraga. Insight Mediatama.

Nartin, S. E., Faturrahman, S. E., Ak, M., Deni, H. A., MM, C. Q. M., Santoso, Y. H., ... others. (2024). Metode penelitian kualitatif. Cendikia Mulia Mandiri.

Nurlan, F. (2019). Metodologi penelitian kuantitatif. CV. Pilar Nusantara.

Sarie, F., Sutaguna, I. N. T., Par, S. S. T., Par, M., Suiraoka, I. P., St, S., ... others. (2023). Metodelogi penelitian. Cendikia Mulia Mandiri.

Zaluchu, S. E. (2020). Strategi penelitian kualitatif dan kuantitatif di dalam penelitian agama. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 4(1), 28--38.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun